
Insights
Apa arti “Defying gravity” yang menjadi tema pada East Ventures Summit 2025
Dalam lanskap global saat ini, defying gravity (menentang gravitasi) menjadi metafora kuat yang melambangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan yang menghambat pertumbuhan. Defying gravity artinya terus proaktif dan percaya diri di tengah gejolak politik dan ekonomi yang terjadi, memanfaatkan inovasi, berkolaborasi lintas batas untuk membuka peluang baru, serta mempertahankan visi jangka panjang yang didukung oleh fundamental yang kuat.
Pesan inilah yang ingin kami bahas di East Ventures Summit 2025.
Jika ada satu hal yang pasti di dunia, hal itu adalah ketidakpastian. Di seluruh dunia, pasar modal sedang memasuki babak baru yang diakibatkan oleh realita yang berubah. Amerika Serikat sedang mempertimbangkan prospek yang menjanjikan agar kondisi ekonomi negaranya berhasil “soft landing,” di tengah pengetatan kondisi keuangan. Negara-negara Eropa juga sedang menghadapi tekanan dari meningkatnya biaya energi dan fragmentasi politik yang semakin dalam.
Sementara itu, Tiongkok tengah menghadapi transisi domestik yang kompleks sembari merencanakan ulang strategi dan perannya di kancah global. Hal ini membuat pergerakan modal ekonomi menjadi lebih berhati-hati, terfokus, dan penuh perhitungan.
Terobosan teknologi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) dan infrastruktur data adalah hal yang tidak dapat dihindari. Namun, kemajuan ini juga diikuti dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap regulasi, keamanan nasional, dan etika berinovasi.
Kita hidup di era yang penuh dengan peluang besar, tapi juga diwarnai dengan fragmentasi dan sikap hati-hati. Ditengah ketidakpastian seperti ini, kepercayaan dan keyakinan baru perlahan mulai muncul.
Semenjak East Ventures Summit 2024, kami menyaksikan pencapaian politik yang signifikan di Asia Tenggara. Indonesia dan Singapura telah menyelenggarakan Pemilihan umum (Pemilu) dengan baik yang menghasilkan pemimpin dengan mandat yang jelas, pemerintahan yang percaya diri, stabil, dan siap menjalankan agenda ambisius ke depannya.
Kepastian politik menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kepercayaan investor, sekaligus memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai destinasi yang lebih terpercaya untuk investasi jangka panjang. Dengan ekonomi digital dan populasi usia produktif yang terus tumbuh, serta keinginan dari pemangku kebijakan untuk menarik investasi, fondasi kawasan ini akan tetap kuat. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah, rasa optimisme saja tidak cukup.
Untuk mengubah potensi tersebut menjadi kemajuan yang nyata, Asia Tenggara harus memprioritaskan implementasi yang efektif atas setiap inisiatif dan regulasi. Karena untuk benar-benar menentang gravitasi dibutuhkan eksekusi yang disiplin, kerangka kebijakan yang jelas, dan fokus serta konsisten pada peningkatan daya saing global guna memaksimalkan potensi yang ada.
Ketika aktivitas perekonomian di kawasan ini mengalami perlambatan, aliran informasi yang terbatas kerap memicu narasi yang kontroversial. Dalam situasi seperti ini, penting untuk mengedepankan perspektif yang seimbang dan konstruktif demi menyampaikan berita yang lebih bermakna.
“Gelap hanya menang saat cahaya tak datang,” untuk itu, penting bagi kita untuk lebih banyak menyoroti berita baik yang membangun. Sebagai bagian dari ekosistem ini, kita memiliki tanggung jawab untuk mengangkat informasi positif. Media juga memegang peran penting dalam mengangkat narasi positif untuk menciptakan situasi pasar yang lebih dinamis dan tangguh.
Dengan begitu, kita tidak hanya menumbuhkan kepercayaan, tetapi juga menarik modal dan talenta yang tepat untuk mendorong terobosan inovasi berikutnya.
Di East Ventures, kami terus beradaptasi, mengidentifikasi masalah, melihat peluang baru, dan memperkuat investasi di sektor-sektor berpotensi tinggi. Meski sentimen pasar dan dunia usaha tengah diuji, perusahaan yang mampu belajar, beradaptasi, dan membangun fondasi yang kokoh akan mampu bangkit dari masa sulit.
Perusahaan inilah yang akan menentang gravitasi dan melampaui ekspektasi. Kisah Fore Coffee, salah satu perusahaan inkubasi kami, adalah bukti konkrit dari ekosistem East Ventures yang mampu beradaptasi dan melewati masa sulit dengan baik. Di tengah gejolak “Liberation Day” oleh Presiden Trump dan dua kali trading halt di Bursa Efek Indonesia (BEI), penawaran umum Fore justru mencatatkan raihan positif dengan total kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 200,63 kali.
Tahun ini, East Ventures Summit 2025 ditutup dengan pesan penting: jangan takut untuk melawan arus dengan berinovasi melalui perubahan, belajar dari tantangan, dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan.
Bagi para founder dan investor, defying gravity bukan sekadar metafora, melainkan sebuah strategi untuk babak baru pertumbuhan di Asia Tenggara.
Saat momentum baik melambat, kami terus melangkah maju, konsisten dan fokus pada tujuan. Prinsip kami tetap satu: kami hanya akan berhenti berinvestasi ketika tidak ada lagi entrepreneur hebat.