Press Release
Kabina, startup properti dan konstruksi, mendapatkan pendanaan awal yang dipimpin oleh East Ventures
Kabina, sebuah startup properti dan konstruksi di Indonesia, mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari beberapa angel investor terkemuka, termasuk Sandra Dewi. Sandra Dewi akan turut berperan menjadi brand ambassador dari Kabina. Kabina akan mengalokasikan dana segar ini dengan fokus pada pengembangan produk dan ekspansi tim, serta berinvestasi pada peralatan dan solusi yang berkontribusi terhadap operasi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan di industri.
“Kami senang menerima investasi dari East Ventures, pionir investasi startup teknologi di Indonesia dan perusahaan modal ventura terkemuka. Kami percaya investasi ini serta dukungan dari East Ventures akan mempercepat misi kami dalam terus menghadirkan inovasi dan solusi konstruksi berkelanjutan ke pasar. Kami semangat untuk bekerja sama dengan ekosistem East Ventures yang kuat dan merevolusi industri konstruksi dan properti di Indonesia,” kata Fred Moeis, Founder dan Chief Executive Officer Kabina.
Memiliki pengalaman yang luas di industri konstruksi dan properti di sepanjang karirnya sebagai desainer, Fred menyadari bahwa terdapat sejumlah tekanan yang dihadapi oleh para pemain lokal di industri ini. Hal ini pada umumnya terkait dengan tantangan pada inefisiensi biaya dan estimasi waktu. Selain itu, rendahnya kesadaran dan komitmen dalam meminimalkan dampak negatif lingkungan; terutama terkait dengan penggunaan peralatan yang boros energi secara terus-menerus.
Didirikan pada tahun 2020, Kabina hadir sebagai solusi atas permasalahan yang ada. Kabina percaya bahwa berbagai tantangan tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan melalui integrasi solusi berbasis teknologi dalam proses konstruksi dan pengembangan properti. Kabina menyederhanakan proses konstruksi dengan memanfaatkan modularitas, pra-fabrikasi, dan menggunakan bahan utama kayu yang bersumber dari hutan yang dikelola secara lestari & tersertifikasi oleh FSC (Forest Stewardship Council). Berbagai teknik dan pendekatan penyederhanaan ini berfungsi sebagai solusi inovatif yang membuka peluang untuk menghemat biaya secara signifikan, serta meminimalkan limbah, & konsumsi air dan energi.
Pandemi telah mengakibatkan pergeseran kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk di industri konstruksi dan properti. Kabina memastikan kombinasi yang seimbang dari berbagai elemen penting dan kebutuhan pelanggan dalam menghadirkan solusinya. Terkait dengan klaster perumahan, Kabina menciptakan struktur yang multi fungsi sehingga memungkinkan para pelanggan dapat dengan mudah menyesuaikan dan merekonstruksi struktur bangunan berdasarkan kebutuhan yang berbeda.
Kabina juga akan meluncurkan penawaran lain yang berkaitan dengan gaya hidup dan kebutuhan para pelanggan, antara lain: Kabina House, Kabina Space, Kabina Suite, Kabina Studio, Kabina Lounge, Kabina Play, dan masih banyak lagi.
Beberapa penawaran menarik antara lain: Kabina Market, platform ritel dengan konsep ruang terbuka (outdoor); setidaknya terdapat 50% area outdoor. Kabina Market akan berlokasi pada area-area strategis untuk menghubungkan para pelanggan dengan berbagai merek/ritel dengan tetap mempertimbangkan preferensi baru pelanggan. Kabina juga akan mengintegrasikan solusi SaaS-nya, yaitu Kabina Life dalam mendigitalkan dan menyederhanakan manajemen properti dan real estate. Para pengguna dapat mendapatkan informasi terkait manajemen pengunjung serta melakukan pemesanan fasilitas dan pembayaran layanan bulanan dalam satu aplikasi.
“Bergabungnya Kabina ke dalam ekosistem East Ventures, akan semakin memperkuat sektor proptech kami dalam mendemokratisasikan industri konstruksi dan properti di Indonesia dengan bahan dan proses yang efisien dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa inovasi dan pendekatan berkelanjutan yang ditawarkan oleh Kabina akan semakin membawa dampak positif pada pertumbuhan masyarakat,” kata Avina Sugiarto, Partner East Ventures.
Saat ini, tim Kabina terdiri dari 16 orang yang sebagian besar berbasis di Indonesia, dan 65% dari tim Kabina adalah wanita.