Memungkinkan pengalaman omnichannel dan perilaku digital: Christopher Madiam, Co-Founder & President Social Bella

Ekonomi Indonesia sendiri bertumbuh karena kita tahu saat ini populasi Indonesia didominasi oleh Gen Z dan Milenial. Kedua generasi ini merupakan generasi yang berada di usia produktif di mana mereka secara aktif menggunakan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan harian. Di sini, peran startup itu sangat krusial karena kebanyakan dari mereka mengutilisasi teknologi sehingga mampu mengirimkan produk kepada konsumen dengan baik.

Setiap pelajar memiliki kesempatan belajar yang sama: Iman Usman, Co-Founder & COO Ruangguru

Nilai ekonomi digital Indonesia yang terus bertumbuh ini tentunya menandakan adanya pertumbuhan juga pada startup digital yang dipercaya nantinya dapat menjadi mayoritas penopang ekonomi digital Indonesia. Kami sangat senang dan tentunya mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Indonesia yang sangat aktif berupaya meningkatkan jumlah startup di Tanah Air. Artinya, akan semakin besar wadah perusahaan ini untuk bisa tumbuh dan berkembang.

Teknologi bantu tenaga kerja tingkatkan keterampilan: Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia

Startup identik dengan inovasi. Kami pikir spirit inovasi bisa menciptakan solusi yang menambah nilai ekonomi. Ketika pandemi COVID-19 banyak startup dan bisnis lainnya yang mengalami penurunan. Namun kita patut berterima kasih kepada teknologi karena membantu startup menjadi bagian dari tren.

Agenda pertumbuhan ekonomi digital melalui aplikasi ESG: Utari Octavianty, Co-Founder & CSO Aruna

Seperti apa yang telah disampaikan oleh Menkominfo pada G20 Digital Innovation Network di Bali November lalu, yang fokus pada 5 isu salah satunya rantai pasok (supply chain), Aruna menangkap peluang positif akan hal ini. Sejalan dengan bisnis proses Aruna yang merampingkan rantai pasok perikanan, Aruna optimis mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian digital Indonesia untuk sektor perikanan.

One medical health record membantu pengambilan keputusan: Sharlini Eriza Putri, Co-founder & CEO Nusantics

Startup memang menjadi backbone ekonomi digital. Startup berperan penting dalam membentuk dan mengembangkan ekosistem ekonomi digital. Sementara bisnis konvensional hanya mengadaptasi digitalisasi untuk sistem internal, kebutuhan transaksi, dan hal lainnya. Hal penting yang dimiliki ekonomi digital adalah bisa memberikan value kepada orang yang sebelumnya belum memiliki akses.

Kolaborasi dengan berbagai penyedia fintech: Sigit Kouwagam, Co-Founder Bibit.id dan Stockbit

Secara operasional, umumnya startup berkolaborasi dengan berbagai pemain lain dalam ekosistem ekonomi digital untuk memberikan layanan kepada para penggunanya. Di samping menciptakan lapangan kerja baru serta mempercepat digitalisasi di berbagai bidang kehidupan, keberadaan startup juga memberikan nilai tambah kepada startup lainnya.

Startup sebagai katalis pertumbuhan ekonomi digital: Brian Marshal, Founder & CEO SIRCLO

Kami melihat pertumbuhan e-commerce sebenarnya masih sehat karena perubahan perilaku konsumen yang bertransaksi online terus terjadi. Perubahan menuju ke digitalisasi yang pertumbuhannya dipercepat oleh masa pandemi. Khususnya di sektor e-commerce, akhir-akhir ini disebut sebagai tantangan tech winter, menurut saya berkaitan erat dengan alokasi investasi yang berdampak terhadap agresivitas marketing maupun promosi dari pelaku e-commerce.

Membangun bisnis berkelanjutan yang tangguh: Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia

Tujuan kami sejak awal adalah membangun bisnis berkelanjutan yang tangguh, dapat beradaptasi dan tumbuh dalam kondisi apapun, termasuk dalam kondisi disrupsi teknologi. Dengan kinerja bisnis kami yang solid dan diversifikasi model bisnis, kami terus berupaya untuk melanjutkan path to profitability dan memastikan bisnis yang berkelanjutan. Grab akan melayani pasar Asia Tenggara selama 5, 10, bahkan 50 tahun ke depan.