Greenly Raih Pendanaan Tahap Awal Dipimpin Oleh East Ventures
12 Februari 2020
Greenly, startup jaringan ritel makanan dan minuman sehat yang berbasis di Surabaya, mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures dan diikuti beberapa angel investors lainnya. Dana segar ini rencananya akan digunakan perusahaan untuk inovasi produk, pengembangan teknologi, serta memperluas jaringannya di Surabaya hingga ekspansi ke kota-kota lainnya.
Edrick Joe Soetanto dan Liana Gonta Widjaja mendirikan Greenly setelah keduanya merasakan susahnya menjalankan pola makan sehat di Surabaya. Mereka menyadari langkanya ketersediaan makanan dan minuman sehat yang cepat saji, mudah didapat, memiliki banyak varian produk, namun dengan harga yang tetap terjangkau.
“Kami ingin mengisi kesenjangan antara makanan sehat namun mahal yang ditawarkan oleh pemain saat ini, dan makanan siap saji dengan harga terjangkau yang disediakan oleh jaringan fast-food. Greenly hadir sebagai fast-casual ritel yang menyediakan beragam salad, grain bowl, cold-pressed juice, smoothie, nut milk dan produk sehat lainnya yang terbuat dari bahan alami dan segar” ungkap Liana.
Tidak hanya itu, meningkatnya penduduk ekonomi kelas menengah yang sadar akan gaya hidup sehat dilihat sebagai peluang besar oleh kedua pendiri perusahaan.
Ketersediaan produk makanan sehat yang terjangkau sangat penting karena pola makan penduduk Indonesia belum sehat. Data FAO menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Indonesia mengkonsumsi 122 gram sayur dan 92 gram buah setiap hari. Tingkat konsumsi tersebut lebih rendah dari tingkat asupan harian yang direkomendasikan yaitu 300-400 gram sayur dan 100-150 gram buah.
Itulah sebabnya pada tahun 2019, Greenly membuka outlet pertama mereka di Surabaya dengan misi mendemokratisasi diet sehat di Indonesia. Liana adalah seorang ahli nutrisi dari UC Berkeley yang berpengalaman di industri kesehatan dan F&B. Ia juga merupakan sosok di balik ratusan resep Greenly. Adapun, Edrick yang adalah seorang serial entrepreneur, serta mantan Konsultan di PwC, berperan sebagai nahkoda dalam hal pengembangan dan eksekusi strategi bisnis Greenly.
“Kami ingin menghadirkan pola makan sehat dengan harga terjangkau, convenient, dan mudah didapatkan. Misi kami adalah membawa pola makan sehat ke seluruh lapisan masyarakat dan mewujudkannya di Indonesia sebagai sesuatu yang demokratis, bukan hanya untuk kalangan tertentu. Kami yakin bahwa dengan dukungan dari East Ventures dan seluruh mitra, misi ini akan dapat kami realisasikan,” imbuh Edrick.
Salah satu komponen utama dari strategi Greenly adalah mengintegrasikan konsep new retail dengan pendekatan O2O, menjadikannya berbeda dengan pemain besar tradisional lainnya. Dengan konsep ini, Greenly mengadopsi pola penjualan multikanal melalui gerai fisik dan pesan antar. Saat ini, Greenly mengoperasikan 5 outlet di Surabaya, yaitu 1 gerai di Mall dengan konsep kafe/restoran, sementara 4 cabang lainnya melayani pesan antar dengan konsep cloud kitchen. Melalui strategi ini membuat Greenly lebih efisien sehingga mampu menawarkan produk dengan harga terjangkau, sekaligus mewujudkan misinya untuk membawa akses diet sehat bagi lebih banyak orang.
Kebutuhan konsumen Indonesia atas produk makanan sehat yang terjangkau dan model bisnis yang tepat membuat bisnis Greenly tumbuh hingga 5 kali lipat sepanjang 2019. Perusahaan juga berencana untuk melebarkan sayap ke luar Surabaya pada 2020.
Baca juga: East Ventures Luncurkan East Ventures – Digital Competitiveness Index 2020
Keberhasilan Greenly mengembangkan bisnis dengan mengandalkan platform daring didukung oleh kesiapan digital Kota Surabaya. Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index 2020 menempatkan Surabaya di posisi ke-3 dalam peringkat daya saing 24 kota terbesar di Indonesia.
Secara spesifik, Surabaya menempati peringkat tinggi dalam kategori transaksi uang elektronik dan PDRB subsektor logistik. Kedua kategori tersebut menjadi fondasi bisnis Greenly yang saat ini meraih lebih dari 50% dari penjualannya melalui pesan antar berbasis digital.
Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures, mengungkapkan, “Berdasarkan EV-DCI, Jakarta adalah kota terbaik untuk menunjang perkembangan bisnis perusahaan digital. Sementara founder yang berasal dari luar Jakarta, harus bisa beradaptasi cepat dan expansi ke Jakarta. Kepercayaan kami kepada founder di luar Jakarta telah dibuktikan sebelumnya oleh keberhasilan IDN Media yang berekspansi dari Surabaya ke seluruh Indonesia. Kami yakin Liana dan Edrick dapat mengembangkan Greenly dari Surabaya ke Jakarta, dan kota lain, untuk menyediakan makanan dan minuman sehat untuk seluruh rakyat Indonesia”