East Ventures

Share

29 Juli 2024

Insights

4 startup di sektor edtech Asia Tenggara yang sedang bersinar

Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan dan mengoptimalkan peluang kesuksesan dalam hidup. Sehingga akses terhadap pendidikan yang berkualitas menjadi hal yang krusial dan diharapkan tidak terjadi ketimpangan, maupun ketidaksetaraan pada kesempatan belajar semua orang.

Kehadiran teknologi memberikan kemajuan signifikan dan berdampak luas dalam membuka akses pendidikan ke berbagai lapisan masyarakat. Saat ini kita sudah semakin mengenal teknologi pendidikan atau education technology (edtech), yang mencakup bidang khusus dalam teknologi yang berfokus pada perancangan, pengembangan, dan penerapan alat, termasuk solusi perangkat lunak, inovasi perangkat keras, dan proses sistemik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Berdasarkan Global Education Monitoring Report by UNESCO pemerintah di Asia Tenggara telah berinvestasi besar-besaran dalam sumber daya digital, buku teks, perpustakaan, dan sistem manajemen pembelajaran untuk mendukung upaya ini.

Meskipun terdapat perkembangan yang cukup besar dan berbagai tantangan baru di  industri pendidikan pada era pasca pandemi COVID-19, negara-negara termasuk Indonesia, Singapura dan Vietnam terus menunjukkan peningkatan pada investasi di sektor edtech.

Seperti contohnya di Indonesia, nilai ekonomi edtech pada tahun 2022 mencapai US$ 906 juta dan diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 15% menjadi US$ 1,8 miliar pada tahun 2027, dilansir dalam  East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023.

Sementara itu, pangsa pasar edtech di Singapura juga diperkirakan akan mencapai US$ 2,2 miliar pada tahun 2027; dengan CAGR yang naik sebesar 13,6% dalam 2020-2027. Pemerintah juga berencana menggunakan lebih dari 30% anggaran fiskalnya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.

Dengan total pangsa pasar yang lebih besar dari Indonesia dan Singapura, pasar edtech Vietnam diperkirakan memiliki nilai sebesar US$5,4 miliar dengan pertumbuhan CAGR yang menjanjikan sebesar 9,3% hingga tahun 2028.

Sebagai salah satu pendukung awal perusahaan teknologi terkemuka di Asia Tenggara sejak tahun 2014, East Ventures telah berinvestasi di perusahaan rintisan edtech termasuk Indonesia, Singapura, dan Vietnam.

Kami percaya bahwa peningkatan kualitas pendidikan dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan regional jangka panjang, dimana teknologi memainkan peran penting dalam distribusi konten dan akses pendidikan yang lebih baik. 

Berikut adalah daftar startup di sektor edtech Asia Tenggara yang memiliki dampak signifikan terhadap lanskap regional saat ini:

Ruangguru

Ruangguru adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Ruangguru memiliki lebih dari 22.000.000 pengguna dan mengelola 300.000 guru yang menawarkan layanan dalam lebih dari 100 bidang studi.

Ruangguru mengembangkan berbagai layanan pembelajaran berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video pembelajaran berlangganan, pasar les privat, dan konten pendidikan lainnya yang dapat diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru.

Perusahaan ini juga berkontribusi dalam memajukan lapangan pekerjaan di Indonesia dengan meningkatkan keterampilan para tenaga kerja sehingga lebih berkualitas dan siap kerja. Salah satunya adalah melalui peluncuran Skills Academy, sebuah platform kursus online yang menyediakan berbagai materi kesiapan kerja dan pengembangan diri.

Didirikan pada tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, East Ventures sangat bangga dapat menjadi pendukung pertama Ruangguru. Para pendiri Ruangguru juga masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 Asia 2017, yang menegaskan pengaruh positif mereka pada lanskap edtech di wilayah ini.

Belum lama ini Ruangguru hadir dengan “Clash of Champions,” sebuah acara kompetisi realitas yang diikuti oleh siswa dari berbagai universitas ternama di dunia, yang menampilkan anak-anak berprestasi di Indonesia. Acara kompetisi ini dinilai mampu meningkatkan motivasi belajar anak-anak di seluruh negeri. Acara tersebut telah mendapatkan lebih dari 40 juta penonton di YouTube.

Sebagai perusahaan teknologi yang inovatif, Ruangguru tetap berfokus pada penyediaan akses pendidikan berkualitas tinggi di Indonesia, Vietnam dan Thailand. Dimana perusahaan ini juga terus melibatkan para pengguna nya agar dapat menyediakan solusi yang tepat. Hal tersebut juga yang membawa perusahaan ini tetap berada pada posisi penting di wilayah Asia Tenggara. 

Prep

Prep adalah platform edtech dari Vietnam yang membantu dalam persiapan tes bahasa seperti IELTS, TOEFL, HSK dan lainnya. Prep memiliki keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI) dan pembelajaran yang dipersonalisasi untuk setiap pelajar. Misalnya, pelajar yang lebih maju akan mendapatkan pertanyaan yang lebih sulit pada program yang telah disesuaikan.

Perusahaan ini baru saja mendapatkan pendanaan Seri A sebesar US$ 7 juta, setelah pendanaan sebelumnya sebesar US$ 1 juta, yang dipimpin oleh East Ventures dan Cercano Management.

Prep didirikan oleh Tu Pham (Pendiri dan Chief Executive Officer) dan Tran Hoai Nam (Co-Founder dan Chief Technology Officer) pada tahun 2020, dengan misi menyediakan persiapan tes berkualitas yang dapat diakses oleh semua orang.

Para pendiri menggabungkan pengalaman mereka dalam mengajar bahasa dan mengembangkan produk edtech dalam menciptakan platform pembelajaran yang mampu menyelesaikan masalah utama dalam pendidikan di Vietnam dan Thailand.

Dalam waktu singkat, Prep telah mencapai pertumbuhan pengguna yang signifikan. Sejak peluncurannya, Prep telah mendapatkan lebih dari 100.000 pengguna di Vietnam dan pasar regional. Ekspansi besar ini dapat tidak terpisah dari penerapan inovatif teknologi AI.

Virtual Speaking dan Virtual Writing Rooms yang menggunakan AI membuat inovasi Prep berbeda dan menempatkannya berada di lanskap yang kompetitif. Teknologi ini juga memungkinkan Prep untuk meningkatkan skala operasinya dengan cepat sembari memberikan pengalaman pendidikan berkualitas dengan biaya yang lebih rendah bagi pelajar.

AI yang dikembangkan oleh Prep memungkinkan pelajar untuk memiliki percakapan dua arah sehingga pelajar dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan konteks percakapan dalam pembelajaran. 

Inovasi strategis ini membawa Prep memenangkan berbagai penghargaan bergengsi, diantaranya EdTech Asia Award 2023 dan SEI Impact and Innovation 2023. Saat ini, pembelajaran bahasa dan persiapan tes merupakan segmen pasar yang besar dan terus berkembang di Vietnam.

Zenith

Zenith hadir untuk meningkatkan pengalaman pendidikan pelajar menjadi sesuatu yang lebih data-driven, dipersonalisasi, serta dapat dilakukan secara online dan offline. Zenith juga membantu para guru untuk dapat mengajar lebih efektif dan orang tua dapat terlibat dalam perjalanan pendidikan anak mereka.

Perusahaan edtech ini meningkatkan hasil pedagogis (metode dan aktivitas pengajaran) melalui inovasi sumber daya instruksional di dalam kelas, memudahkan para pengajar dalam menyampaikan konten pendidikan dengan lebih efisien.

Secara bersamaan, Zenith mengumpulkan dan menganalisis data prestasi siswa untuk memfasilitasi pengalaman pendidikan yang dipersonalisasi. Pada tahap ini, Zenith menjalankan strategi offline ini dengan baik di Singapura.

Selain itu, Zenith juga memiliki platform pembelajaran online bernama Zendora, di mana siswa sekolah dasar dapat belajar bahasa Inggris, matematika dan sains melalui berbagai media, seperti video animasi dan pelajaran langsung.

Sebagai entitas utama di sektor pendidikan Singapura, Zenith mengkhususkan diri dalam domain pra-universitas dan menawarkan pengalaman pendidikan terbaik. Zenith memegang keyakinan bahwa kesempatan belajar harus dapat diakses secara universal.

Evan Heng mendirikan Zenith Education Studio pada tahun 2019 dan kemudian meluncurkan Zenith Academy, yang kini berkembang menjadi Zenith Learning Group, yang bertujuan untuk menjadi pusat bimbingan pendidikan swasta terbesar di Singapura.

Belum lama ini, Evan Heng juga masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 Asia, berkat inovasi dan kesuksesannya yang berkelanjutan di komunitas edtech Asia Tenggara.

Geniebook

Geniebook menawarkan platform e-learning yang dipersonalisasi yang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Diluncurkan pada tahun 2017, platform edtech ini menggunakan machine learning dan guru untuk mempersonalisasi pendidikan setiap siswa.

Saat ini, Geniebook memanfaatkan AI, live streams dan chatrooms untuk pembelajaran yang dipersonalisasi, dengan tujuan untuk mendorong prestasi siswa yang lebih terukur.

Geniebook menyediakan solusi pembelajaran yang komprehensif, beberapa produknya termasuk GenieSmart, GenieClass, GenieAsk, dan learning rewards. Baru-baru ini, Geniebook mendapatkan pendanaan Seri A sebesar US$ 16,6 juta yang dipimpin oleh East Ventures dan Lightspeed Venture Partners.

Geniebook didirikan oleh pengajar berpengalaman bernama Neo Zhizhong dan Alicia Cheong, dimana saat ini Geniebook telah berkembang dari bimbingan pendidikan konvensional menjadi platform berbasis teknologi, bertujuan untuk merevolusi pendidikan dengan memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan personalisasi dalam pembelajaran siswa bersama para guru maupun instruktur berpengalaman..

Evolusi pendidikan banyak terjadi dalam paradigma pembelajaran yang ditingkatkan melalui teknologi yang berfokus untuk memudahkan para siswa untuk belajar. Strategi ini menggabungkan wawasan pedagogis mendalam dengan teknologi terbaru dan komitmen teguh terhadap keberpusatan pada pelanggan.

East Ventures percaya bahwa edtech di Asia Tenggara akan terus meningkatkan lanskap pendidikan dengan menawarkan solusi inovatif yang dapat meningkatkan pengalaman belajar dan memperluas akses ke pendidikan berkualitas semua lapisan masyarakat.

Jika Anda adalah pendiri perusahaan rintisan yang bergerak di sektor edtech, kirimkan ide Anda di sini.