Aruna tumbuh 86x sepanjang pandemi, himpun modal segar dari investor existing
12 Agustus 2020
JAKARTA, 12 Agustus 2020 — Aruna, startup kelautan dan perikanan, menghimpun pendanaan terbaru dari investor existing seiring dengan keberhasilan perusahaan mencetak pertumbuhan 86x di tengah pandemi.
Suntikan modal senilai US$5,5 juta dari East Ventures, AC Ventures, dan SMDV tersebut mendukung rencana Aruna untuk memperkuat basis komunitas mitra nelayan perusahaan dengan memperluas jangkauan operasional ke lebih banyak daerah pesisir. Modal juga akan digunakan untuk peningkatan produktivitas nelayan lewat pelatihan dan edukasi tentang kualitas dan standardisasi produk. Selain itu, investasi segar membantu perusahaan melebarkan sayap ke pasar baru baik di dalam maupun luar negeri.
Aruna saat ini telah bekerja sama dengan ribuan mitra nelayan di 31 lokasi pesisir di kepulauan Indonesia, yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Startup tersebut membantu menyalurkan produk perikanan dan hasil laut nelayan Indonesia ke pasar ekspor di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Utara, dan Timur Tengah. Selain itu, perusahaan tersebut mendistribusikan hasil tangkap mitra nelayan ke pasar B2B domestik di berbagai kota dan kabupaten.
Farid Naufal Aslam, Indraka Fadhillah, dan Utari Octavianty mendirikan Aruna pada 2016. Ketiga lulusan Telkom University Bandung tersebut merintis perusahaan untuk menciptakan ekosistem perdagangan ikan dan hasil laut yang berkelanjutan dan adil dengan memanfaatkan teknologi.
“Misi kami adalah menjadikan laut sebagai tempat penghidupan yang lebih baik untuk semua [making the sea a better livelihood for all]. Platform perdagangan elektronik membuat penjualan produk hasil laut dan perikanan lebih adil dan transparan, serta memotong mata rantai perdagangan ikan yang selama ini tidak efisien. Aruna berencana mendukung usaha pemerataan ekonomi dengan menjangkau lebih banyak titik pesisir di berbagai wilayah Indonesia,” kata CEO dan Co-Founder Aruna Farid Naufal Aslam.
Aruna dan ekonomi kelautan
“Selama pandemi ini, pendapatan Aruna pada semester I/2020 tumbuh 86 kali dibanding semester I/2019. Mereka adalah salah satu perusahaan yang terdampak positif oleh krisis. Hal ini membuat kami bersemangat untuk memberikan dukungan lebih kuat,” said Willson Cuaca, Co-founder and Managing Partner of East Ventures.
“Fokus Aruna adalah mencari solusi atas permasalahan terbesar di sektor perikanan. Lewat solusi ini perusahaan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan UMKM yang terkait sekaligus menciptakan transparansi dalam perekonomian. Kami sangat antusias dan optimistis mereka akan terus berkembang menjadi perusahaan yang memajukan ekonomi kelautan di Indonesia,” kata Pandu Sjahrir, Founding Partner of AC Ventures.
Permintaan yang tinggi atas produk perikanan dan hasil laut menopang pertumbuhan pesat Aruna. Pendapatan platform perdagangan ikan dan hasil laut tersebut sepanjang semester I/2020 tumbuh hingga 86x dibanding periode yang sama pada semester I/2019.
“Walaupun saat ini tengah dalam kondisi pandemi Covid-19, kaami tetap optimistis bisa mendorong pertumbuhan lebih jauh lagi. Produk perikanan merupakan salah satu produk yang mengalami pertumbuhan yang baik selama pandemi. Produk-produk perikanan bisa menjadi sumber protein yang dapat membantu daya tahan tubuh masyarakat,” kata Farid.
Pandemi Covid-19 mendorong konsumen untuk mengadopsi kebiasaan baru, termasuk memesan produk pangan segar dari rumah. Untuk melayani pasar tersebut, Aruna memasuki pasar B2C melalui peluncuran Seafood by Aruna.
Seafood by Aruna menyediakan jasa pesan antar 20 jenis produk hasil laut berkualitas tangkapan nelayan lokal untuk konsumen di area Jabodetabek, Bandung, dan Balikpapan. Selain produk segar seperti lobster, udang, tuna, dan dori, platform tersebut juga menyediakan produk siap saji dan siap masak.
Produk Seafood by Aruna tersedia di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Grab Mart. Aruna juga bekerja sama dengan Sayurbox, Nalayan, dan Delisari serta membuka peluang kemitraan bisnis sebagai reseller.