
From Portfolios
Teknologi wearable stethoscope: Alat kesehatan inovatif untuk menunjang pengobatan asma
Asma adalah salah satu penyakit saluran pernapasan yang paling umum, diidap lebih dari 260 juta orang di seluruh dunia. Meskipun faktor genetik juga memiliki andil, asma juga sangat dipengaruhi oleh tingkat stres, aktivitas fisik, dan kualitas udara. Penyakit ini dikaitkan dengan sekitar 455,000 kasus kematian setiap tahunnya, dengan sebagian besar kematian yang terjadi lebih awal sebelum usia harapan hidup normal, yang banyak terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana kondisi ini seringkali tidak terdiagnosis dan tertangani dengan baik.
Informasi yang terbatas dan akses yang kurang terhadap pengobatan asma bagi banyak orang menjadi alasan mengapa jumlah kasus dan kematian relatif tinggi. Pemahaman yang mendalam tentang penyakit asma sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pengidap penyakit asma. Penyakit pernapasan kronis ini mempengaruhi individu di segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan lansia.
Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia pada tanggal 6 Mei, perawatan asma dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengonsumsi obat-obatan dan menerapkan gaya hidup sehat hingga melakukan pemeriksaan mandiri menggunakan stetoskop pintar yang dapat dikenakan dengan mudah (wearable stethoscope) yang dapat digunakan untuk memantau kondisi sistem pernapasan.
Meningkatkan kualitas hidup penderita asma melalui teknologi stetoskop modern
Wearable stethoscope adalah sebuah inovasi pintar yang secara signifikan menghemat waktu pasien penyakit pernapasan dalam mengelola kondisi kesehatan mereka. Salah satu produk yang mengusung teknologi ini adalah AeviceMD.
Dikembangkan oleh perusahaan asal Singapura, Aevice Health, perangkat praktis ini dirancang untuk membantu individu dengan penyakit pernapasan seperti asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dalam memantau kesehatan secara mudah di rumah.
Aevice Health, yang didirikan pada tahun 2018 oleh Adrian Ang dan Dr. Rex Tan, menghadirkan kemudahan dalam perawatan penyakit pernapasan melalui teknologi medis modern. Seluruh sistem ini terintegrasi dalam AeviceMD Monitoring System, sebuah platform menyeluruh yang dirancang untuk pemantauan jarak jauh dan berkelanjutan terhadap pasien dengan kondisi pernapasan kronis.
Membuat layanan kesehatan lebih dekat ke rumah, AeviceMD Monitoring System mengubah stetoskop tradisional menjadi perangkat cerdas, terhubung, dan mudah digunakan oleh pasien penyakit pernapasan. Pasien dan tenaga medis dapat melakukan auskultasi (mendengarkan suara dari paru-paru) di rumah menggunakan sensor AeviceMD dan dengan mudah membagikan rekaman suara tersebut kepada perawat mereka. Tenaga medis kemudian dapat menganalisis data secara jarak jauh, mendeteksi kelainan, dan memberikan saran medis secara tepat waktu, memungkinkan manajemen kesehatan pernapasan yang proaktif di rumah.
AeviceMD telah menerima izin Kelas II dari FDA Amerika Serikat melalui jalur 510(k), yang memungkinkan perusahaan untuk memasarkan produknya di negara tersebut. Dengan begitu, Aevice Health dapat menghadirkan solusi perawatan penyakit pernapasan jarak jauh ke sistem layanan kesehatan di seluruh negeri, meningkatkan akses terhadap pemeriksaan kesehatan paru yang praktis dan efektif, baik di klinik maupun di rumah.
“Dengan izin ini, kami mengambil langkah besar untuk dapat menghadirkannya seperti alat deteksi glukosa bagi penderita diabetes — namun untuk kesehatan pernapasan. Solusi yang berfokus pada pasien, terjangkau, dan mudah diakses, yang memberdayakan pasien untuk pulih dengan nyaman dari rumah mereka,” ujar Adrian Ang, Co-Founder dan CEO Aevice Health.
Menuju perawatan penyakit asma yang prediktif dan mudah dijangkau
Perawatan saluran pernapasan telah menjadi aspek penting dalam bidang layanan kesehatan, terutama bagi individu yang hidup dengan kondisi kronis seperti asma dan PPOK.
Dalam beberapa tahun terakhir, perawatan asma telah mengalami transformasi besar yang didorong oleh kemajuan teknologi medis. Inovasi perangkat kesehatan dan platform berbasis data kini mengubah cara penyakit pernapasan didiagnosis, dipantau, dan diobati, menjadikan perawatan lebih akurat, efisien, dan berpusat pada pasien dibandingkan sebelumnya.
Ke depannya, dengan terus berkembangnya teknologi, sejumlah inovasi diperkirakan akan merevolusi industri medis di seluruh dunia, khususnya melalui kemunculan teknologi kesehatan (healthtech) dan terobosan dalam pengobatan penyakit pernapasan.
1. Analisis prediktif dan perawatan yang dipersonalisasi melalui kecerdasan buatan
Beberapa waktu yang lalu, Aevice Health mengumumkan kolaborasi strategis dengan Jiva.ai, sebuah platform kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) yang menggabungkan kemampuan AI dengan wearable stethoscope milik Aevice Health. Integrasi ini memungkinkan analisis saluran pernapasan biomarker secara real-time.
Aevice Health dan Jiva.ai berupaya untuk menciptakan solusi perawatan yang mudah digunakan dan dapat digunakan sehari-hari, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil peran proaktif dalam menjaga kesehatan pernapasan secara mandiri.
AI dan machine learning mengubah metode perawatan sistem pernapasan dengan memungkinkan tenaga medis membuat keputusan klinis yang lebih cepat dan akurat. Teknologi ini mampu memproses data dalam jumlah besar untuk dianalisis dan memprediksi potensi terjadinya komplikasi penyakit.
Sebagai contoh, sistem bertenaga AI dapat menginterpretasikan data real-time dari ventilator dan perangkat pemantauan untuk mendeteksi tanda-tanda awal gangguan pernapasan, sehingga penanganan dapat dilakukan secara lebih cepat.
Selain itu, dengan menganalisis informasi spesifik dari setiap pasien, AI dapat mendukung pengembangan rencana pengobatan asma yang dipersonalisasi, menghasilkan perawatan yang lebih tepat sasaran, responsif, dan efektif sesuai dengan kondisi masing-masing individu.
2. Pemantauan digital untuk meningkatkan konsistensi penggunaan obat
Salah satu tantangan utama dalam penanganan kondisi pernapasan seperti asma adalah memastikan pasien mematuhi penggunaan obat secara konsisten. Inhaler pintar membantu mengatasi masalah ini dengan menyematkan sensor yang memantau penggunaan dan mengirim pengingat tepat waktu kepada pasien.
Perangkat ini juga mengumpulkan data penting yang dapat dibagikan kepada tenaga medis, memungkinkan mereka untuk melacak pola kepatuhan dan melakukan penyesuaian terhadap rencana pengobatan asma demi hasil yang lebih baik bagi pasien.
Integrasi teknologi dalam pengobatan pernapasan bukan hanya soal kemudahan, melainkan secara fundamental meningkatkan hasil perawatan dan kualitas hidup pasien. Mulai dari perangkat medis cerdas hingga layanan perawatan yang lebih efisien, inovasi-inovasi ini akan mengubah cara pengelolaan penyakit, menjadikan pengobatan asma lebih tepat sasaran, mudah diakses, dan efektif.
Sebagai pionir venture capital (VC) di Asia Tenggara dan terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) , East Ventures memahami bahwa healthtech memegang peran penting dalam mendorong layanan kesehatan global.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi kesehatan yang berkualitas, kami berkomitmen untuk menjadikan layanan kesehatan lebih mudah diakses melalui integrasi teknologi dan mendukung inovasi di dalam industri yang terus berkembang ini.
Apabila Anda adalah seorang founder startup di sektor healthtech, kirimkan pitch Anda di sini.