SIRCLO mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia, membantu bisnis untuk melayani lebih banyak konsumen
Mei 17, 2021
Lahir dan besar di Bandung, Brian Marshal, Founder dan CEO SIRCLO menyadari satu hal tentang bisnis ritel. Kampung halamannya, Bandung, Jawa Barat dikenal sebagai destinasi belanja, apalagi dengan factory outlet-nya yang terkenal tersebar di seluruh penjuru kota. Belanja offline adalah hal yang lumrah di mana orang-orang menghabiskan berjam-jam hanya untuk menikmati setiap pengalaman berbelanja.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, banyak pemilik brand dari Bandung telah fasih menggunakan perangkat digital untuk menjual produk unik mereka di luar Paris Van Java.
“Sangat menarik melihat bagaimana teknologi telah berkembang saat ini dan menjadi bagian dari kehidupan semua orang. Padahal dulu teknologi masih dipandang sebagai bidang yang asing dan terlalu canggih,” kata Brian. “Kita sudah terbiasa menggunakan teknologi untuk hampir semua hal yang kita lakukan setiap hari.”
Transformasi digital di bidang ritel tidak hanya terjadi di Bandung. Sebagian besar masyarakat Indonesia semakin mengenal e-commerce, terutama sejak pandemi yang memaksa adopsi digital secara besar-besaran.
East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021 menemukan bahwa e-commerce telah menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dalam satu tahun terakhir. Pertumbuhan e-commerce terlihat dari peningkatan rasio penduduk yang menggunakan internet untuk promosi, peningkatan PDRB subsektor pergudangan, transportasi, pos dan kurir, serta peningkatan tenaga kerja teknologi hampir 60% khususnya di e-commerce. Data Bank Indonesia menunjukkan jumlah transaksi e-commerce selama triwulan II-2020 mengalami kenaikan hingga 87% dibandingkan dengan pada triwulan II-2019 dan sebesar 36% dibanding pada triwulan I-2020.
Pertumbuhan E-commerce Enabler
Peralihan ke ritel online di Bandung menginspirasi Brian untuk memulai perusahaannya sendiri pada tahun 2013. SIRCLO dimulai dengan mengamati banyaknya pengusaha dan pemilik usaha yang mulai menjalankan usaha kecilnya sendiri. Sebagian besar dari mereka menjual barangnya melalui media sosial, tapi tidak memiliki platform yang dapat diandalkan untuk menjalankan bisnis online mereka.
Sejak didirikan, SIRCLO telah berkembang dengan misi untuk membantu brand berjualan secara online dengan menawarkan berbagai solusi. Pertama, SIRCLO Store, platform Software as a Service (SaaS) yang dapat digunakan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk membuat toko online dengan template yang ada dan terjangkau. Inovasi terbaru dari platform SIRCLO Store dapat memfasilitasi manajemen multikanal yang juga dilengkapi dengan dashboard terintegrasi dan integrasi pihak ketiga dalam penyediaan pengiriman dan payment gateway.
Kedua, SIRCLO Commerce, solusi manajemen kanal (Channel Management Solution/CMS), yang membantu perusahaan brand masuk ke pasar online sejak 2017. SIRCLO memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan e-commerce di mana penjual dapat menyinkronkan penjualan di berbagai kanal atau platform.
Dalam dua tahun terakhir, SIRCLO mencari peluang untuk memperluas jangkauan solusi strategi yang ditawarkan kepada brands melalui strategi omnichannel — integrasi kanal penjualan online dan offline untuk memberikan pengalaman berbelanja yang mulus. Pada tahun 2020, SIRCLO dan ICUBE bergabung untuk menyediakan teknologi omnichannel dan layanan e-commerce yang lebih komprehensif ke pasar yang lebih luas di Indonesia. Satu tahun kemudian, SIRCLO mengakuisisi Orami, platform parenting pertama dan terbesar di Indonesia, untuk meningkatkan potensi social commerce melalui jaringan komunitas yang besar.
Memberikan solusi untuk masalah e-commerce
Meski pengguna e-commerce semakin marak, Brian berpendapat bahwa masyarakat Indonesia masih gemar berbelanja di gerai offline, bahkan sebagai sarana refreshing. Ada tantangan logistik karena infrastruktur yang belum memadai sehingga pengalaman belanja online belum sama rata di seluruh negeri.
Aktivitas ekonomi digital di Indonesia masih banyak terpusat di Jakarta dan provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Per April 2021, mayoritas UKM yang menggunakan SaaS dari SIRCLO berbasis di wilayah perkotaan, termasuk DKI Jakarta (40,5%), Jawa Barat (21%), Jawa Timur (7%), dan Jawa Tengah (6,5%).
Terlepas dari kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa saat ini, permintaan dari daerah luar Jawa dan Bali meningkat secara bertahap selama beberapa tahun belakangan, yang biasanya didorong oleh peak season (misalnya festival belanja online). Pada 2017, pelanggan di pusat-pusat perkotaan di Jawa (yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Semarang) menyumbang sekitar 70% terhadap belanja e-commerce nasional, sedangkan pelanggan di kawasan non-perkotaan, baik di dalam maupun di luar Jawa dan kota-kota di luar Jawa berkontribusi 30%. Menurut laporan SIRCLO dan Ravenry pada tahun 2020, pengeluaran e-commerce di Indonesia diprediksi akan merata di kota-kota dalam Jawa dan wilayah lain di Indonesia pada tahun 2022.
Analisa EV-DCI 2021 menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur digital semakin merata dengan kenaikan skor tertinggi, yakni 7,5 poin menjadi 54,3 pada 2021. Hal tersebut Untuk mengatasi masalah mengindikasi infrastruktur TIK di tingkat nasional yang semakin baik yang akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital termasuk sektor e-commerce.
Untuk menjawab tantangan logistik, SIRCLO memiliki komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis dengan perusahaan logistik. “Sebagai sebuah bisnis penyedia layanan pemenuhan (fulfillment business), kami juga menargetkan penambahan pusat penyimpanan produk sementara (fulfillment centers) di lokasi yang lebih strategis untuk mengakomodasi permintaan yang meningkat dengan situs teknologi dan distribusi ritel yang bekerja secara sinergis sesuai keinginan brand dan konsumen,” kata Brian.
Selain itu, SIRCLO juga membangun tim Pengembangan Bisnis (Business Development) di beberapa kota, seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung, untuk memperkuat layanan mereka di luar Jakarta sehingga solusi yang ditawarkan dapat diberikan langsung kepada pemilik brands. Selain itu, SIRCLO juga aktif terlibat dalam program workshop untuk mengedukasi masyarakat. Melalui salah satu kemitraannya, SIRCLO mengajar branding untuk mahasiswa jurusan kewirausahaan di Ende, Flores, provinsi NTT.
E-commerce Indonesia Bergerak Maju
Sejumlah pengguna SIRCLO Store telah mampu menjual produk mereka ke pasar luar negeri, seperti Bohobaby dan Bigssimo. Berkat kemampuan mempertahankan kehadiran online mereka di platform digital, mereka dapat melintasi batas geografis dan membuat produk-produk mereka terkenal di banyak negara.
“Kami berharap dapat mempertahankan peran kami dalam berkontribusi bagi perekonomian bangsa. Kami yakin rencana untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan membantu UKM menjangkau konsumen yang lebih luas, mendorong pengembangan produk mereka, dan melakukan ekspansi bisnis yang berkelanjutan melalui e-commerce,” kata Brian. Ia yakin, menyediakan ekosistem bagi brand untuk menjangkau hati konsumen di seluruh Indonesia dapat mendukung dan mendongkrak ekonomi digital Indonesia.
Sejalan dengan misinya untuk membantu pemilik brand berjualan secara online, SIRCLO memberdayakan komunitas melalui pelatihan dan pemberian solusi yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka secara digital, seperti melalui SaaS atau bahkan menguatkan social commerce. Daerah terpencil memiliki potensi bisnis yang bisa dieksplorasi, tetapi biasanya tidak ada branding yang mendukungnya. Workshop SIRCLO bertujuan untuk mendayagunakan komunitas dalam memajukan bisnis dan pada akhirnya untuk memperluas basis pelanggan mereka.
“SIRCLO telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperbaiki kesenjangan ekonomi digital antar provinsi, dengan membantu banyak produk produk UKM regional untuk turut berpartisipasi berjualan online di e-commerce secara nasional. Dengan peningkatan adopsi e-commerce oleh para UKM regional, indeks skor EV-DCI akan lebih baik dan semakin terdistribusi secara merata, yang artinya tingkat kompetitif digital di provinsi-provinsi yang tertinggal akan semakin menyusul dan meningkat. Kami percaya bahwa akses dan pemerataan digital merupakan kunci penting dalam mengakselerasi transformasi ekonomi digital Indonesia,” kata David Fernando Audy, Operating Partner East Ventures.