This image is a group picture of the East Ventures team with our ecosystem of startup founders
East Ventures

Share

3 Januari 2024

Press Release

East Ventures konsisten melaju di tengah badai sempurna: Rekap 2023 & Prospek 2024

Industri teknologi dihantam badai krisis yang bertubi-tubi selama dua tahun terakhir. Ketidakpastian ekonomi global telah membuat kita untuk bersikap lebih bijaksana. Valuasi perusahaan startup yang melemah, kelesuan ekonomi dunia, tekanan inflasi tanpa henti, dan potensi resesi global membayangi sektor ini. 

Namun, kami telah memperkirakan bahwa ekonomi digital Asia Tenggara berada dalam posisi yang baik untuk berkembang pada siklus pemulihan ekonomi selanjutnya. Di awal tahun 2023, kami yakin bahwa para pemain terbaik masih bisa melaju kencang bahkan di tengah badai. East Ventures terus melaju dalam krisis badai ini dengan mengarahkan dan mendukung perusahaan portofolio kami, tetap berinvestasi pada para founder berbakat, dan menciptakan dampak positif bagi ekosistem. Kemampuan beradaptasi tinggi dan kerja tim adalah kuncinya.

East Ventures secara konsisten mendukung dan membimbing secara intensif kepada para founder melalui beberapa inisiatif dan platform yang menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan wawasan dalam membantu mereka mengelola bisnis di masa sulit. Mayoritas portofolio tahap lanjutan (Growth portfolio) East Ventures, yakni 90%, memiliki kontribusi margin positif dalam kondisi keuangan yang baik. Bahkan, 40% diantaranya sudah membukukan profit dan menuju tahap profitabilitas.

Kepercayaan para investor (Limited Partners/LPs) terhadap strategi investasi kami juga semakin kuat. Tahun lalu, kami berhasil menutup tiga dana baru.

Pada Mei 2023, East Ventures berhasil mengantongi US$250 juta dari penutupan pertama dan terakhir dari dana Growth Plus. Dana ini ditujukan untuk mendukung perusahaan portofolio tahap lanjutan (growth stage) dalam ekosistem kami  yang berpotensi tinggi. 

Lima bulan kemudian, kami mengidentifikasi adanya peluang membangun koridor investasi antara ekosistem bisnis di Asia Tenggara dan Korea Selatan, dan akhirnya mengumumkan "East Ventures South Korea fund in partnership with SV Investment" senilai US$100 juta. Dana ini diharapkan mencapai penutupan perdana pada semester pertama 2024.

Baru-baru ini, kami mengumumkan dana pertama yang berfokus pada layanan kesehatan (Healthcare) sebesar US$30 juta yang didedikasikan untuk mendorong solusi layanan kesehatan inovatif di Indonesia. East Ventures Healthcare fund akan memainkan peran penting dalam mendorong dan mengkatalisasi inovasi layanan kesehatan di Indonesia – yang merupakan bukti komitmen jangka panjang kami terhadap sektor kesehatan.

Dengan total penggalangan dana US$380 juta dari berbagai jenis dana, kami di East Ventures menunjukkan komitmen kuat pada tiga hal utama: diversifikasi sektor, kolaborasi regional, dan membangun Asia Tenggara yang produktif dan sehat untuk generasi saat ini, esok, dan masa depan.

Perlombaan belum selesai. Sebagai pemain aktif, East Ventures terus berinvestasi pada para founder berkualitas tinggi dan tetap cermat melihat situasi. Pada tahun 2023, East Ventures berhasil menyelesaikan 63 deal, menyambut 29 perusahaan  portofolio baru dan menginvestasikan hampir US$80 juta ke perusahaan portofolio tahap awal (seed) dan lanjutan (growth). Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor, termasuk perusahaan pendukung e-commerce, biotech, Software as a Service (SaaS), kendaraan listrik, teknologi iklim, dan banyak lagi.

Infografik 1 - Sorotan capaian penting East Ventures pada 2023

Memperkuat ekosistem digital dan melangkah lebih jauh

Kami terus memperkuat keberadaan kami dalam ekosistem digital di Indonesia, kawasan Asia Tenggara, maupun pada sektor yang lebih luas. 

Komitmen kami untuk memajukan daya saing digital Indonesia telah tercermin dengan berbagai inisiatif yang telah kami lakukan selama kami berdiri. Pada tahun lalu, kami meluncurkan East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023, edisi ke-4 sejak 2020. Laporan ini mencakup daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia, dengan skor median 38,5. Ini merupakan peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya: 35,2 (2022) dan 32,1 (2021). Laporan ini membuktikan bahwa adopsi digital semakin merata di semua provinsi.

Kami juga optimis pada ketangguhan ekonomi kawasan Asia Tenggara. Dengan total Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) senilai US$4 triliun, populasi 650 juta jiwa, lebih dari 70 juta bisnis kecil dan menengah, serta potensi peningkatan ekonomi sebesar US$20 miliar, Asia Tenggara menawarkan peluang investasi yang menarik di berbagai negara. Sebagai contoh, Indonesia dan Thailand unggul dalam manufaktur otomotif. Kolaborasi mereka — Indonesia menyediakan baterai listrik dan Thailand memproduksi komponen otomotif — dapat menciptakan strategi terpadu dan menarik investasi signifikan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik regional.

Menyadari pentingnya ASEAN yang terintegrasi, East Ventures berkontribusi dalam mempromosikan kerja sama melalui ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, yang berfokus untuk mendorong transformasi kawasan melalui inovasi dan kesetaraan dalam berbagai program prioritas seperti Transformasi Digital, Pembangunan Berkelanjutan, Ketahanan Kesehatan, Fasilitasi Perdagangan, dan Ketahanan Pangan. Kami secara proaktif terlibat dalam dua program prioritas: Fasilitas Perdagangan dan Investasi dan Pembangunan Berkelanjutan.

Program-program ini diperkuat dengan beberapa proyek (Legacy Project) untuk memastikan keberlangsungan dampaknya di masa depan. Program Fasilitasi Perdagangan dan Investasi bertujuan untuk mengatasi kesenjangan perdagangan intra-regional dengan mengurangi Hambatan Non-Tarif, menyeimbangkan perdagangan dengan mitra, dan menjajaki peningkatan pada perjanjian perdagangan bebas. Oleh karena itu, proyek ASEAN Business Entity (ABE) dibentuk untuk memperkuat investasi intra-ASEAN dengan menawarkan manfaat yang didedikasikan untuk mendorong reformasi penting dalam perdagangan dan investasi di ASEAN.

Sejalan dengan komitmen kami untuk mencapai emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2050, kami berpartisipasi dalam Carbon Centre of Excellence (CCOE) dalam memberdayakan bisnis ASEAN untuk menavigasi pasar karbon secara efektif. CCOE membuat kerangka kerja bersama untuk tujuan net zero dan berbagi pengetahuan tentang solusi berbasis alam dan perdagangan karbon lintas pasar.

Untuk mencapai tujuan itu, East Ventures telah melakukan beberapa inisiatif baru dan berkelanjutan di tahun 2023. Kami meluncurkan Sustainability Report kedua yang menyoroti langkah proaktif kami terkait aksi iklim. Bersama Temasek Foundation, kami meluncurkan kompetisi pitching startup teknologi iklim terbesar dan pertama di Indonesia, Climate Impact Innovations Challenge (CIIC). Program ini menerima lebih dari 330 pendaftar dari Asia Tenggara dan sekitarnya, dan empat perusahaan juara dipilih dari empat trek: Energi Terbarukan, Pangan dan Pertanian, Mobilitas, dan Kelautan.

Kami secara aktif terlibat dalam inisiatif berdampak dengan mendorong konservasi hutan dan wisata alam di Taman Nasional Komodo, seperti penanaman 5.000 pohon bakau, revitalisasi fasilitas wisata, dan Bersih Bersih Bajo – sebuah inisiatif membersihkan sampah di pantai yang berkolaborasi dengan Rekosistem, portofolio manajemen limbah, serta pemerintah dan komunitas lokal.

Inisiatif seru lainnya adalah proyek F2DT BAG 22. Founders 2-Day Trip Bag 22 (F2DT Bag 22) liters ini adalah ransel yang dirancang khusus untuk para founder atau siapapun yang memiliki mobilitas tinggi dan sering melakukan perjalanan dua hari. Proyek ini memberdayakan para pemangku kepentingan: meningkatkan kemampuan tim internal kami, berkolaborasi dengan UKM lokal, dan bermitra dengan masyarakat lokal, untuk memperkuat dampak lingkungan kami. Dari 250 F2DT BAG 22 yang terjual, kami telah menanam 1.250 pohon mangrove di Semarang Mangrove Center, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada bulan November 2023, kami berkontribusi dalam "Gerakan Tanam Pohon Bersama", sebuah proyek kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Presiden Republik Indonesia. Melalui gerakan ini, kami telah menyumbangkan 200 pohon mahoni untuk membantu mengurangi polusi udara di Jakarta.

Gambar ini adalah infografik yang menunjukan berbagai inisiatif kolaboratif East Ventures di dalam dan di luar ekosistem perusahaan dan startup kami

Infografik 2 - Mewujudkan berbagai inisiatif kolaboratif di dalam dan luar ekosistem

Di bidang kesehatan, East Ventures aktif dalam beberapa inisiatif. Kami menerbitkan white paper, "Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future", bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ini juga membuka jalan untuk program akselerasi Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, "Health Innovation Sprint Accelerator 2023 in collaboration with East Ventures".

Dukungan kami terhadap Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) yang dimulai sejak tahun 2022 terus berlanjut. Tahun 2023, kami menyumbangkan reagen dan bahan habis pakai (consumables)  senilai Rp 1.022.395.458 untuk proses sequencing di BGSi.

Langit berawan tapi cerah, melaju dengan cermat dan fokus

Beberapa tahun terakhir, situasi terasa menantang – seolah menatap langit mendung tanpa sinar matahari. Namun, ada beberapa indikasi yang membuat kita optimis. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) berpotensi menurunkan suku bunga acuan pada tahun 2024, memberi harapan pertumbuhan ekonomi AS lebih tinggi. Hal ini bisa menjadi 'angin segar' bagi industri teknologi. Ibarat melihat secercah langit biru di antara awan tebal – sesuatu yang menjanjikan.

Meski begitu, seperti pembalap berpengalaman, kami tetap waspada melihat rintangan di depan. Ketegangan geopolitik di beberapa wilayah masih berpotensi menimbulkan gejolak pasar yang besar. Selain itu, momen pemilihan umum di Amerika dan Indonesia yang semakin dekat mengakibatkan jalan ke depan masih butuh kewaspadaan dan fokus.

Sebagai pemain handal, East Ventures tetap fokus dan mawas diri di tengah situasi saat ini. "Memasuki 2024 pasti banyak ketidakpastian. Ketegangan geopolitik di beberapa negara dan ketidakstabilan ekonomi global menyebabkan volatilitas yang besar. Namun, kami melihat tanda-tanda positif. Kami tetap waspada, memantau dengan cermat, dan fokus pada tujuan kami terlepas dari fluktuasi eksternal," kata Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures.

Tahun ini, East Ventures memasuki tahun ke-15. Kami mulai membangun ekosistem digital di Indonesia pada tahun 2009 ketika belum banyak yang melihat potensi besar dari rendahnya penetrasi internet di Indonesia saat itu. Dengan populasi besar lebih dari 270 juta jiwa dan sebagian besar masuk dalam kategori usia produktif, ekonomi digital Indonesia telah tumbuh pesat dengan penetrasi ponsel mendekati 80%. Indonesia telah menjadi penggerak ekonomi di ASEAN dan Asia Tenggara.

Strategi kami tetap sama: mengidentifikasi dan berinvestasi pada founder dan peluang terbaik, terlepas dari kondisi baik atau buruk. Selain itu, meski kami melihat banyak prospek investasi di berbagai sektor, termasuk iklim (seperti transisi energi dan proyek terkait iklim), kesehatan, dan rantai pasokan, kami terus berinvestasi secara agnostik. 

East Ventures telah menunjukkan konsistensi dan ketekunan selama perjalanan kami melewati berbagai siklus pendanaan dan krisis global. Kami selalu mengingatkan diri kami untuk “bersaing” dengan pencapaian kami sebelumnya dan tetap mengobservasi peluang-peluang yang belum terlihat jelas. Tujuan kami adalah selalu berada di depan gelombang sebelum menjadi tren besar. 

Dengan penetrasi internet Indonesia yang hampir mencapai 80%, kita akan melihat berakhirnya era transisi digital konsumen dan munculnya era baru: bonus demografi (dividen demografi) yang akan datang.

Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan memasuki era dividen demografi dini dan akan mencapai puncaknya sekitar 20 tahun dari sekarang. Pada saat itu, hampir 206 juta orang akan berada dalam usia produktif dan secara teoritis mampu menghidupi tanggungan mereka. Mayoritas angkatan kerja dalam 10 hingga 20 tahun ke depan adalah generasi digital yang dipimpin oleh Generasi Z dan didukung oleh generasi Milenial yang matang. Sebagian besar penduduk produktif memasuki usia dewasa. Kondisi ini memberikan peluang sekali seumur hidup untuk mengubah Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi dan mendorong munculnya peluang bisnis baru.

Apakah generasi mendatang ini dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045 atau menjadi beban demografi, itu tergantung pada kesiapan kita untuk bersiap dan bertindak sekarang," pungkas Willson Cuaca, Founding Partner East Ventures.


Kami sebelumnya telah menerbitkan artikel berdasarkan pandangan Partner kami mengenai wawasan dan langkah-langkah yang East Ventures lakukan pada tahun 2023 yang berjudul ‘Berinvestasi di ekosistem digital Asia Tenggara: Pandangan para Partner East Ventures.’