7 Perusahaan Startup Teknologi Indonesia yang Berkembang Cepat
15 April 2019
Di era disrupsi ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia, banyak perusahaan rintisan alias startup yang lahir dan bersaing satu sama lain. Perkembangan startup menjadi lebih cepat karena didukung dengan pasar yang luas dan jumlah pengguna internet yang terus meningkat signifikan.
Situasi tersebut menjadikan Indonesia sebagai ekosistem ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Data situs Startup Ranking, menyebutkan Indonesia berada dalam daftar lima besar negara dengan startup terbanyak dengan total 2.090.
Salah satu startup di Indonesia juga baru saja mendapatkan gelar decacorn, yaitu startup yang memiliki nilai valuasi di atas 10 miliar dolar AS. Indonesia juga menjadi negara dengan jumlah startup unicorn atau startup dengan valuasi 1 miliar dolar AS di Asia Tenggara, seperti Tokopedia dan Traveloka.
Lalu startup–startup mana saja yang dinilai memiliki perkembangan yang cukup cepat sejak didirikan. Berikut daftarnya.
1. Tokopedia
Tahun 2019 ini, startup e-commerce Tokopedia akan memasuki usia 1 dekade. Tokopedia pertama kali didirikan oleh dua sekawan, William Tanuwijaya sebagai CEO dan Leontinus Alpha Edison sebagai CTO dan COO pada 6 Februari 2009. Pada 17 Agustus 2009, situs Tokopedia(dot)com resmi meluncur.
Seiring perkembangan waktu, sampai akhir tahun 2018, Tokopedia mencatat sudah menjangkau 93 persen kecamatan di Indonesia di lebih dari 17.000 pulau.
Tokopedia juga telah menyediakan akses ke lebih dari 100 juta jenis produk kepada masyarakat Indonesia. Pada tahun 2018, gross merchandise value (GMV) Tokopedia meningkat hingga empat kali lipat.
Tokopedia juga telah membuka pusat riset yang dinamakan Tokopedia-UI AI Center of Excellence ini hadir untuk mendorong pelaku akademi dan peneliti dalam memanfaatkan teknologi, khususnya AI.
2. Traveloka
Albert Zhang, Derianto Kusuma, dan Ferry Unardi adalah sosok yang mendirikan salah satu startup unicorn, Traveloka pada tahun 2012. Pertumbuhan Traveloka tergolong cukup cepat.
Sejak beroperasi tujuh tahun kini Traveloka telah tersedia di tujuh negara, antara lain Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan terbaru di Australia. Aplikasi Traveloka sendiri saat ini sudah diunduh lebih dari 40 juta kali di Asia Tenggara.
Traveloka juga telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100 maskapai low-cost dan full service untuk rute domestik dan internasional, menghadirkan pilihan lebih dari 200.000 rute di Asia Pasifik dan Eropa.
Traveloka juga membangun Research & Development Center yang terletak di Embassy Tech Village, Bangalore, atau yang biasa dikenal sebagai ‘Silicon Valley’ ala india. Ada lebih dari 60 karyawan teknisi Traveloka yang bekerja di kantor riset tersebut. Traveloka mengungkapkan kini sudah mempekerjakan lebih dari 500 engineer dari seluruh dunia.
Baca Juga: Willson Cuaca: Saatnya Indonesia Menjadi Kiblat Startup Dunia
3. Warung Pintar
Startup Warung Pintar adalah salah satu perusahaan teknologi yang berfokus untuk memajukan ekonomi tradisional. Warung Pintar didirikan oleh Agung Bezharie, Harya Putra, Sofian Hadiwijaya di tahun 2017.
Warung Pintar membantu warung-warung tradisional untuk bertransformasi menggunakan teknologi untuk memajukan bisnisnya. Sampai saat ini, Warung Pintar sudah mempunyai 1.200 kios yang tersebar di Jabodetabek dan ekspansinya mencapai Banyuwangi, Jawa Timur.
“Dalam jangka satu tahun sejak berdiri, kami sudah membantu lebih dari 1.000 kios untuk berinovasi dan memperbaiki bisnis mereka. Di kuartal ketiga tahun 2018, kami melihat peningkatan signifikan dari pendapatan para pemilik kios meningkat 37 persen dari kuartal sebelumnya,” kata Agung.
Para pendiri Warung Pintar masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia tahun 2019 versi majalah Forbes Asia, karena dianggap berprestasi di usia muda di bawah 30 tahun.
Sumber: kumparan