Ekonomi Internet Indonesia Terbesar Di Asia Tenggara
2 March 2019
JAKARTA, 2 Maret 2019 – Meskipun Indonesia masuk kategori negara berkembang, digitalisasi ekonomi telah menemukan lahan yang sangat subur untuk hidup dan diprediksi akan terus tumbuh pesat di negeri ini, mengalahkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi pelaku ekonomi digital, penyedia platform digital Google, dan pakar bisnis yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
“Indonesia memimpin nyaris di semua sektor ekonomi internet Asia Tenggara dan dengan pertumbuhan paling tinggi,” kata Jason Tedjasukmana, head of Corporate Communication Google Indonesia.
Oleh Google, ekonomi internet dikelompokkan ke dalam empat sektor yaitu e-commerce, online advertisement dan online gaming, ride hailing atau transportasi berbasis aplikasi online, dan online travel.
Mengutip data hasil riset Google Singapura, nilai ekonomi internet Indonesia mencapai US$ 27 miliar dengan pertumbuhan 49% tahun lalu. “Indonesia menjadi ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang luar biasa,” kata Jason.
Hal senada diucapkan Willson Cuaca, Co-founder East Ventures yang telah menanamkan modal di banyak startup Indonesia dan beberapa di antaranya berstatus unicorn. “Jujur saja, Indonesia punya infrastruktur digital terbaik. Di sini beli makan bisa lewat digital payment, lalu diantar Go-Food. Tinggal pencet pencet, makanan datang. Tidak banyak negara dengan digital payment seperti ini, apalagi di Asia Tenggara,” kata Willson.
Willson juga menepis anggapan bahwa kemunculan unicorn-unicorn di Indonesia akibat keberuntungan saja, termasuk startup yang dimodali oleh perusahaannya. Peruntungan tidak akan datang kalau tidak diambil keputusan pada saat yang tepat ketika kesempatan datang, dan itu membutuhkan kecerdasan menilai sesuatu.
“Saya bisa katakan bahwa saya memang orang yang sangat beruntung. Tapi apa itu luck? It’s when opportunity meets decision. Saya tidak setuju bahwa unicorn tiba-tiba ada di Indonesia. Kita sudah 10 tahun membangun (startup) di Indonesia sampai unicorn muncul. Istilah Unicorn itu malah baru diperkenalkan tiga tahun yang lalu,” paparnya menanggapi pertanyaan salah satu peserta diskusi.
Bagi Willson, status unicorn justru tidak terlalu penting untuk membangun ekonomi internet di Indonesia.
Source: Investor Daily