Berinvestasi di ekosistem digital Asia Tenggara: Pandangan para Partner East Ventures

Sektor teknologi dan bisnis startup di Asia Tenggara telah menunjukkan ketangguhannya di tengah gejolak dan tantangan yang menghadang industri tersebut. Sebagai perusahaan venture capital (VC) yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan pelopor investasi startup Indonesia, East Ventures memiliki pandangan yang unik. Kami berkomitmen untuk terus membangun dan berinvestasi di ekosistem digital Asia Tenggara.

Menjelajahi sektor logistik Asia Tenggara

Masalah biaya logistik yang tinggi telah melanda dunia sejak pandemi COVID-19. Kawasan Asia Tenggara tidak luput dari dampaknya. Pengeluaran yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gangguan pasokan dan permintaan, ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, yang diperparah oleh lonjakan inflasi, dan beberapa faktor lainnya.

Ekonomi digital Indonesia akan lambat tumbuh saat harus tuai profit

Di tahun-tahun mendatang, Indonesia diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini sejalan dengan negara-negara berkembang lainnya di kawasan ASEAN karena perusahaan-perusahaan teknologi di kawasan ini menghadapi tekanan untuk memikirkan profitabilitas setelah bertahun-tahun fokus pada pertumbuhan.

Masa depan sektor kesehatan di Indonesia: Pandangan dari Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dan Willson Cuaca dari East Ventures

Sektor kesehatan di Indonesia berada di ambang transformasi, dan faktor-faktor pendorongnya diungkapkan dalam sesi fireside chat di Tech in Asia Conference 2023 di Jakarta. Panel yang berjudul 'The Future of Indonesian Healthcare’ (‘Masa Depan Kesehatan di Indonesia') menampilkan diskusi antara Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dan Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Memanfaatkan potensi ASEAN yang terintegrasi

Di tengah tantangan perekonomian global, kawasan ASEAN muncul sebagai simbol kekuatan dan ketangguhan. Dalam acara Tech In Asia Conference 2023, Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures, berbicara dengan Willis Wee, Founder of Tech in Asia, yang juga menjadi moderator dalam panel berjudul “Harnessing the potential of an integrated ASEAN” (Memanfaatkan potensi ASEAN yang terintegrasi).

Pendanaan di Q3 2023 menggeliat, “tech winter” mulai mereda?

Nilai pendanaan startup Indonesia pada Q3 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Menurut data yang dihimpun DSInnovate dalam Indonesia's Startup Handbook, pada kuartal ini dibukukan pendanaan ekuitas sekitar US$501,6 juta dari 38 transaksi. Sebelumnya ekosistem tanah air hanya mendapatkan US$376,7 juta pada Q1 dan US$330,2 juta pada Q2.

Menelusuri perkembangan dan peluang fintech di Indonesia

In the past few years, funding to the fintech sector has increased significantly. Between 2021 and 2022 it has increased by 83%, showing investors’ optimism about the opportunities in the sector. Indonesia's fintech sector has undergone dynamic evolution, beginning with innovations in online payments and diversifying into different vertical industries, reaching the untapped markets in tier 2 and tier 3 cities, and addressing the unique financial needs of other startups in the ecosystem. This evolution highlights the adaptability and diverse innovations within Indonesia's fintech landscape.