East Ventures di 2021: 80+ deal di berbagai sektor unggul di Asia Tenggara rampung, mengincar diversifikasi sektor di tahun 2022
12 Januari 2022
Menyambut tahun 2022, East Ventures mengambil kesempatan ini untuk melihat kembali dan merefleksikan tahun 2021. Sama seperti di seluruh dunia, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak yang sangat besar pada ekosistem kami—tidak hanya di Indonesia, namun juga Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Meskipun demikian, kami dapat bertindak tepat waktu untuk mengatasi krisis pandemi di bulan Juli 2021. East Ventures meluncurkan inisiatif ketiga dari Indonesia PASTI BISA, yaitu IDPB Jaga Oksigen, sebuah gerakan kolaboratif yang didukung oleh banyak pihak termasuk Kementerian Kesehatan Indonesia, Kedutaan Indonesia di Singapura, serta startup dalam ekosistem kami. Melalui gerakan ini, kami telah mendistribusikan lebih dari 1.450 oxygen concentrator ke rumah sakit yang membutuhkan di seluruh Indonesia, serta berhasil melalui momen terburuk di masa krisis ini.
Ketika pandemi semakin mereda, tim East Ventures kembali pulih lebih baik dari sebelumnya, dan kembali berdiri. Di tengah pandemi ini, East Ventures resmi bergabung dengan EV Growth, dan kami menjadi satu platform yang holistik yang memberikan investasi tahap awal dan tahap lanjutan. Di tahun 2021, kami telah merampungkan 80+ deal, menyambut 48 perusahaan baru—dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Selain itu, total pendanaan lanjutan yang diraih oleh perusahaan dalam portofolio kami 1,3x lebih besar dari tahun 2020. Kami juga melihat pertumbuhan, pencapaian, dan prestasi luar biasa dari ekosistem kami di berbagai sektor.
1. Fintech
Dalam 12 bulan terakhir, kami mengamati bahwa startup di sektor fintech Indonesia sangat menarik. Xendit, salah satu portofolio kami, yang menjadi payment gateway B2B pertama di Indonesia setelah meraih US$ 150 juta pada putaran pendanaan seri C di bulan September 2021.
Perusahaan lainnya dalam sektor ini juga terus menunjukan pertumbuhan yang luar biasa, meski baru di awal tahun 2021. Misalnya, aplikasi Robo Advisor Bibit yang telah berhasil meraih total US$ 110 juta pada pendanaan tahap lanjutan. BukuWarung juga telah meraih US$ 60 juta dalam putaran pendanaan seri A, angka pendanaan seri A terbesar yang pernah diraih oleh perusahaan berfokus UMKM. Hingga kini, BukuWarung memiliki lebih dari 7 juta pedagang yang sudah terdaftar di lebih dari 750 kota di Indonesia.
Kami juga kembali memberikan investasi ke Finantier, Qapita, dan Komunal. Perusahaan-perusahaan ini membawa solusi finansial baru ke Indonesia: Finantier dengan solusi open finance, Qapita dengan pengelolaan ESOP, dan Komunal mengenalkan yang memelopori Neo-rural bank dengan meluncurkan DepositoBPR di bulan Desember 2021, membuat Komunal sebagai funding agent (agen pendanaan) yang telah beroperasi dan mendapatkan lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
FUSE, perusahaan insurtech terbesar di Indonesia, telah menutup 3 ronde pendanaan seri B dalam 6 bulan terakhir, dengan total pendanaan melebihi US$ 50 juta. Perusahaan ini juga berhasil mencatat Pendapatan Premi Bruto (Gross Written Premium atau GWP) lebih dari 720 miliar rupiah hanya dalam kuartal ke-3 di tahun 2021.
East Ventures juga menyambut startup baru seperti Transfez, Fairbanc, dan Alami ke dalam sektor ini, dan memiliki semangat tinggi untuk mendukung lebih banyak lagi startup fintech kedepannya.
2. E-Commerce
Sektor e-commerce yang terus berevolusi juga menarik untuk dibahas. Di tahun 2021, platform social commerce Kitabeli telah meraih US$ 10 juta di bulan Maret, dan memiliki pendapatan 40-50% lebih tinggi setiap bulannya. Di sisi lain, Desty, social commerce asal Indonesia, berhasil meraih pendanaan ketiganya dalam setahun dengan total US$ 8.2 juta. SIRCLO, perusahaan teknologi e-commerce terdepan di Indonesia, telah meraih US$ 36 juta dalam pendanaan tahap lanjutan di bulan September 2021 setelah mengakuisisi Orami untuk memperkuat layanan omnichannel bagi brand dan UMKM. Merger lainnya yang terjadi di tahun 2021 datang dari Warung Pintar, startup di bidang ritel mikro, yang mengakuisisi Bizzy Digital, salah satu perusahaan portofolio kami yang menawarkan marketplace B2B.
Kami juga memimpin pendanaan pra-seri A dari perusahaan rantai pasok bagi brand direct to consumer (DTC), Praktis, dan pendanaan ronde seri A dari Aruna, startup kelautan dan perikanan terdepan di Indonesia, sebesar US$ 35 juta. Aruna juga mengalami kenaikan sebesar 86x GMV di tengah pandemi ini.
3. Logistik
Logistik telah menjadi salah satu pilar terpenting dalam membangun infrastruktur Indonesia, serta mendukung sektor e-commerce. Dengan kedisiplinan dan ketangkasannya dalam dalam mengatur keuangan perusahaan, Waresix berhasil meraih total pendanaan sebesar US$ 100 juta di tengah pandemi di tahun 2020. Kini, Waresix telah menjadi perusahaan logistik terdepan di Indonesia yang beroperasi di lebih dari 200 kota dengan lebih dari 50.000 truk dan 400 gudang.
Sementara pemain yang sudah ada semakin berkembang, kami memberikan modal pada perusahaan logistik baru di tahun 2021: Luwjistik, platform SaaS dengan integrasi API tunggal asal Singapura, serta McEasy, yang menawarkan Vehicle Smart Management System (VSMS), Transportation Management System (TMS), and Smart Driver Apps di Indonesia, dengan total pendanaan tahap awal sebesar US$ 2.6 juta.
4. Ritel
Sektor ritel mungkin menjadi salah satu sektor yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19 akibat perubahan drastis perilaku konsumen. Namun, ketangguhan perusahaan dalam portofolio kami melebihi masa sebelumnya.
Sociolla, situs kosmetik terkemuka di Indonesia untuk produk kecantikan, memperluas operasinya ke Vietnam pada tahun 2021. Sociolla dapat bertindak secara cepat dalam merombak alur bisnisnya dan memanfaatkan kesempatan untuk membuka lebih dari 30 toko offline baru di Indonesia dan 9 toko di Vietnam. Selain itu, Base, brand perawatan kulit, berhasil mengumpulkan putaran pendanaan pra-seri A.
Di industri F&B, kami mendengar kabar baik dari Yummy Corp yang mengantongi putaran pendanaan perpanjangan seri B pada Agustus 2021. Yummy Corp juga mengakuisisi MyBrand, aplikasi social marketplace kuliner pertama di Indonesia dan meluncurkan Yummyshop, aplikasi pengiriman makanan yang memungkinkan para pelanggan untuk memesan makanan, melakukan pembayaran, dan melacak pengiriman.
Selain itu, kami berinvestasi pada tiga brand DTC yaitu mohjo, Legit Group, dan Kasual. Kami percaya bahwa sektor ritel memainkan peran penting untuk menopang infrastruktur perdagangan dan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan lokomotif perdagangan.
5. Edtech
Ruangguru yang terus berkembang di tahun 2021. Perusahaan portfolio kami ini berhasil menggalang dana dengan total US$ 55 juta pada April 2021 dan telah diakui secara global. Ruangguru merupakan perusahaan edtech kedua terinovatif pada tahun 2021 dalam daftar World’s Most Innovative Companies oleh Fast Company, di mana Ruangguru menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar tersebut. Selain itu, Ruangguru ditunjuk sebagai Top Startup pada G20 Innovation League 2021, bersama dengan Nalagenetics.
Kami menambah dua startup edtech ke dalam ekosistem kami, yaitu T-Lab, aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin, dan Geniebook, platform pembelajaran online yang berbasis di Singapura.
6. ESG
Pentingnya implementasi ESG telah meningkat secara signifikan dalam satu tahun belakang. Kami melihat besarnya kesenjangan sosial dalam masyarakat, sehingga kami percaya bahwa integrasi ESG dalam praktik investasi kami dapat menghasilkan impact fund.
Xurya, startup dalam ekosistem kami yang menawarkan energi terbarukan yang telah berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi Indonesia yang lebih hijau, telah menerima dukungan dari perusahaan manajemen energi dan otomasi Schneider Electric melalui dana Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA). Kami senang bisa mendukung Xurya yang aktif berkontribusi pada peningkatan penggunaan energi bersih dan terbarukan dengan mengurangi emisi CO2 melalui pemasangan panel surya.
Kami juga menyambut TreeDots ke dalam keluarga kami, ekosistem rantai pasok makanan yang terintegrasi secara vertikal pertama di Asia, dengan memimpin pendanaan seri A sebesar US$ 11 juta. TreeDots melayani bisnis dan konsumer melalui marketplace dan social commerce untuk persediaan makanan berlebih dan tidak sempurna, mengatasi masalah sampah makanan yang sangat besar, terutama makanan dengan kualitas yang masih sangat baik namun dibuang.
Komitmen dalam mendorong ekonomi digital Indonesia
East Ventures mengambil langkah lebih lanjut untuk memelihara ekosistem digital Indonesia dengan meluncurkan laporan tahunan ke-2 kami: East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021. Kami melibatkan 8 pejabat pemerintah, 7 pemimpin perusahaan raksasa, 6 pendiri startup, dan 3 regulator dalam pembuatan laporan ini. Kami memetakan sebaran Digital Competitiveness Index di 34 provinsi dan 25 kota besar di Indonesia. Peningkatan skor median EV-DCI dari 27,9 pada tahun 2020 menjadi 32,1 menunjukkan bahwa daya saing digital antar provinsi di Indonesia semakin merata. Temuan tersebut membuat kami percaya bahwa Indonesia belum pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk membawa ekonomi digital negara ke era keemasannya.
Salah satu upaya kami untuk mendorong ekonomi digital Indonesia adalah dengan mengajak orang-orang yang memiliki misi dan visi yang sama ke perusahaan kami. Kami menyambut 25 anggota baru, termasuk para eksekutif senior seperti David Fernando Audy sebagai Operating Partner; Avina Sugiarto, Koh Wai Kit, danItalo Gani sebagai Venture Partner; serta Pascal Christian sebagai VP of Investments. Kami melangkah menuju 2022 dengan total 60 orang di Indonesia dan Singapura.
Mengincar diversifikasi sektor baru pada tahun 2022
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, mengatakan “Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kami. Namun, dengan kemampuan dalam mengambil tindakan secara cepat dan tepat, kita dapat mengatasi krisis kesehatan terburuk yang pernah ada. Selama pandemi COVID-19, kami memiliki kesempatan untuk menjadi pengemudi akselerasi digital dan membantu perusahaan dalam portofolio dan komunitas kami secara langsung. Sebagai hasilnya, kami bisa berkembang cepat dengan portofolio, dana, dan tim yang semakin besar. Kami bisa melakukan 1-2 deal setiap 1 minggu. Kedepannya, portofolio kami akan semakin diisi oleh sektor baru, dan kami bersemangat untuk terus memberikan dampak melalui teknologi pada 2022.”
Ke depannya, kami yakin akan munculnya diversifikasi sektor baru dalam ekosistem digital Indonesia. Dari sektor fintech, blockchain dan NFT diyakini akan berkembang pesat dan menciptakan ledakan di antara para investor. Lalu, akan ada semakin banyak perusahaan-perusahaan instant commerce yang diharapkan untuk muncul karena pandemi telah meningkatkan permintaan masyarakat.
Pandemi COVID-19 juga semakin mendorong kebutuhan akan lebih banyak startup teknologi kesehatan yang beroperasi di segmen-segmen seperti penelitian dan pengembangan, kesehatan dan pencegahan penyakit, skrining dan diagnosis, serta pengiriman perawatan kesehatan. Terakhir, tapi tidak kalah pentingnya, perusahaan yang fokus menangani sektor ESG juga diperkirakan akan meningkat. Sebagai perusahaan venture capital yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic), kami sangat tertarik untuk mengeksplorasi dan berinvestasi pada startup di sektor-sektor tersebut dan menantikan kehadiran berbagai inovasi dari orang-orang brilian dari sektor mana pun.
2021 pekat dengan kesuksesan besar bagi keluarga kami. Melangkah ke depan, kami sangat bersemangat akan hal-hal yang menanti kami pada 2022.