Leadership
Membangun bisnis berkelanjutan yang tangguh: Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia
Perekonomian global menghadapi krisis multidimensional atau perfect storm akibat resesi global, krisis energi, dan tensi geopolitik. Apa saja strategi yang disiapkan Grab Indonesia menghadapi kondisi tersebut?
Tujuan kami sejak awal adalah membangun bisnis berkelanjutan yang tangguh, dapat beradaptasi dan tumbuh dalam kondisi apapun, termasuk dalam kondisi disrupsi teknologi. Dengan kinerja bisnis kami yang solid dan diversifikasi model bisnis, kami terus berupaya untuk melanjutkan path to profitability dan memastikan bisnis yang berkelanjutan. Grab akan melayani pasar Asia Tenggara selama 5, 10, bahkan 50 tahun ke depan.
Untuk mencapai itu semua, pedoman utama Grab Indonesia adalah untuk dapat melayani unsur penting dalam ekosistem kami, yaitu pengguna dan mitra, baik pengemudi maupun UMKM. Strategi kami selalu dan akan terus berpusat pada identifikasi pain point yang dihadapi stakeholder dalam ekosistem kami untuk menghadirkan inovasi produk yang tepat guna dan tentunya mendorong tim untuk tetap agile dalam segala situasi sehingga mampu melakukan pivot yang diperlukan dalam waktu singkat. Selain itu, Grab juga sejak dulu telah dan akan terus melakukan kontrol pengeluaran dengan prinsip kehati-hatian.
Salah satu contoh kasus, saat pandemi melanda, banyak mitra pengemudi yang tidak mendapat pemasukan karena adanya himbauan untuk beraktivitas dari rumah. Sementara itu, banyak masyarakat yang juga khawatir untuk keluar rumah akibat dari penyebaran virus yang cukup tinggi. Pada akhir Maret 2020, kami meluncurkan layanan GrabMart dimana pengguna dapat memesan kebutuhan harian untuk menjawab kebutuhan konsumen selama COVID-19 dan memberikan alternatif pemasukan bagi mitra pengemudi.
Pembatasan mobilitas yang kian ketat juga mempengaruhi banyak pelaku UMKM seperti para pedagang di pasar tradisional yang mendapatkan pemasukan atas transaksi yang dilakukan tatap muka, dengan hadirnya GrabMart, para pedagang pasar tradisional dapat memperluas jangkauan pasarnya. Tiga bulan setelah pertama kali meluncurkan GrabMart, kami memperluas kemampuan fitur ini dengan turut memperkenalkan GrabMart Pasar yang pada 2022 telah memiliki 5.200 mitra di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Surabaya, Jogja, Solo dan Medan.
Kami terus mendorong pertumbuhan bisnis melalui berbagai inisiatif strategis yang dapat menjawab kebutuhan stakeholder, seperti program promo berlangganan GrabUnlimited untuk berbagai layanan Grab; layanan kebutuhan digital untuk korporasi melalui GrabForBusiness; layanan online grocery, iklan; hingga kemitraan lokal – mulai dari pemerintah, UMKM hingga pelaku usaha lainnya.
Di tengah digitalisasi yang tumbuh pesat, infrastruktur digital dan fisik masih belum merata di Indonesia. Bagaimana Grab memanfaatkan peluang tersebut untuk mendorong pemerataan digital dan pertumbuhan ekonomi digital di daerah-daerah tier 2 dan 3 Indonesia?
Grab Indonesia fokus pada penetrasi ke wilayah tier-2 dan tier-3, sebagai superapp pertama yang hadir dalam memberikan akses layanan digital di beberapa wilayah Timur Indonesia (Jayapura, Papua Barat; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Bima, Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat; Sepaku, Kalimantan Timur; dan Kotamobagu, Sulawesi Utara).
Kami juga melakukan pemberdayaan mitra UMKM melalui program Kota Masa Depan, program akselerator untuk UMKM di kota tier-2 dan tier-3 yang menawarkan akses digitalisasi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, pelatihan hingga dukungan promosi. Hingga akhir 2021 telah diikuti oleh lebih dari 15.000 peserta, dan telah berlangsung di lima kota: Kupang, Solo, Malang Raya, Pekanbaru, dan Gowa.
Selain itu, GrabAcademy, platform yang ditujukan untuk meningkatkan literasi digital pelaku UMKM sebagai bentuk komitmen Grab dalam mengedukasi seluruh mitra Grab. Terdapat 137 jenis kursus yang dapat diikuti mitra Grab, lebih dari 90 mitra pengemudi dan anggota keluarganya telah mengikuti Cybersecurity Training, kerja sama dengan Mastercard, serta lebih dari 418.000 mitra pengemudi mengikuti pelatihan literasi digital Microsoft.
Grab bersama Kominfo bekerja sama dalam mendorong literasi digital kepada para pelaku UMKM. Bagaimana keberlanjutan program tersebut dalam memperkuat potensi dan daya saing digital daerah-daerah Indonesia?
Pada Januari 2022, Grab menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kominfo untuk meningkatkan literasi digital pengusaha kecil dan menengah, serta talenta-talenta muda Indonesia. Grab dan Kementerian Kominfo berkolaborasi dalam memberikan pelatihan literasi digital melalui program Digital Entrepreneurship Academy yang dilakukan sepanjang 2022, mengingat Indonesia membutuhkan lebih banyak talenta cakap teknologi untuk menggerakkan ekonomi digital.
Lebih jauh lagi, sepanjang 2022 Grab dan Kementerian Kominfo juga berkolaborasi melalui lingkup Kominfo Industry Task Force pada rangkaian G20 Digital Economy Working Group (DEWG) yang salah satu fokus utamanya adalah untuk mendorong literasi dan kemampuan digital melalui pengembangan talenta dan infrastruktur digital
Hingga saat ini, Grab masih terus berupaya meningkatkan potensi dan memperluas peluang penghasilan untuk masyarakat di daerah melalui berbagai inisiatif dan program, antara lain: meningkatkan literasi digital mitra melalui pendampingan dan pelatihan intensif melalui Program Kota Masa Depan, GrabAcademy, dan GrabMerchant.
Startup membawa inovasi teknologi yang berdampak nyata bagi ekonomi digital dan kolaborasi menjadi hal penting didalamnya, seperti apa dan bagaimana Grab berkolaborasi untuk menumbuhkan ekosistem digital yang berkelanjutan?
Kami memastikan mitra yang ada dalam ekosistem Grab memiliki akses pada literasi keuangan bersama dengan OVO. Grab mengintegrasikan layanan dompet digital, asuransi, dan juga pelatihan terkait kemampuan literasi keuangan bagi mitra pengemudi maupun UMKM.
Grab juga membantu mencetak startup yang berdaya saing tinggi melalui program Grab Ventures Velocity (GVV), suatu program akselerator untuk mendukung para founders menciptakan startup yang tangguh dan berkelanjutan yang hadir sejak tahun 2018. Kegiatan program yang berdurasi 16 minggu mencakup pelatihan, mentoring, pilot program dalam ekosistem Grab hingga Pitching Day pada venture capitalist. Program ini menghasilkan 31 alumni sejak pertama diluncurkan pada 2018, 26 startup dari Indonesia. Grab juga terus berkolaborasi dengan startup alumni GVV, termasuk Octopus, Sayurbox, dan Sejasa.com.
Di samping itu, kami mendorong adopsi kendaraan listrik melalui kolaborasi dengan pemerintah serta kemitraan strategis dengan pelaku industri swasta dan BUMN. Di antaranya, Kemenkomarves didukung oleh Kemenhub & Kementerian ESDM: penyusunan roadmap kendaraan listrik. Lalu, Pertamina, PLN, SWAP Energi, Viar, Gesits, dan Kymco: Penyediaan >600 infrastruktur kendaraan listrik, seperti teknologi stasiun penukaran baterai (battery swap station) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Jakarta, Bali, Medan, Surabaya dan Makassar.
Resiliensi bergantung pada kemampuan beradaptasi di tengah berbagai kondisi, pun ketika terjadi disrupsi. Bagaimana model bisnis dan talenta digital yang diperlukan untuk terus membuka potensi ekonomi digital yang baru?
Untuk dapat beradaptasi, diperlukan perubahan cara pikir dan cara kerja bagi talenta digital untuk mendisiplinkan diri dalam menerapkan strategi bisnis yang berfokus pada konsep sustainable growth > growth at all cost. Konsep ini berarti bahwa pertumbuhan yang dilakukan secara perlahan namun berkelanjutan lebih baik daripada pertumbuhan yang dilakukan secara agresif dengan melakukan segala cara, namun belum tentu dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Terkait talenta digital, Grab memiliki pusat inovasi regional Grab untuk UMKM dan pedagang pasar di Indonesia yang disebut ID Tech HQ.
Menaungi ratusan talenta teknologi lokal, ID Tech HQ – Grab telah melahirkan ratusan solusi teknologi inovatif yang diimplementasikan di ekosistem Grab dan OVO. Hal ini mencakup manajemen produk, desain produk, analisis produk, software engineering, quality assurance engineering, backend engineering, mobile front-end engineering, serta site reliability engineering.
Salah satu talenta lokal yang berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang digunakan oleh wilayah Grab di Asia Tenggara adalah Ariek Wibisono selaku Senior Map Operations Manager, GrabMaps Indonesia. Ariek sempat menjadi Mitra Pengemudi Grab sebelum akhirnya bergabung dengan Grab di divisi Map Operations GEO Product. Dari pengalamannya selama menjadi Mitra GrabCar, Ariek menemukan bahwa titik antar atau titik jemput merupakan tantangan utama yang ditemui oleh Mitra Pengemudi dan konsumen di lapangan.
Di bawah kepemimpinan Ariek sejak bergabung di Grab pada 2017, sebanyak 20 orang anggota tim Map Operations telah berhasil mengembangkan GrabMaps hingga mencakup lebih dari 22 juta Points of Interest, atau titik lokasi, di lebih dari 200 kota di Indonesia.
Grab berencana meluncurkan bank digital di Indonesia. Bagaimana layanan teknologi finansial tersebut menyasar segmen pasar untuk memperkuat layanan bisnis Grab di tengah ketidakpastian ekonomi makro?
Indonesia memiliki populasi unbanked dan underbanked yang besar. Rencana kami untuk meluncurkan digibank bersama dengan mitra strategis kami, termasuk Emtek, memungkinkan kami mengejar peluang tambahan untuk membuat layanan keuangan agar lebih mudah dan nyaman diakses oleh masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan kekuatan gabungan ekosistem Grab, OVO, dan Emtek, kami yakin kami dapat berkembang dengan baik di industri ini.
Agenda pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif juga ditandai dengan keselarasan dengan SDG (sustainable development goals) melalui penerapan ESG, bagaimana penerapannya di Grab Indonesia dan apa saja tantangan yang dihadapi?
Grab berfokus pada dampak sosial dan lingkungan, dan selalu mengedepankan upaya-upaya dan strategi yang dapat mendukung pencapaian SDG. Kami melakukan upaya rendah karbon melalui program-program dalam inisiatif #LangkahHijau:
Langkah Kurangi Emisi. Grab sebagai pelopor dan operator kendaraan listrik ride-hailing terbesar di Indonesia. 8.500 armada GrabElectric yang tersebar di 12 kota di 8 provinsi. GrabElectric telah menempuh jarak sejauh 100 juta kilometer dan membantu kurangi emisi setara 10.000 ton CO2 yang sebanding dengan lebih dari 4 juta liter BBM (periode Januari 2021 – September 2022)
Langkah Tanam Pohon. Grab mengurangi emisi karbon dengan langkah menanam pohon melalui program carbon offset: fitur credit karbon secara sukarela dengan biaya sekitar Rp 200 – Rp 500 (tergantung jenis layanan yang digunakan) per pesanan. Pada 2021, total pohon yang telah ditanam menggunakan dana tersebut mencapai 42.000 ribu pohon di Asia Tenggara.
Langkah Kurangi Sampah Plastik. Kami meluncurkan GrabExpress Recycle, sebuah kolaborasi dengan Danone AQUA dan Octopus, layanan penjemputan sampah yang bisa didaur ulang bagi pengguna Grab. Pada akhir 2021, lebih dari 2.000 kg sampah daur ulang berhasil dikumpulkan dari sekitar 4.000 pesanan GrabExpress Recycle. Grab juga memiliki fitur tanpa alat makan. Pengguna GrabFood dapat mengaktifkan fitur untuk tidak menggunakan alat makan untuk setiap pesanan makanan. Pada 2021, langkah kecil ini mampu menghemat 774 juta set alat makan dari seluruh lokasi operasi Grab.
Penggunaan sumber daya efisien. Grab pindah lokasi kantor di Jakarta ke gedung yang lebih ramah lingkungan. Secara regional, menggunakan algoritma yang ditenagai Artificial Intelligence (AI) sehingga dapat menggabungkan beberapa order dalam satu rute yang sama untuk mendorong efisiensi operasional mitra pengemudi. Pada akhir 2021, penggunaan teknologi ini telah mengurangi jarak sebanyak 38 juta km.
Berikutnya terkait inklusi sosial. 50% pemimpin di Grab Indonesia adalah perempuan. Kami meluncurkan inisiatif #PercayaSETARA bagi penyandang disabilitas. Kami mempermudah akses memperoleh pendapatan bagi penyandang disabilitas, menyediakan fasilitas untuk berkumpul/bersosialisasi bagi penyandang disabilitas dengan kehadiran Ruang SETARA, mengadakan kampanye edukasi menuju masyarakat ramah disabilitas, dan melipatgandakan jumlah kaum marjinal (termasuk penyandang disabilitas) yang mengakses peluang pendapatan dari platform Grab pada tahun 2025
Untuk tantangan, hal ini tidak hanya dihadapi oleh Grab tetapi bagi seluruh industri. Misalnya, bagaimana mempercepat adopsi armada kendaraan listrik dengan berbagai tantangannya: edukasi mengenai armada listrik (mematahkan mitos yang masih salah seperti korslet yang bisa terjadi apabila terkena air hujan, atau daya baterai yang tidak tahan lama), membangun ekosistem yang lebih kuat, dan mendorong lebih banyak early adopter yang akan mengakselerasi adopsi.
Salah satu instrumen pendukung perkembangan ekonomi digital terutama dalam perlindungan hak konsumen. Bagaimana Anda melihat UU Perlindungan Data Pribadi berdampak bagi dorongan terhadap ekosistem digital?
Sebagai pelaku usaha yang bergerak dalam bidang penyedia teknologi dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia, Grab Indonesia akan senantiasa mendukung segala kebijakan dan upaya pemerintah dalam melindungi hak konsumen termasuk yang berkaitan dengan Data Pribadi. Bagi Grab, menjaga keamanan dan perlindungan data adalah prioritas utama sejak awal beroperasi.
Kami membuat sistem terstruktur untuk memastikan keamanan dan perlindungan data yang dimiliki perusahaan. Keberadaan sistem ini meningkatkan literasi dan kesadaran terhadap pentingnya perlindungan data pribadi dengan salah satunya menyelenggarakan pelatihan wajib berkala bagi seluruh karyawan terkait perlindungan data.
Grab memiliki tim satuan khusus bernama Grab Indonesia Data Privacy Office sebagaimana yang diamanahkan dalam UU Perlindungan Data Pribadi. Tim tersebut berperan aktif dalam memberikan pandangan dan arahan serta membuat kebijakan privasi yang baik untuk seluruh pihak dalam ekosistem Grab yang mencakup karyawan, mitra pengemudi, hingga mitra UMKM/merchant.
Grab pun memperkuat aplikasi dengan fitur-fitur untuk menjamin keamanan pengguna, seperti Layanan Telepon Bebas Pulsa yang menggunakan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) yang memungkinkan komunikasi tanpa biaya melalui telepon tanpa memperlihatkan nomor masing-masing untuk menjaga privasi dari penumpang dan mitra pengemudi.
Unduh East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023 di sini.