Strategi BUMN Mendukung Akselerasi Ekosistem Digital
Dari perspektif Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara
Bagaimana strategi/roadmap pemerintah untuk menjadikan sektor ekonomi digital yang lebih tangguh menopang perekonomian Indonesia?
Dengan lebih dari 70% dari total populasi menggunakan internet, Indonesia menjadi negara ke-5 di dunia dengan jumlah startup tertinggi. BUMN yang menggerakkan sepertiga dari ekonomi negara harus memimpin dan membuat lompatan yang diperlukan di masa depan. Hingga kini, adopsi teknologi dan digital telah diterapkan di hampir semua klaster industri, di antaranya Telkom kini memiliki jaringan data center, cloud, dan fiber optic untuk mendukung aktivitas bisnis lokal. Kemudian Telkomsel bersama Freeport menginisiasikan 5G Mining pertama di Asia Tenggara.
Selain itu, kami juga mendorong seluruh BUMN untuk berkomitmen pada transformasi digital menuju Industri 4.0 melalui implementasi INDI 4.0 untuk asesmen BUMN. Semua upaya dalam perjalanan transformasi digital tentunya membutuhkan komitmen dan kemitraan yang kuat dengan universitas, sektor publik, swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Selain transformasi melalui aksi korporasi, setiap BUMN ditargetkan harus digital ready dengan level minimal 3,5 dari level terbaik yaitu 4.0. Kami terus mendorong agar 20% dari jumlah karyawan di seluruh Kementerian dan BUMN harus merupakan talenta digital, dan juga dicanangkan pada akhir tahun 2022 ini, penerapan e-government sudah digunakan di seluruh Kementerian BUMN dan semua perusahaan BUMN.
Indonesia akan memasuki bonus demografi pada 2030, bagaimana dorongan terhadap kesiapan SDM dengan kemampuan digital sehingga dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital secara optimal?
Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun kedepan, bonus demografi menjadi akselerator penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Namun tetap diperlukan persiapan dan percepatan. Kami menempatkan pengembangan talenta untuk mewujudkan SDM berkualitas sebagai salah satu prioritas dengan menjalankan berbagai program re-skilling and up-skilling. Upaya lain yang ditempuh melalui transformasi SDM Kementerian BUMN adalah mendorong inklusivitas kepemimpinan milenial pada posisi strategis BUMN. Tentunya kita lakukan dengan program mentorship dan juga memastikan kontinuitas program kerja yang baik dari kepemimpinan sebelumnya.
Kami tengah menyiapkan berbagai strategi dan fasilitas dalam mendorong kreativitas dan inovasi digital para generasi muda. Misalnya, pemetaan dampak disrupsi teknologi terhadap job function di BUMN 2030 dan pengembangan langkah strategis dalam mempersiapkan future job. Lalu menetapkan digital leadership sebagai salah satu dari 10 kompetensi utama Leaders BUMN. Selain itu, kami juga Menciptakan Gerakan #AkselerasiGenerasiDigital, sebuah gerakan kolaboratif dalam membangun talenta, inovasi, perusahaan rintisan, dan soonicorn (soon to be Unicorn) yang mengakselerasi kemajuan ekosistem ekonomi digital.
Dengan strategi dan persiapan talenta maupun ekosistem digital yang telah disusun, diharapkan mampu mencetak generasi muda yang pandai melihat peluang bisnis dan dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif di era digital, tidak hanya menjadi followers (konsumtif) namun menjadi pioneer atau trendsetter di industri digital serta menjadikan Indonesia berdaulat dalam teknologi.
Kerjasama seperti apa yang berpotensi untuk dikembangkan antara pemerintah dengan pelaku startup untuk dapat meningkatkan pemulihan ekonomi?
Pemerintah melalui Kementerian BUMN terus berupaya untuk membangun ekosistem startup dan mengakselerasi lahirnya unicorn baru di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menginisiasi pembiayaan startup lokal melalui Merah Putih Fund (MPF), yang dinahkodai oleh lima Corporate Venture Capital (CVC) BUMN, antara lain Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Venture. Pembentukan MPF juga bertujuan untuk keberpihakan kepada startup Indonesia.
Dalam fase pertama, MPF didukung oleh lima BUMN meliputi Telkom, Telkomsel, Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Kemudian di tahap kedua MPF akan melibatkan BUMN lain dan swasta yang berbasis di Indonesia untuk berpartisipasi sebagai investor.
Kriteria yang disyaratkan untuk memperoleh investasi melalui MPF haruslah WNI, perusahaan operasional berdomisili di Indonesia, dan perusahaan itu sudah masuk tahap growth stage dengan timeline IPO yang jelas dimana IPO harus dilakukan di Indonesia. Saat ini juga terdapat Indonesia Digital Tribe untuk meningkatkan potensi menuju digital ready talent dan digital entrepreneur yang merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN melalui BRI, Bank Mandiri, Telkom Indonesia, serta Kemendikbudristek dan Narasi.