Insights
Peningkatan inovasi teknologi dapat selamatkan planet Bumi
Teknologi sangat penting dalam melawan perubahan iklim dan berbagai dampaknya, seperti menipisnya sumber daya, polusi, dan degradasi ekologi. Manusia harus menggunakan teknologi secara berkelanjutan dan menerapkannya secara lebih efektif.
Laporan East Ventures Sustainability Report 2023 mengamati bahwa dampak perubahan iklim di Asia Tenggara telah mendorong urgensi untuk mengatasi masalah keberlanjutan di sub sektor energi, pangan & pertanian, perkotaan & mobilitas, pengelolaan limbah & ekonomi sirkular, dan ekosistem karbon. Untuk memenuhi kebutuhan investasi solusi ramah lingkungan di Asia Tenggara, yang akan mencapai sekitar US$3 triliun pada tahun 2030, diperlukan lebih banyak lagi inovasi teknologi sebagai katalis.
Dalam rangka merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, East Ventures menyelenggarakan webinar berjudul ‘Scaling up tech innovations for our planet’ pada tanggal 12 Juni 2023. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana meningkatkan teknologi dapat berdampak positif pada planet dan juga untuk bisnis. Acara ini menghadirkan sederet pembicara ternama yang berbagi wawasan dan keahlian mereka, seperti Avina Sugiarto, Partner East Ventures; Ute Sudmann, Senior Environmental and Social Expert & Vice President Sustainability DEG; Leah Kaplan, APAC Solution Lead, Sustainability and Geospatial Google Cloud; Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia; dan Seena Dabral, Associate Partner ERM, sebagai moderator.
Avina menekankan bahwa East Ventures melihat teknologi sebagai pendorong inklusivitas, akses yang lebih baik, dan menjangkau luas.
“Mengintegrasikan teknologi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST / Environmental, Social, and Governance (ESG)) dan iklim bukanlah sebuah proses peralihan yang sederhana, melainkan sebuah perjalanan yang melibatkan konsumen, masyarakat, dan bisnis. Di East Ventures, dampak dan ESG selalu tertanam dalam DNA kami sejak didirikan pada tahun 2009. Kami memprioritaskan manajemen risiko ESG dan menganggap dampak sama pentingnya dengan keuntungan finansial,” kata Avina.
Semua panelis memahami bahwa masih ada hambatan yang menghalangi perusahaan untuk mengintegrasikan ESG ke dalam bisnis mereka. Dalam diskusi ini, ditekankan bahwa peningkatan inovasi teknologi dapat memberikan manfaat berlipat ganda bagi perusahaan dalam jangka panjang dengan melindungi dari biaya terkait iklim yang semakin meningkat.
“Banyak perusahaan yang terlalu fokus pada tujuan jangka pendek dan angka-angka kuartalan, sehingga mengabaikan aspek lingkungan jangka panjang. Kita perlu memperluas perspektif kita dengan memikirkan tujuan jangka menengah dan pendek untuk membuat kemajuan nyata dalam upaya lingkungan. Ada pemahaman yang salah bahwa keberlanjutan hanya sekadar hal yang baik atau bahkan menjadi kerugian kompetitif. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perusahaan yang unggul dalam hal ESG juga lebih sukses secara ekonomi,” kata Ute.
Sama seperti East Ventures, DEG mendorong perusahaan portofolio mereka untuk mengintegrasikan pertimbangan ESG sejak awal karena mengembangkan struktur dan sistem manajemen yang profesional akan membantu bisnis menjadi lebih profesional dan menguntungkan.
Xurya telah menyaksikan secara langsung hambatan yang dihadapi oleh startup dalam mengintegrasikan ESG dalam praktik bisnis mereka. Xurya, sebuah perusahaan energi terbarukan yang didukung oleh East Ventures, membantu perusahaan untuk mengurangi emisi mereka dengan pemasangan panel surya di atap bangunan komersial dan industri (C&I).
“Adopsi energi terbarukan dan inisiatif-inisiatif pengurangan perubahan iklim lainnya masih banyak diragukan oleh para investor dan konsumen. Para investor, konsumen, dan startup harus tetap berkomitmen pada potensi jangka panjang dan menyadari manfaat dari peningkatan inovasi teknologi iklim. Meskipun kondisi ekonomi dapat berfluktuasi, teknologi dan kebutuhan akan solusi perubahan iklim tetap ada. Jadi saya mendorong para investor, pemilik bisnis, dan startup teknologi iklim lainnya untuk memperluas pandangan mereka melampaui fluktuasi jangka pendek,” kata Eka.
“Keberlanjutan adalah kerja sama tim, dan skalabilitas sangat penting. Teknologi, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan adalah kunci untuk meningkatkan keberlanjutan. Kami melihat peluang optimasi yang luar biasa saat berinteraksi dengan pelanggan. Ketika suatu perusahaan melakukan pengoptimalan operasional melalui inovasi teknologi, penggunaan energi dan jejak transportasi mereka berkurang, sehingga menghasilkan manfaat finansial dan lingkungan,” rangkum Leah.
East Ventures Sustainability Report 2023 yang baru saja dirilis menunjukkan komitmen East Ventures untuk tidak hanya memberikan keuntungan finansial yang kuat tetapi juga memberikan dampak yang berarti serta berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Laporan Keberlanjutan East Ventures 2023 juga menunjukkan langkah-langkah proaktif East Ventures terhadap aksi perubahan iklim; dengan sorotan mengenai climate tech, serta pengungkapan inventaris gas rumah kaca (GRK) dari East Ventures sebagai langkah nyata menuju target emisi nol bersih (net zero).
Jika Anda melewatkan webinar ‘Scaling up tech innovations for our planet’ oleh East Ventures, Anda bisa menontonnya kembali di video di bawah.
Artikel ini merupakan rangkuman dari beberapa artikel. Artikel asli dapat dibaca di Fortune Indonesia, SWA, dan Voice of Indonesia.