Strategi dekarbonisasi dalam mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan di Indonesia

Perubahan iklim telah menjadi hal besar yang memerlukan perhatian dan komitmen internasional, terutama dengan adanya cuaca ekstrem seperti musim kering yang panjang, gelombang panas, hujan lebat, banjir, dan tanah longsor yang terjadi di seluruh dunia. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tidak luput dari dampak ini. Kenaikan permukaan laut juga mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dimana hal tersebut berakibat pada kualitas tangkapan ikan, hasil pertanian, dan sumber daya air.

Coba, iterasi, gagal di awal – Kisah startup founder Rekosistem

Sebelum mendirikan Rekosistem, Ernest Layman dan Joshua Valentino, yang merupakan kawan satu kampus, bekerja di dunia korporat. "Joshua sangat peduli isu sosial dan etis, dan saya peduli lingkungan. Dari situ kami bekerja sama—Joshua menjadi sopir truk," canda Ernest, "dan saya menjadi investor." Begitulah awal Rekosistem dibentuk.

Melihat peluang dari sampah: Perlunya startup teknologi pengelolaan limbah

Indonesia menghasilkan jutaan ton sampah setiap hari dan menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki limbah kota tertinggi di Asia Tenggara dan menciptakan masalah penting yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Namun, di tengah krisis ini terdapat peluang. Para entrepreneur dan inovator dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat mengubah praktik pengelolaan sampah di Indonesia.