Panduan ESG untuk startup

‘Tungku-tungku pembakaran di dunia membakar sekitar 2.000.000.000 ton batu bara per tahun. Ketika pembakaran ini terjadi dan menyatu dengan oksigen, 7.000.000.000 ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer setiap tahunnya. Hal ini menjadikan udara sebagai ‘selimut’ yang lebih efektif bagi bumi dan membuat suhu meningkat. Dampaknya mungkin akan sangat besar dalam beberapa abad.’ Kutipan di atas diambil dari surat kabar tahun 1912 yang memperingatkan tentang konsekuensi pertumbuhan yang tidak terkendali. Kekhawatiran global mengenai kelangsungan hidup generasi mendatang dan planet terus meningkat hingga tahun 1987, ketika PBB mendefinisikan keberlanjutan sebagai “memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.”

“Mencari ‘G’ dalam ESG: Apa itu tata kelola yang baik menurut investor

Mengintegrasikan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST / Environmental, Social, and Governance (ESG)) ke dalam praktik bisnis sangat penting. Namun, aspek "G" atau Tata Kelola, seringkali terlupakan, padahal faktor ini sama pentingnya dengan Lingkungan dan Sosial. Penerapan tata kelola yang baik itu penting, dan startup dan perusahaan harus memberikan prioritas pada hal ini. Aghnia Dima, ESG Specialist East Ventures, berbagi wawasannya dari perusahaan investor bersama Jessica Novia, Chief of Impact, CarbonEthics, dalam sebuah diskusi yang dimoderasi oleh Atika Benedikta, Investment Director, ANGIN, pada Ninja Demo Day, bagian dari Ninja Accelerator Program 2023.