East Ventures Fintech | Illustration

Kumpulan Startup Fintech yang Membuat Sektor Keuangan Menjadi Lebih Mudah Diakses

5 April 2019

Fintech atau financial technology adalah inovasi dan automasi teknologi yang fokus di sektor keuangan. Dengan begitu, diharapkan industri tersebut bisa menjadi lebih terbuka (inklusif) bagi seluruh masyarakat, dengan proses yang lebih efisien. Ini adalah salah satu vertikal yang paling menarik bagi para investor dan perusahaan modal ventura (VC), karena begitu banyaknya masyarakat di Indonesia dan Asia Tenggara yang belum mendapat akses ke layanan keuangan.

Startup fintech bisa terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu pembayaran, pembiayaan (pinjaman), asuransi, investasi, dan infrastruktur.

East Ventures sendiri telah berinvestasi di sektor ini sejak tahun 2014. Tiga tahun kemudian, kami telah berhasil exit dari tiga startup.

Kudo

Kudo adalah platform Online-to-Offline (O2O) terdepan di Indonesia. Para agen mereka yang tersebar di seluruh Indonesia bisa menjadi pintu gerbang bagi para masyarakat yang tidak memahami teknologi dan tidak mempunyai rekening bank, agar tetap bisa bertransaksi di ekosistem digital. Jaringan agen mereka yang mencapai lebih dari 500 kota di Indonesia memungkinkan para konsumen untuk bertransaksi dan melakukan pembayaran online untuk pertama kalinya dalam hidup mereka. Kudo sendiri menawarkan banyak layanan, berkat kerja sama mereka dengan berbagai merchant dan supplier, mulai dari layanan isi ulang pulsa telepon, pembayaran tagihan, pembelian barang secara online, hingga layanan fintech dan pembayaran digital.

Kudo didirikan oleh Albert Lucius dan Agung Nugroho pada tahun 2014. Sejak bulan Mei 2017, mereka secara resmi telah diakuisisi oleh Grab, platform transportasi online raksasa di Asia Tenggara. Bersama Grab, Kudo berkomitmen untuk memungkinkan para masyarakat di Asia Tenggara yang selama ini belum terlayani oleh layanan keuangan konvensional, agar bisa memanfaatkan teknologi untuk bertransaksi secara online.

Moka

Moka adalah perusahaan teknologi asal Jakarta, Indonesia, yang menyediakan layanan Point of Sale (POS) dan pembayaran berbasis cloud untuk para pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Didirikan pada tahun 2014, Moka kini telah menjangkau lebih dari 100 kota di Indonesia, dengan jumlah pengguna yang mencapai 15 ribu UKM. Hingga saat ini, mereka telah mendapat pendanaan lebih dari US$30 juta dari para investor.

Moka adalah salah satu dari beberapa startup yang mendapat investasi dari East Ventures hanya dengan komunikasi telepon, sebuah bukti nyata bahwa peluang investasi yang bagus harus dieksekusi secara cepat.

Xendit

Xendit adalah sebuah startup fintech yang menyediakan infrastruktur pembayaran di seluruh Indonesia. Mereka bisa memproses pembayaran, menjalankan marketplace, pembayaran gaji dan pinjaman, deteksi kecurangan, hingga membantu bisnis para pengguna mereka agar bisa tumbuh secara cepat. Xendit melayani para perusahaan tersebut dengan menyediakan API kelas dunia dan tampilan (UI) dashboard yang bisa menyederhanakan proses pembayaran.

Xendit memproses jutaan transaksi setiap bulan, dan berhasil tumbuh 25% setiap bulannya, selama dua tahun terakhir. Mereka melayani UKM lokal hingga beberapa startup teknologi terbesar di Indonesia, serta perusahaan multinasional seperti Samsung. Mereka dipercaya oleh beberapa perusahaan modal ventura seperti East Ventures, serta program akselerator prestisius Y Combinator (S15).

Cermati

Cermati didirikan oleh beberapa engineer yang pernah bekerja di Silicon Valley, yang berniat untuk memanfaatkan teknologi demi menjadikan informasi finansial menjadi lebih terbuka dan bermanfaat untuk semua orang. Startup yang berbasis di Jakarta ini ingin memudahkan masyarakat untuk mengontrol situasi keuangan mereka, sembari menyimpan lebih banyak uang.

Pasarpolis

Pasarpolis adalah e-commerce pertama di Indonesia yang menyediakan informasi, perbandingan, dan proses pendaftaran untuk berbagai produk asuransi di Indonesia. Portal ini dibuat untuk membantu masyarakat yang ingin membandingkan produk asuransi secara cepat, mudah, dan aman.

Mereka menyediakan pengalaman baru dalam “Belanja Asuransi di Satu Tempat”, dengan menyediakan daftar produk asuransi yang lengkap. Kamu bisa mendapat asuransi tanpa harus berhubungan dengan agen, dan premi yang lebih terjangkau.

Jurnal

Jurnal adalah startup teknologi yang membuat solusi akuntansi berbasis web untuk para pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Mereka bisa menyederhanakan proses administratif dalam mengelola akuntansi, sehingga kamu bisa fokus pada pekerjaan lain yang lebih penting. Produk yang mereka buat memberikan kenyamanan untuk menjalankan bisnis di mana saja, kapan saja, dan dari perangkat mana saja. Jurnal melengkapi pebisnis kecil dengan perangkat yang bisa membawa mereka menjadi pebisnis profesional.

Sleekr

Sleekr adalah software akuntansi dan HR terdepan, dari Indonesia dan untuk Indonesia. Mereka bisa membantu para pebisnis modern dalam mengelola sistem akuntansi dan HR mereka. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini membuat sistem operasi yang kuat untuk perusahaan yang ingin menjadi lebih efektif dan efisien dalam bekerja. Misi mereka adalah membuat lingkungan kerja yang lebih efektif bagi karyawan maupun manajemen, dengan bantuan teknologi.

Cicil

Didirikan oleh Leslie Lim dan Edward Widjonarko pada tahun 2016, Cicil berusaha memenuhi kebutuhan pinjaman para mahasiswa di Indonesia.

Kedua founder Cicil memahami bahwa akses ke dunia pendidikan bisa meningkatkan dan memperbaiki kualitas hidup seseorang. Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia masih cukup mahal. Kehadiran Cicil berusaha mengatasi masalah tersebut, dengan cara memberikan pinjaman kepada mahasiswa untuk membayar biaya kuliah atau untuk membeli alat penunjang pendidikan mereka, seperti laptop dan komputer. Cicil bisa membantu para mahasiswa tersebut untuk berkembang, sekaligus menyelesaikan salah satu masalah paling mendesak di Indonesia, yaitu pengembangan sumber daya manusia.

Sejak didirikan, Cicil telah berekspansi ke sepuluh provinsi dan 29 kota di Indonesia, serta melayani mahasiswa di lebih dari 100 universitas.

Jojonomic

Didirikan pada tahun 2015, aplikasi keuangan berbasis cloud Jojonomic ingin menghadirkan solusi bagi perusahaan yang ingin mengurangi pekerjaan administratif yang menyita waktu, dan fokus pada pekerjaan-pekerjaan lain yang lebih penting. Startup ini menggunakan model bisnis Software as a Service (SaaS), Business to Business (B2B), dan Financial Technology (fintech), dalam melayani para perusahaan besar di Asia Tenggara.

Julo

Julo adalah startup pinjaman digital yang membuka akses bagi jutaan masyarakat di Indonesia terhadap produk keuangan. Mereka telah mengembangkan platform digital untuk memproses pinjaman berbasis data pertama di Indonesia. Selain itu, mereka juga membuat platform penilaian risiko untuk memproses pengajuan pinjaman dan menentukan tingkat kelayakan setiap pengguna untuk menerima pinjaman.

Helicap

Didirikan di Singapura, Helicap adalah startup fintech investasi yang ingin mengisi celah kekurangan pinjaman yang dihadapi oleh para konsumen dan perusahaan yang sebelumnya tidak terlayani oleh institusi keuangan tradisional. Helicap mengkurasi daftar pinjaman dari 300 perusahaan pinjaman tradisional berlisensi yang menjadi mitra mereka, lalu memberikan informasi tersebut pada pemberi pinjaman di era digital. Mereka kini telah membantu memfasilitasi pemberian pinjaman kepada 400 juta peminjam di Asia Tenggara dan Australia.

Opn

Opn menyediakan pengguna mereka dengan perangkat yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis online, menerima pembayaran, serta terhubung dengan jutaan calon konsumen potensial. Solusi pembayaran yang mereka sediakan bisa diatur dengan mudah, dan bisa berfungsi secara baik di berbagai perangkat. Mereka bisa mengelola hubungan dengan para perusahaan yang memproses transaksi, memungkinkan para pengguna untuk fokus membangun produk-produk hebat mereka.

MoolahSense

MoolahSense adalah platform pinjaman digital pertama di Singapura. Mereka ingin menghubungkan komunitas investor dengan para pemilik bisnis yang mencari pinjaman untuk pengembangan bisnis, pembelian perangkat penunjang bisnis mereka, serta kebutuhan bisnis lain. Mereka termotivasi untuk menyelesaikan masalah kurangnya akses terhadap pendanaan dan investasi untuk para pemilik UKM, dan ingin berkontribusi mendorong budaya entrepreneurship dan mempromosikan sistem finansial yang lebih inklusif.