BukuWarung galang pendanaan Praseri A
7 Juli 2020
JAKARTA, 7 Juli 2020 — BukuWarung, startup peserta program akselerasi Y Combinator yang menyediakan aplikasi pencatatan keuangan dan pengelolaan transaksi kredit untuk usaha mikro, hari ini mengumumkan penggalangan pendanaan Praseri A yang dipimpin oleh Quona Capital, perusahaan modal ventura yang berfokus di sektor teknologi finansial di pasar berkembang. Investor existing BukuWarung yaitu East Ventures, AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna berpartisipasi di ronde pendanaan terbaru ini. Para founder Snapdeal, yang juga merupakan investor di Khatabook, juga bergabung sebagai penanam modal.
Setelah ronde terbaru ini, total pendanaan yang dikumpulkan oleh BukuWarung mencapai 8 digit.
Mayoritas dari 60 juta UMKM di Tanah Air—yang berkontribusi kepada 60% PDB Indonesia—masih mengandalkan proses manual dalam pencatatan dan pengelolaan keuangan. BukuWarung adalah aplikasi akuntansi yang membantu pemilik usaha mikro untuk mengelola transaksi tunai dan kredit. Notifikasi tagihan utang yang dikirim secara otomatis membuat pemilik usaha yang telah menggunakan aplikasi BukuWarung menerima pembayaran utang 3x lebih cepat. Pengguna bisa memantau arus kas dengan mudah karena aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mencatat berbagai jenis transaksi termasuk kredit, pengeluaran, dan penjualan yang kemudian bisa disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Saat ini, lebih dari 600.000 pedagang di sekitar 750 lokasi di Indonesia telah menggunakan aplikasi BukuWarung.
Aplikasi sederhana BukuWarung
“Layanan yang fokus kepada usaha mikro di Indonesia sangat sedikit. Mereka juga kesulitan untuk mengakses layanan finansial berkualitas,” kata Co-founder BukuWarung Abhinay Peddisetty. “Akses yang terbatas ke bank dan institusi keuangan lain membuat pelaku usaha mikro mengandalkan pulpen, kertas, dan kalkulator untuk mencatat transaksi tunai dan kredit di toko mereka. Visi kami adalah membangun infrastruktur digital untuk 60 juta UMKM di Indonesia, yang diawali dengan aplikasi sederhana untuk pencatatan keuangan dan pembayaran digital. Quona Capital memiliki pengalaman panjang dalam mendorong inklusi keuangan di pasar negara berkembang. Mereka adalah partner yang tepat untuk turut serta mengembangkan infrastruktur digital Indonesia,”
“Sebagai co-founder, kami berpengalaman membangun produk untuk usaha mikro di Asia Tenggara,” kata Co-founder BukuWarung Chinmay Chauhan. “Kami berdua berasal dari keluarga pemilik usaha mikro sehingga memahami kesulitan mereka dalam mengelola arus kas dan mengakses pinjaman untuk mengembangkan bisnis. Kami mendesain produk yang bisa digunakan dengan mulus oleh pelaku usaha pemilik ponsel low-end, kapasitas penyimpanan yang sedikit, atau konektivitas data terbatas. Dengan fokus ke produk yang simpel, kini BukuWarung telah melayani 50 jenis bisnis termasuk warung, toko kelontong, pedagang bahan makanan, kios pulsa, toko grosir, dan pedagang online.”
“Pengalaman Quona berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang melayani usaha mikro di berbagai pasar berkembang—termasuk IndiaMART, Neon [Brazil], dan Yoco [Afrika]—menunjukkan peran penting mereka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Co-founder dan Partner Quona Capital Ganesh Rengaswamy. “Pada era COVID-19, pelaku usaha terdorong untuk mempercepat adopsi berbagai perangkat digital. Solusi yang ditawarkan oleh BukuWarung tidak hanya membuat pelaku usaha mikro bisa lebih fokus mengembangkan bisnis, tetapi juga menyediakan platform untuk menghadirkan berbagai layanan tambahan yang bisa dimanfaatkan oleh mereka.”
Ekonomi Hyperlocal
“Usaha mikro adalah tulang punggung dari ekonomi hyperlocal di Indonesia,” kata Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca. “Sebagai pemimpin pasar dan berbekal langkah yang sigap, tim BukuWarung berada pada posisi yang tepat untuk mendorong transformasi digital di sektor usaha mikro Indonesia.”
BukuWarung adalah satu-satunya perusahaan rintisan Indonesia yang terpilih sebagai peserta Y Combinator Class of YC S20. Pada 24 Agustus 2020, BukuWarung akan bertemu dengan ratusan investor dan media gobal dalam Y Combinator Demo Day. Xendit dan Payfazz adalah dua perusahaan lain asal Indonesia yang pernah mengikuti program akselerasi tersebut.
Y Combinator sebelumnya telah berinvestasi di startup asal India yang bergerak di bidang yang serupa dengan BukuWarung yaitu Khatabook dan OkCredit. Khatabook dan OkCredit kini telah melayani lebih dari 10 juta pedagang dan telah menggalang pendanaan lebih dari US$150 juta.