MOKA, Startup Kasir Online yang Merambah UKM RI
25 January 2019
Tak banyak perusahaan rintisan (startup) yang fokus di ranah point of sale (POS). Apa itu POS? Menurut situs blog MOKA, POS dapat diartikan sebagai tempat kasir (check-out counter) dengan mesin kasir (cash register).
POS merupakan titik penjualan (check-out) di mana transaksi dapat dikatakan selesai. Ini adalah di mana pembeli dan penjual melakukan pembayaran atas barang/jasa yang sudah diterima.
Situs blog MOKA menulis, pada POS penjual akan menghitung seluruh jumlah harga yang dibeli konsumen dan memberikan pilihan bagi pembeli untuk melakukan pembayaran serta mengeluarkan tanda terima transaksi pembelian yang biasa disebut dengan struk.
Khusus untuk MOKA, perusahaan itu terinspirasi dari pendahulunya, yaitu Square asal Amerika Serikat (AS), dan saat ini telah memiliki kantor di Bangalore India dengan 20 orang karyawan. Mereka juga memiliki kantor di Singapura yang digunakan untuk tim data science.
“Kami adalah market leader di POS dengan 13.000 UKM (usaha kecil dan menengah) yang terdaftar, walaupun bisa dibilang kami yang termahal,” kata Bayu Ramadhan, VP Brand & Marketing MOKA di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Meskipun telah menjadi market leader, Bayu menjelaskan masih banyak UKM yang belum menggunakan produknya. Maka dari itu MOKA ingin mendorong penetrasi teknologi kepada UKM dengan membuat acara offline bernama A Cup of MOKA (ACOM).
ACOM fokus menyelenggarakan lokakarya tatap muka berisi edukasi bisnis untuk komunitas dan UKM berbagai kota di Indonesia. Menurut Bayu, hal itu sejalan dengan visi pemerintah Indonesia dalam Revolusi Industri 4.0 untuk memajukan UKM Indonesia agar bisa bersaing dan mampu berinovasi dengan teknologi.
“Melalui ACOM, MOKA menginisiasi sebuah wadah yang mempertemukan para pelaku UKM dengan para ahli di bidang yang berkaitan dengan pengembangan UKM untuk dapat meningkatkan daya saing dan kreativitas, serta memiliki tingkat kompetisi yang setara dengan bisnis besar lainnya,” ujar Bayu.
Ia menjelaskan, jumlah UKM yang melek digital masih berada di bawah angka 20% dari total UKM di Indonesia. Padahal, pemanfaatan teknologi dapat mendorong produktivitas UKM untuk tumbuh dan berkembang.
ACOM bertujuan untuk memberikan dua manfaat utama bagi pelaku UKM.
Pertama, melalui konten edukatif berisi materi data-driven yang terbagi menjadi dua, yaitu business practice dan business inspiration yang memadukan ilmu praktikal dan inspirasi bisnis dalam mengembangkan usaha.
“Misalnya untuk mempromosikan komunitas, networking, atau berpartisipasi dalam acara-acara komunitas UKM yang memiliki pesertanya sendiri,” kata Bayu.
Selain itu, lanjut dia, MOKA saat ini sedang membangun Moka Learning Hub yang ditujukan sebagai pusat berbagi ilmu dan inspirasi seputar bisnis melalui dua medium baik offline maupun online.
“Kami di Moka sangat mengharapkan agar para pelaku UKM dapat berkembang dan semakin maju melalui ACOM,” tambahnya.
Sumber: CNBC Indonesia