Strategi dekarbonisasi dalam mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan di Indonesia

Perubahan iklim telah menjadi hal besar yang memerlukan perhatian dan komitmen internasional, terutama dengan adanya cuaca ekstrem seperti musim kering yang panjang, gelombang panas, hujan lebat, banjir, dan tanah longsor yang terjadi di seluruh dunia. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tidak luput dari dampak ini. Kenaikan permukaan laut juga mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dimana hal tersebut berakibat pada kualitas tangkapan ikan, hasil pertanian, dan sumber daya air.

Panduan ESG untuk startup

‘Tungku-tungku pembakaran di dunia membakar sekitar 2.000.000.000 ton batu bara per tahun. Ketika pembakaran ini terjadi dan menyatu dengan oksigen, 7.000.000.000 ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer setiap tahunnya. Hal ini menjadikan udara sebagai ‘selimut’ yang lebih efektif bagi bumi dan membuat suhu meningkat. Dampaknya mungkin akan sangat besar dalam beberapa abad.’ Kutipan di atas diambil dari surat kabar tahun 1912 yang memperingatkan tentang konsekuensi pertumbuhan yang tidak terkendali. Kekhawatiran global mengenai kelangsungan hidup generasi mendatang dan planet terus meningkat hingga tahun 1987, ketika PBB mendefinisikan keberlanjutan sebagai “memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.”

East Ventures dan Temasek Foundation meluncurkan tiga trek baru untuk kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia – Climate Impact Innovations Challenge 2024

East Ventures, perusahaan venture capital (VC) terkemuka yang telah mendukung lebih dari 300 perusahaan teknologi di Asia Tenggara, dan Temasek Foundation, organisasi non-profit filantropi berbasis di Singapura yang mendukung inisiatif pembangunan berkelanjutan, dengan bangga mengumumkan edisi kedua Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024, kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia.

Visi net-zero East Ventures: Menanam mangrove dan fokus teknologi iklim

Dalam langkah untuk melawan perubahan iklim, East Ventures, yang bergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Net Zero Hub, telah berjanji untuk menjadi perusahaan dengan emisi net-zero paling lambat tahun 2060. Komitmen ini menyelaraskan East Ventures dengan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong praktik-praktik berkelanjutan di dalam perusahaan kami dan dalam kegiatan ekosistem yang lebih luas. Berikut ini adalah sejumlah inisiatif yang telah diambil oleh East Ventures untuk mencapai tujuan tersebut:

East Ventures meluncurkan laporan keberlanjutan perdana “Sustainability Report 2022”

East Ventures meluncurkan laporan keberlanjutan perdana “Sustainability Report 2022” 20 April 2022 East Ventures, perusahaan venture capital (VC) terkemuka dan pionir investasi startup teknologi di seluruh sektor (sector-agnostic) di Indonesia, hari ini meluncurkan laporan bernama East Ventures - Sustainability Report 2022 secara perdana. Laporan ini memampangkan kemajuan yang pesat dan berbagai inisiatif East Ventures dan ekosistemnya dalam melibatkan kerangka kerja dan praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST / Environmental, Social, and Governance (ESG)) dalam mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade sebagai investor, East Ventures telah bekerja [...]

‘Apakah ESG akan terus menetap atau hanya sekedar sindrom FOMO (Fear of Missing Out)?’: Avina Sugiarto

Dalam beberapa tahun terakhir, faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) atau Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi perhatian utama bagi perusahaan, investor, dan pembuat kebijakan secara global. Investor dan perusahaan mulai ikut berkomitmen untuk menilai aspek non-keuangan sebagai bagian dari strategi bisnis, operasional, pelaporan, dan manajemen risiko.

East Ventures menjadi perusahaan venture capital Indonesia pertama yang menandatangani UN Principles for Responsible Investment

East Ventures, perusahaan venture capital (VC) terkemuka dan pionir investasi startup teknologi di seluruh sektor (sector-agnostic) di Indonesia, telah resmi menandatangani UN Principles for Responsible Investment (UN PRI) sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan keputusan investasi dan kepemilikan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.