Dalam beberapa tahun terakhir, pasar IPO (Penawaran Umum Perdana) di Asia Tenggara semakin bergerak dinamis dari sebelumnya. Meski melambat pada tahun 2024 dengan modal yang terkumpul yang relatif lebih rendah—turun US$2,8 miliar dari tahun 2023—Asia Tenggara mencatatkan 122 IPO pada tahun 2024.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini, di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi mata uang, dan pergeseran geopolitik. Pada semester pertama (H1) 2025, wilayah ini menyaksikan 48 IPO yang menghasilkan US$1,4 miliar, turun dari 66 IPO pada periode yang sama tahun lalu.
Malaysia disoroti sebagai pusat IPO di kawasan Asia Tenggara, memimpin dalam hal jumlah IPO, dana IPO yang terkumpul, dan kapitalisasi pasar IPO, menurut Deloitte. Indonesia berada di posisi kedua.
Namun, IPO perusahaan startup teknologi belum menarik banyak perhatian. Laporan yang sama menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh IPO teratas di Indonesia berdasarkan dana yang terkumpul tahun lalu berasal dari industri konsumen dan energi.
Meskipun demikian, East Ventures sangat yakin bahwa IPO teknologi yang sukses juga penting untuk membangun momentum di seluruh ekosistem yang lebih luas, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada ekosistem IPO yang dinamis di Asia Tenggara.
Menurut observasi industri, kondisi ekonomi makro siap untuk pulih pada tahun 2025 dan momentum positif akan semakin meningkat. Perusahaan-perusahaan yang berfokus pada fundamental yang kuat akan mencapai peningkatan pendapatan dan profitabilitas, membuat mereka semakin menarik bagi pasar publik.
Seiring kondisi makroekonomi yang diproyeksikan akan pulih pada tahun 2025, momentum positif semakin menguat. Perusahaan-perusahaan yang berfokus pada fundamental yang kuat berhasil mencapai peningkatan pendapatan dan profitabilitas, menjadikan mereka semakin menarik bagi pasar publik.
Dari sudut pandang East Ventures, IPO merupakan langkah strategis selanjutnya bagi perusahaan: sebuah cara untuk membuka akses pendanaan lebih lanjut, terhubung dengan investor yang lebih luas, dan meningkatkan kredibilitas melalui transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.
East Ventures, sebagai perusahaan venture capital (VC) dan pelopor investasi startup Indonesia, meyakini bahwa perusahaan-perusahaan yang kami bina harus bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
Kami memandang IPO sebagai tonggak penting dalam perjalanan jangka panjang sebuah perusahaan untuk mencapai skala yang lebih besar, yang menandakan kematangan dan konsistensi dalam mengeksekusi model bisnisnya.
Dalam siklus yang tepat, setelah melantai di bursa, perusahaan harus terus beroperasi dan menjaga keberlanjutannya.
Pertimbangan antara bursa lokal atau luar negeri
Saat mempersiapkan IPO, salah satu keputusan strategis pertama yang harus diambil perusahaan adalah mengidentifikasi pasar modal, bursa efek, dan segmen yang paling sesuai untuk mendukung tujuannya.
Beberapa perusahaan regional juga dapat mulai menjajaki peluang lintas batas, di tengah pergeseran ekonomi saat ini. Namun perlu diperhatikan: pencatatan di bursa lokal juga memiliki banyak keuntungan.
East Ventures percaya bahwa agar sebuah bisnis dapat berkembang secara global, ia harus terlebih dahulu memenangkan pangsa pasar lokalnya.
Bagi bisnis yang dibangun secara domestik, didukung oleh investor domestik, melayani konsumen lokal dengan produk yang terbuat dari bahan baku lokal, pencatatan di bursa lokal menawarkan keuntungan strategis yang kuat.
Pada acara East Ventures Summit 2025, Sanjog Kusumwal, Executive Director & Team Head of Equity Capital Markets di DBS, turut menyampaikan pandangan serupa. Ia menyatakan, “Apabila Anda merupakan pemimpin pasar regional, sebuah perusahaan dengan brand dan produk yang dikenal luas di kawasan ini, Anda akan memperoleh keuntungan dari familiaritas tersebut di mata investor berbasis ASEAN dibandingkan dengan investor asing.”

Ia lebih lanjut memaparkan bahwa konteks pasar lokal sangat penting untuk dipahami investor, terutama dibandingkan dengan investor internasional yang mungkin kurang akrab dengan konteks bisnis, lingkungan regulasi, dan nuansa operasional di berbagai negara ASEAN.
Bursa lokal menawarkan keuntungan yang besar: basis investor memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang brand perusahaan, model bisnis, dan profil risiko. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap terhubung dengan basis pelanggan dan investor ritel domestik mereka, seraya membangun profil melalui pencatatan publik.
Sebaliknya, bursa luar negeri dapat menjadi jalur yang tepat bagi perusahaan dengan bisnis yang berkembang melampaui pasar domestik. Mendaftar di bursa lintas batas Asia seperti Singapura, memberikan akses mudah ke investor global dan regional sambil mempertahankan hubungan dengan basis pelanggan Asia.
Peran penting investor dalam perjalanan menuju IPO
Sebelum meninjau dari perspektif perusahaan venture capital, bagaimana sebuah perusahaan mempersiapkan diri untuk IPO?
Langkah awal dan pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan harus mencakup pembentukan tim internal yang solid dengan pemahaman mendalam tentang aspek keuangan, hukum, dan operasionalnya.
Selanjutnya, profesi pendukung pasar modal perlu ditunjuk, yaitu penjamin emisi, akuntan publik, konsultan hukum, dan lain-lain.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai persiapan IPO yang tepat di Indonesia, Anda dapat membaca Panduan Go Public IDX. Sementara itu, untuk panduan di Singapura, silakan merujuk pada Cara Go Public SGX.
Selain pembiayaan, perusahaan venture capital dan investor memiliki peran krusial dalam membimbing perusahaan menuju kesiapan IPO. Proses ini menuntut pendekatan strategis jangka panjang, bukan sekadar “alasan” untuk exit.
Sangat penting bagi investor untuk menanamkan disiplin dan “pembenahan” struktur perusahaan publik untuk memastikan catatan keuangan patuh dan diaudit selama periode tiga tahun yang disyaratkan.
Membangun tata kelola perusahaan yang kuat juga merupakan hal yang esensial. Ini meliputi penerapan manajemen profesional, pembentukan dewan direksi/komisaris yang tangguh, dan pembentukan komite-komite utama.
Dengan pilar-pilar pendukung ini, investor dapat membentuk “kisah yang menarik dan tesis investasi yang akan diterima dengan baik oleh investor publik,” kata Silva Halim, Chief Capital Market Officer Mandiri Sekuritas.
Dalam panel yang sama, Pol de Win, Senior Managing Director, Head of Global Sales and Origination SGX Group, menyarankan agar tujuan jangka panjang perusahaan adalah penerimaan pasar yang positif dan kinerja aftermarket yang berkelanjutan. Hal ini membutuhkan penetapan ekspektasi yang “mempersiapkan Anda untuk kesuksesan dalam jangka panjang.”
Studi kasus: IPO Fore
Perusahaan hasil inkubasi East Ventures, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore), secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 April 2025.
East Ventures berperan aktif dalam mendukung kesiapan IPO Fore. Sebagai perusahaan venture capital yang mendukung Fore sejak awal, East Ventures bergerak sebagai penasihat strategis bagi perusahaan dan bertindak sebagai pengambil keputusan. Hal ini memastikan bahwa perusahaan telah dipersiapkan dengan baik untuk jalur menuju pencatatan publik.

Sebagai penasihat, kami melakukan uji tuntas (due diligence) yang ketat dan meninjau dokumen-dokumen penting untuk memastikan kepatuhan, transparansi, dan legitimasi.
East Ventures juga memfasilitasi koneksi penting dengan menghubungkan penjamin emisi dan penasihat hukum yang relevan, serta menawarkan wawasan sebagai tolok ukur untuk memandu ekspektasi dan strategi.
Selain itu, East Ventures secara aktif membantu Fore dalam komunikasi keuangan kepada seluruh pemangku kepentingan. Kami membantu Fore untuk menerjemahkan data keuangan perusahaan yang kompleks dan fundamental bisnis yang kuat menjadi narasi korporat yang solid.
Dengan menyampaikan pesan yang jelas, transparan, dan konsisten, perusahaan dapat membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan, tidak hanya menunjukkan kinerja keuangan yang kuat, tetapi juga ketahanan dan kredibilitas jangka panjang.
Keterlibatan yang komprehensif ini membantu Fore menavigasi berbagai kompleksitas dan memaksimalkan peluangnya untuk penawaran umum yang sukses.
Didorong oleh keyakinan kami terhadap visi founder dan kemampuan untuk mengembangkan brand yang menonjol, dikombinasikan dengan daya tarik perusahaan dan tanda-tanda awal jalur menuju profitabilitas, kami melanjutkan IPO meskipun iklim pada saat itu sangat menantang.
Penawaran umum perdana Fore menarik 114.873 investor ritel baru dan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 200,63 kali melalui sistem e-IPO IDX.
Traksi positif ini kemudian mendorong Fore semakin jauh dalam kisah suksesnya. Apa yang dulunya merupakan skeptisisme industri, kini Fore menjadi salah satu cerita sukses IPO startup teknologi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Keberhasilan dan nilai yang diciptakan oleh East Ventures melalui IPO Fore juga telah diakui oleh SVCA Awards 2025: VC Deal of the Year.
Tanda-tanda bangkitnya IPO di tahun 2025
Meskipun periode ini penuh tantangan secara global bagi pencatatan saham baru, kepercayaan mulai kembali ke pasar publik Asia Tenggara, di mana para ahli mengisyaratkan dimulainya era baru yang lebih dinamis.
Seiring dengan kematangan ekonomi digital di kawasan ini, gelombang baru perusahaan-perusahaan yang siap IPO mulai bermunculan dan mematangkan rencana untuk debut publik mereka. Seperti yang diungkapkan Pol de Win, tahun-tahun mendatang akan menjadi “masa kejayaan Asia Tenggara.”
Kebangkitan yang akan datang ini didukung oleh inisiatif struktural dan kebijakan yang kuat, yang dirancang untuk meningkatkan likuiditas dan minat investor.
Terlebih lagi, pasar kini semakin stabil dengan kondisi tarif yang lebih terprediksi, di samping pertumbuhan kelas menengah yang semakin melek finansial, yang kian mendapatkan momentum.
Dengan fondasi yang semakin kuat, jalur untuk mengaktifkan potensi penuh kawasan Asia Tenggara menjadi semakin kuat.
Kini, para founder dan investor dituntut untuk bersiap sejak dini, menetapkan ekspektasi yang realistis, serta memanfaatkan keunggulan lokal mereka untuk dapat berhasil memasuki pasar publik.
Kami menantikan lebih banyak startup teknologi di Asia Tenggara yang melantai di bursa saham.