...
Jackson Aw, CEO & Founder of Mighty Jaxx
From Portfolios

Melampaui tren: Kegigihan di balik profitabilitas Mighty Jaxx

East Ventures
Share

Bagi mereka yang bukan seorang kolektor, industri ini sering kali terlihat seperti hanya sensasi sesaat atau tren semata. Namun, kenyataannya jauh lebih kompleks. Karena industri ini justru erat kaitannya dengan permainan logistik, hak kekayaan intelektual (IP), dan analisis biaya per unit yang akurat.

Ekonomi digital di Asia Tenggara telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Laporan e-Conomy SEA 2025 terbaru memproyeksikan GMV ekonomi digital kawasan ini akan melampaui US$300 miliar, didorong terutama oleh pertumbuhan e-commerce yang saat ini bernilai US$185 miliar.

Namun, di dalam kisah pertumbuhan masif ini, sangat sedikit perusahaan yang berhasil menavigasi transisi dari sekadar niche brand menjadi platform global yang dapat diskalakan dan menguntungkan. 

Mighty Jaxx adalah salah satu dari sedikit perusahaan tersebut.

Ketika East Ventures pertama kali berinvestasi pada Mighty Jaxx, keyakinan kami terletak pada founder yang memahami bahwa untuk sukses dalam jangka panjang, perusahaan tidak hanya membutuhkan produk yang bagus, tetapi juga ketahanan bisnis yang kuat, serta kecanggihan teknologi dan rantai pasokan yang mumpuni.

Hipotesis People and Potential Market(2P) di East Ventures memandu setiap keputusan yang diambil. Berikut adalah tesis kami mengenai Mighty Jaxx dan bagaimana perjalanan Jackson Aw, Founder dan CEO Mighty Jaxx, dalam memimpin perusahaan global yang menghasilkan profitabilitas EBITDA dan menjadi acuan untuk pertumbuhan berkelanjutan di industri kreator ekonomi.

Tesis “people”: Kegigihan founder

Bagi Jackson Aw, ketika pertama kali membangun perusahaan, hambatan utama yang sebenarnya bukanlah kreativitas, melainkan kurva pembelajaran perdagangan global yang sangat luas.

Dalam wawancara terbaru kami, Jackson menceritakan masa-masa awalnya di tahun 2012, dimana Ia tidak memulai bisnis ini dengan strategi di dalam ruang rapat, tetapi justru di lantai pabrik di Tiongkok.

“Ada begitu banyak momen di mana saya merasa ingin menyerah, dan sejujurnya, hampir setiap hari! Namun, membangun perusahaan sendiri memerlukan lebih dari ‘kreativitas’—kita harus mampu mempelajari segalanya dari nol.”Jackson Aw, Founder Mighty Jaxx

Ia mengenang salah satu momen saat kompleksitas bisnis datang menghampirinya: Awalnya, pelanggan bertanya apakah itu FOB (Free on Board), dan saya bingung, sehingga saya mengambil kursus singkat tentang setiap aspek bisnis.”

Keinginan untuk menguasai berbagai sisi bisnis yang terkesan membosankan seperti logistik, istilah-istilah pengiriman, dan proses manufaktur inilah yang membedakan seseorang menjalani bisnis sebagai hobi dan seorang CEO. 

Selanjutnya, hal ini justru yang memungkinkan Jackson untuk membangun rantai pasokan yang kuat dengan memperhitungkan kompleksitas dari setiap produknya.

“Awalnya saya mengira barang collectibles dibuat oleh mesin. Kenyataannya, ratusan orang bekerja pada setiap produk. Satu orang melukis mata, yang lain menerapkan warna dasar, dan seterusnya. Kesadaran itu memberi saya semangat untuk terus berkreasi,” kenangnya.

Dibutuhkan seorang founder dengan kegigihan (grit) untuk mempelajari dasar-dasar logistik dan visi untuk menerapkan autentikasi teknologi sebelum hal itu menjadi tren. Ditambah juga disiplin finansial untuk mencapai profitabilitas.

“Bisnis adalah 50% kepercayaan dari orang lain, dan 50% kegigihan murni,” kata Jackson.

East Ventures telah mendukung Mighty Jaxx sejak 2022, dan sejak saat itu perusahaan telah melaporkan pencapaian profitabilitas EBITDA. Di tengah iklim penggalangan dana yang mulai bergeser dari “pertumbuhan dengan segala cara” menuju unit ekonomi berkelanjutan, ini adalah pencapaian signifikan yang didorong oleh tim yang tepat.

Tesis “potential market”: Koleksi phygital

Potensi pasar untuk barang collectibles di Asia Tenggara sangatlah besar. Namun, pasar ini juga dihadapkan pada tantangan spesifik: kepercayaan konsumen. Pada lanskap di mana produk palsu menjadi ancaman signifikan bagi kepercayaan konsumen, bagaimana Mighty Jaxx membangun merek bernilai tinggi?

Jawabannya adalah pada platform phygital (fisik-digital) yang menanamkan cip Near Field Communication (NFC) ke dalam produk fisiknya. Ini adalah langkah strategis yang menyelesaikan dua masalah bisnis fundamental:

    • Autentikasi: NFC memungkinkan validasi instan atas asal-usul produk, sebuah nilai tambah kritis bagi kolektor di pasar sekunder.
    • Lifetime value (LTV): Dengan memindai produk, kolektor masuk ke dalam ekosistem digital yang memungkinkan Mighty Jaxx untuk mempertahankan pengguna dan mengumpulkan data preferensi mereka.
Aplikasi Mighty Jaxx: Mighty Jaxx Store

Hal ini sejalan dengan apa yang terjadi pada lanskap konsumen, dimana memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dapat menumbuhkan loyalitas dan memenuhi tuntutan konsumen yang terus berkembang.

Jackson menambahkan, mengenai product-market fit: “Bagi industri kami, hal itu terletak di antara tiga variabel: titik harga, IP yang kami wakili, dan merek kami. Variabel ini berubah seiring dengan kondisi makro dan daya beli. Tidak ada yang benar atau salah; kami hanya perlu memahami variabel tersebut dan menciptakan produk yang sesuai keinginan pelanggan.”

Melalui platform phygital yang langsung menjawab kebutuhan pasar akan kepercayaan dan personalisasi berbasis data, Mighty Jaxx berada pada posisi strategis dalam memanfaatkan pertumbuhan pasar yang signifikan.

Vertikalisasi produk dan IP di pasar global

Hingga saat ini, Mighty Jaxx menawarkan produk di semua variasi harga:

  • Pasar massal: Barang collectibles yang terjangkau dan tersedia di lebih dari 24.000 titik ritel di seluruh dunia.
  • Super-premium: Peluncuran SuperKraft, label yang didedikasikan untuk karya seni berukuran besar bagi para kolektor premium.

“Saat kami memutuskan untuk menciptakan produk high-end [seperti SuperKraft], tujuannya adalah untuk menampilkan bahwa Mighty Jaxx mampu menghasilkan karya dengan tingkat keahlian tinggi bagi para kolektor paling premium di dunia.”

Pada akhirnya, strategi ini mendiversifikasi risiko pendapatan mereka. Dimana tidak hanya bergantung pada penjualan volume tinggi dengan margin rendah, tetapi juga pada perilisan produk khusus (niche) dengan margin tinggi. 

Menjalin kemitraan dengan merek global seperti Sanrio (Hello Kitty), Toei Animation (One Piece), dan Warner Bros. (DC) juga menjadi validasi kuat atas ketelitian operasional Mighty Jaxx. Jackson mencatat bahwa kemitraan ini tidak Ia dapatkan begitu saja; itu adalah bagian dari negosiasi volume dalam melakukan pitching.

“Pada awalnya, saya harus datang sendiri dan memohon waktu 30 menit untuk presentasi,” ungkap Jackson. “95% di antaranya gagal, tetapi saya fokus pada volume. Satu kesuksesan melahirkan kesuksesan lainnya. Bahkan jika mitra tersebut baru pertama kali mendengar tentang Mighty Jaxx, ketika mereka melihat rekam jejak kami, mereka dapat menilai bahwa mereka berada di tangan yang tepat.”

Produk Mighty Jaxx dan kolaborasi dengan IP global seperti LEGO, Warner Bros. (DC), Cartoon Network, dan lainnya.

Saat ini berbagai IP tersebut berfungsi sebagai mesin akuisisi pelanggan, yang memungkinkan Mighty Jaxx untuk membawa para penggemar ke dalam ekosistem unik mereka.

Masa depan: Platform global dari Asia Tenggara

Berbicara mengenai masa depan, visi Jackson sangat jelas, yaitu untuk terus memperluas kantor di Amerika Serikat dan Eropa, serta merekrut talenta terbaik untuk melakukan eksekusi lokal. 

“Dalam lima tahun ke depan, Mighty Jaxx akan memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam produk dan pengalaman budaya pop di ratusan portofolio IP yang kami kelola, menghadirkan kegembiraan bagi pelanggan di seluruh dunia.”Jackson Aw

Kami sangat bangga telah bermitra dengan Jackson dan timnya sejak awal. Mighty Jaxx berdiri sebagai bukti dari tesis East Ventures: bahwa Asia Tenggara mampu melahirkan pemimpin global.