Leadership
Mengembangkan ekosistem digital di dunia bisnis : Franky Oesman Widjaja, Chairman PT Sinar Mas Agro Resources & Technology
Adopsi digital menjadi keharusan, namun masih ada kesenjangan di daerah. Apa saja upaya dan program dalam mendukung pemerataan digital?
Melalui kerja bersama sektor privat dan publik, infrastruktur telekomunikasi dan digital terus dibenahi. Warga masyarakat di pelosok membutuhkan teknologi tepat guna, yang mampu mendukung aktivitas sosial dan ekonomi mereka, tanpa meninggalkan kearifan lokal yang ada di sana.
Teknologi yang membantu aktivitas mereka melakukan budidaya pertanian, perkebunan, perikanan serta peternakan, menghubungkan mereka dengan layanan permodalan. KADIN Indonesia telah menginisiasi Tech Hub sebagai wadah kolaborasi lintas pihak yang menyediakan solusi digital untuk berbagai potensi masyarakat di sektor pendidikan hingga usaha berskala UMKM.
Dengan potensi pasar Indonesia yang sangat besar, apa saja sinergi yang dilakukan oleh Sinar Mas dengan stakeholder lainnya dalam mendukung pemerataan digitalisasi?
Selain kerja sama dan kontribusi Sinar Mas melalui KADIN Indonesia dalam mendukung pemerataan digitalisasi, Sinar Mas juga telah berinvestasi pada ratusan perusahaan digital hingga startup dalam mengembangkan ekosistem digital di dunia bisnis maupun sosial kemasyarakatan.
Untuk pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan digital, Sinar Mas melalui Smartfren telah berafiliasi dengan PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) dan MyRepublic dengan menyediakan layanan internet yang unggul dan jangkauan yang luas guna menunjang berbagai kegiatan digital masyarakat, mulai dari hiburan, pendidikan, hingga bisnis. Di samping itu, dalam ekosistem penyebaran konten dan media streaming, Sinar Mas juga telah bersinergi dengan Vidio, WeTV, hingga Viu.
Dalam menunjang kegiatan ekonomi digital dan finansial lainnya di kalangan masyarakat, Sinar Mas pun sudah terjun dalam kerja sama DANA, Stockbit, Koinworks, Aruna, Sociolla, serta platform lainnya. Dalam pengembangan bisnis perusahaan, pada 2020 lalu Sinar Mas telah berkolaborasi dengan Microsoft dalam mempelopori inisiatif teknologi di setiap unit bisnisnya.
Melalui berbagai sinergitas yang dilakukan, diharapkan kami dapat menyediakan solusi terintegrasi yang penting bagi rencana transformasi digital serta berkontribusi pada peta jalan digital nasional, sehingga Indonesia dapat benar-benar masuk ke era digitalisasi yang full scale.
Bagaimana sejauh ini perkembangan Sinar Mas dalam memajukan smart city? Seberapa besar pertumbuhan ekosistem di dalamnya?
Sinar Mas Land melalui proyek besar BSD City telah melakukan transformasi menjadi integrated smart digital city dengan membuat berbagai infrastruktur dan sarana berbasis teknologi dari tahun ke tahun. Hal ini dimulai dari dibangunnya kawasan Digital Hub seluas 25,86 Ha sebagai lokasi usaha dan bisnis impian bagi perusahaan berbasis teknologi informasi, startup, software developer, programer, peneliti, inovator, penyelenggara inkubator/akselerator, entrepreneur, investor dan komunitas digital.
BSD City memiliki berbagai infrastruktur yang lengkap dengan memadukan solusi atas adanya perubahan iklim melalui pembangunan yang rendah karbon dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan kualitas hidup dan mengakomodasi kebutuhan para penghuninya di masa sekarang dan mendatang.
Wujud penerapan teknologi dalam smart city yang terdapat di BSD City adalah konsep green district, green building, dan green office yang diimplementasikan dengan adanya fasilitas kendaraan listrik otonom atau autonomous electric vehicle (Navya Otonom) yang bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation, pengembangan Intermoda Transit-Oriented Development (TOD) yang bekerja sama dengan Mitbana Pte Ltd, penerapan Smart Digital Advertising (SDA) yang diintegrasikan dengan perangkat FieldAnalyst dari NEC, implementasi platform smart city (OneSmile) yang dapat memudahkan layanan pemantauan keamanan, akses gedung, pembayaran, perdagangan, pendidikan, periklanan, dan kesehatan, serta dibentuknya konsep smart campus berbasis AI yang bekerja sama dengan Group 42 UEA.
Pembangunan smart city ini telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Saat ini pun BSD City dijadikan kota benchmarking untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara.
Dari seluruh penerapan teknologi yang terdapat di BSD City ditambah dengan situasi pandemi Covid-19 lalu yang menjadi katalis digitalisasi, eksplorasi pengembangan masyarakat digital pun semakin berkembang dan diharapkan juga dapat menjadi pioneer dan salah satu insentif dalam pengembangan ekonomi digital dan pemulihan ekonomi nasional.
Bagaimana perusahaan Anda menghadapi ancaman resesi dan inflasi dalam membangun ekonomi digital, dengan SDM sebagai kebutuhan fundamental?
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, ancaman perubahan iklim, serta terjadinya konflik karena berbagai sebab, upaya membangun ketahanan pangan menjadi semakin menantang. Ke depan, ketersediaan skema yang mampu menjaga produksi pangan secara berkelanjutan dan melibatkan lintas negara dalam kerangka kerja sama yang setara dan berkeadilan, menjadi sangat penting.
Di Indonesia, sektor industri bersama pemerintah, para petani dan pemangku kepentingan lainnya, bergotong-royong menjadikan komoditas pangan yang kita miliki memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Lewat praktik agribisnis terbaik yang dapat berproduksi secara berkelanjutan, kemudian kita membantu memenuhi kebutuhan dunia, seperti yang menjad tagline Jakarta Food Security Summit pertama, ‘Feed Indonesia, Feed the World’.
Kami percaya bahwa kunci menghadapi ketidakpastian dan tantangan yang tidak mudah seperti ancaman resesi dan inflasi global saat ini adalah dengan mengimplementasikan sikap optimis dan kewaspadaan. Di samping itu, seluruh pemangku kepentingan harus kompak dan bergotong royong secara nyata.
Oleh karena itu, dalam membangun ekonomi digital di situasi seperti ini justru diperlukan kerja sama antar berbagai pihak serta SDM kreatif yang dapat membuat kegiatan ekonomi menjadi lebih efisien dan menciptakan unit-unit serta penetrasi pasar yang baru agar mengembangkan potensi ekonomi digital Indonesia. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama mencapai Indonesia Emas pada 2045.
Apa saja program yang disiapkan untuk memperkuat ekosistem digital sehingga dapat mengoptimalkan potensi pemanfaatan platform dan layanan digital?
Sinar Mas akan tetap fokus pada pengelolaan pilar bisnis utama yang telah hadir lebih dulu. Tetapi di dalamnya akan berlangsung penyesuaian dengan kecenderungan dalam perkembangan ekonomi digital. Contohnya pilar Financial Services, yang telah memperkenalkan produk dan layanan daring ke pengguna dan masyarakat.
Selain itu, Sinar Mas Land sejak 2015 telah melihat peluang transformasi digital dalam bisnisnya. Kami mengaplikasikan teknologi untuk membantu bisnis dalam jangka panjang, sekaligus meningkatkan efisiensi serta produktivitas kerja mereka.
Langkah awal yang dilakukan adalah membangun ekosistem digital yang mewadahi startup, melalui investasi pengembangan kawasan digital seperti Digital Hub di BSD City, maupun Nongsa Digital Park di Pulau Batam yang menaungi 20 startup. Di sana hadir sekolah vokasi IT dari dalam dan luar negeri, perusahaan teknologi multinasional, coworking spaces, industri kreatif, dan komunitas digital lainnya. Dalam perkembangannya, diharapkan muncul talenta digital berstandar global, yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital.
Bagaimana penerapan pembangunan keberlanjutan di Sinar Mas dan apa saja tantangan dalam keselarasan dengan SDG melalui penerapan ESG?
Kami yakin jika mengintegrasikan prinsip SDGs dalam praktik bisnis akan mendasari terciptanya sebuah bisnis yang berkelanjutan. Karenanya, kami mengupayakan agar inovasi yang kami lakukan selalu terukur dan sejalan dengan prinsip universal dalam hal hak asasi manusia, ketenagakerjaan, kelestarian lingkungan, dan anti korupsi sebagaimana digambarkan dalam SDGs.
Penerapan praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) di korporasi melibatkan pengintegrasian nilai-nilai ke dalam operasi, budaya, dan proses pengambilan keputusan perusahaan. Hal ini dapat melibatkan berbagai kegiatan, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, mempromosikan keragaman dan inklusi di tempat kerja, dan memastikan praktik bisnis yang etis dan transparan.
Salah satu tantangan dalam menyelaraskan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui penerapan praktik ESG adalah bahwa SDGs itu luas dan kompleks, dan mungkin sulit bagi satu perusahaan untuk menangani semuanya secara langsung. Tantangan lainnya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat global, dan mungkin sulit bagi perusahaan untuk memahami dan menangani kebutuhan dan kekhawatiran spesifik dari berbagai komunitas dan pemangku kepentingan di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, menyelaraskan dengan SDG melalui penerapan praktik ESG membutuhkan komitmen jangka panjang, tujuan dan target yang jelas. Sinar Mas sebagai salah satu perusahaan multinasional, berkomitmen pada standar usaha, lingkungan, dan sosial tertinggi untuk pertumbuhan inklusif yang keberlanjutan serta pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang kuat terhadap perekonomian bangsa Indonesia.
Unduh East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023 di sini.