BukuWarung raih pendanaan tahap awal dipimpin oleh East Ventures, siap memberdayakan 60 juta UMKM di Indonesia
8 April 2020
JAKARTA, 7 April 2020 — BukuWarung, perusahaan penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM, menghimpun seed funding dengan nilai yang tidak dipublikasikan dalam ronde pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures.
Investor lain yang terlibat dalam ronde pendanaan tersebut adalah AC Ventures (dulu Agaeti Ventures, Convergence Ventures), Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna dengan partisipasi oleh angel investors dari Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit, Rapyd, Alterra, Zen Rooms, dan lainnya.
BukuWarung akan menggunakan modal segar tersebut untuk memperkuat posisinya di pasar Indonesia dan mengembangkan tim mereka di Jakarta dengan merekrut talenta baru di bidang engineering, poduk, desain, pertumbuhan, dan kemitraan.
Baca juga: Dampak Covid-19 ubah perilaku pengguna perusahaan peer-to-peer lending Komunal
Abhinay Peddisetty dan Chinmay Chauhan mendirikan BukuWarung pada akhir 2019 saat keduanya masih bekerja bersama di Carousell. Peddisetty dan Chinmay adalah profesional dengan rekam jejak panjang di industri teknologi dengan pengalaman bekerja membangun dan mengembangkan produk dan pendapatan di Grab, Carousell, Belong, dan Near. Bersama, mereka telah 15 tahun aktif mengembangkan layanan pembayaran dan finansial untuk segmen UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara.
Founder Lunasbos Adjie Purbojati juga telah bergabung dengan BukuWarung sebagai anggota tim pendiri (founding team) untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan. Lunasbos adalah aplikasi pencatatan keuangan dua arah yang merupakan salah satu pemain utama dalam industri layanan akuntansi untuk UMKM di Indonesia.
BukuWarung digunakan di 500 kota
Dalam beberapa bulan sejak peluncuran, aplikasi BukuWarung telah digunakan untuk pembukuan transaksi tunai dan kredit oleh 250.000 UMKM di 500 kota dan kabupaten di Indonesia.
Mayoritas pemilik warung pengguna BukuWarung berlokasi di kota tier 2 dan tier 3. Dengan menggunakan aplikasi BukuWarung, mereka menerima pembayaran piutang tiga kali lebih cepat dan merasakan dampak dari fitur pengingat pembayaran terhadap arus kas bisnis mereka. Pedagang juga bisa menghemat waktu dan pengeluaran dengan besaran rata-rata Rp110.000, yang biasanya dihabiskan untuk pembukuan manual menggunakan buku besar, alat tulis, dan kalkulator.
Co-founder BukuWarung Abhinay Peddisetty mengatakan, “Dalam beberapa bulan pertama, BukuWarung menikmati momentum pertumbuhan yang kuat. Namun, angka itu belum mencapai 1% dari 60 juta pemilik warung di Indonesia, yang hampir seluruhnya bergantung pada metode pencatatan tradisional atau tidak melakukan pembukuan sama sekali. Para pemilik warung ini tidak bisa memantau aliran kas dan utang/piutang mereka ke pelanggan dan pemasok. Misi kami adalah mendukung pemilik warung ini dengan teknologi sehingga mereka bisa mengelola bisnis mereka dengan efisien. Kasbon (utang/piutang) mencakup 80% dari bisnis mereka. Ini alasan kami berfokus kepada produk pembukuan digital.”
Co-founder BukuWarung Chinmay Chauhan menambahkan, ”Dari pengalaman membangun produk untuk pengemudi dan pedagang di Grab dan Carousell, kami memahami bahwa produk yang paling bermanfaat bagi UMKM adalah produk yang simpel. Fitur-fitur yang kami tawarkan membuat penggunaan aplikasi (engagement) kami naik 500% dalam 2 bulan terakhir.”
“Kami juga akan meluncurkan fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik warung untuk mengirimkan ke pelanggan mereka, tautan (link) pembayaran dengan dompet digital dan metode lainnya. Ini adalah upaya kami untuk membantu mereka mengurangi kontak langsung di tengah ancaman wabah COVID-19.”
Potensi UMKM
Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner East Ventures, investor tahap awal di Tokopedia, Traveloka, dan Kudo mengatakan, “Eksekusi yang cepat dan fokus membuat BukuWarung mencatatkan pertumbuhan traction dan engagement yang pesat, sehingga menjadikan mereka salah satu pemain utama di industri ini. UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Kami yakin gelombang startup inovatif berikutnya akan muncul dari upaya mendorong digitalisasi di segmen UMKM. Oleh karena itu, kami tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk memutuskan menjadi mitra BukuWarung.”
Vinnie Lauria, Managing Partner Golden Gate Ventures, investor di Carousell, Xendit, Alodokter, dan Mapan (Ruma), mengatakan,”Saya mengenal Chinmay dan Abhinay sejak mereka bekerja di Carousell. Mereka adalah wirausahawan yang tangguh dengan latar belakang yang kuat dan kemampuan yang cakap. SaaS akan mengakselerasi evolusi ekonomi digital Indonesia. Solusi finansial BukuWarung berpotensi membantu 60 juta warung berkembang dan menumbuhkan bisnisnya. Mereka telah membangun founding team lokal yang kuat. Saya senang bisa bekerja bersama mereka.”