Peran venture capital dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan inklusif di Asia Tenggara
23 Mei 2022
East Ventures, perusahaan venture capital (VC) terkemuka dan pionir investasi startup teknologi di seluruh sektor (sector-agnostic) di Indonesia, baru-baru ini meluncurkan East Ventures – Sustainability Report 2022. Laporan ini menguraikan komitmen dan kontribusi East Ventures dan ekosistemnya, serta kerangka kerja investasi berkelanjutan untuk mengarahkan semua pihak relevan dalam bergerak menuju keberlanjutan. Kini, laporan ini turut tersedia dalam versi Bahasa Indonesia untuk memenuhi fungsi dan tujuannya sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan.
Avina Sugiarto, Venture Partner East Ventures menekankan pentingnya penggabungan ESG dan komitmen perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam perubahan tren dan perilaku konsumen terhadap ESG. Komitmen tersebut didasarkan pada banyaknya perubahan dalam konsumerisme, khususnya bagaimana konsumen yang semakin peduli dengan praktik bisnis yang etis, terjadinya peralihan preferensi menuju produk dan layanan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial, dan para pekerja yang memilih perusahaan yang menghadirkan dampak bagi masyarakat.
Oleh karena itu, narasi dan implementasi ESG yang kuat akan meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan dengan menarik talenta yang berkualitas, serta meningkatkan transparansi dan perlindungan reputasi melalui tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang tepat.
Terdapat kesalahpahaman yang kerap hadir di masyarakat bahwa keberlanjutan hanya mencakup lingkungan dan bumi. Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, sebuah startup perikanan Indonesia, percaya bahwa keberlanjutan berkaitan dengan manusia, planet, dan keuntungan (People, Planet, and Profit); dan 3P ini memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang setara. Berdasarkan gagasan ini, Aruna membuat divisi yang berfokus pada keberlanjutan dan sebagai salah satu pendiri, Utari turut mengambil andil dan tanggung jawab atas seluruh upaya Aruna menuju keberlanjutan.
Dengan semua kemajuan menuju keberlanjutan, digitalisasi menjadi faktor pendukung yang krusial. Terutama bagaimana teknologi dapat diterapkan dalam menghadirkan solusi dan model bisnis berbasis teknologi dalam menjangkau populasi yang belum terjangkau dan memiliki keterbatasan sumber daya. Solusi berbasis teknologi merupakan solusi yang berkelanjutan dikarenakan memiliki kontribusi emisi gas rumah kaca yang lebih sedikit. Hal ini dapat turut dilihat dari contoh penerapan prinsip keberlanjutan East Ventures lainnya seperti Ruangguru di bidang edukasi (edtech), Homage di bidang kesehatan (healthtech), dan Nalagenetics and Nusantics di bidang bioteknologi (biotech).
East Ventures memiliki kesempatan untuk mengatasi kesenjangan konektivitas antara perkotaan dan perdesaan (urban-rural); melalui beberapa investasi fintech East Ventures seperti Stockbit, maupun ritel seperti Warung Pintar. Kolaborasi ini relevan dari perspektif ESG karena aksesibilitas akan mempercepat proses kesadaran menuju adopsi.
Perubahan dan peralihan menuju keberlanjutan tidak akan mungkin terjadi tanpa kolaborasi, dan tentunya membutuhkan waktu untuk diterapkan. Dalam hal ini, Utari menyampaikan bahwa proses peralihan Aruna menuju keberlanjutan dan ekspansi membutuhkan dukungan dari beberapa pihak, dan program-program keberlanjutan dirancang sebagai program tiga hingga sepuluh tahun.
Tantangan lain yang biasa dihadapi oleh semua perusahaan termasuk startup adalah kesulitan dalam menyeimbangkan keuntungan dan dampak. Devahuti Choudhury, SDG Impact Specialist UNDP menjelaskan bahwa hal tersebut membutuhkan pendekatan kolaboratif yang diadopsi oleh pemerintah, investor modal swasta, dan perusahaan startup. Terlepas dari upaya bersama dari semua pihak, penting juga untuk memiliki peta tujuan yang jelas untuk mengidentifikasi area-area dengan potensi besar.
Dalam East Ventures – Sustainability Report 2022, East Ventures menghadirkan kerangka investasi berkelanjutan sebagai pedoman untuk praktik berkelanjutan, serta menunjukkan dampak yang dihasilkan oleh perusahaan dan ekosistemnya. Ada 16 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang dikontribusikan oleh East Ventures dan ekosistemnya; di mana turut diikuti dengan mengintegrasikan ESG secara lebih lanjut dalam perusahaan, mulai dari kepemimpinan, tim, dan juga di seluruh siklus investasi.
“Kurangnya metrik dan standarisasi pengukuran memperlambat kemajuan menuju ESG, dan kami berharap laporan ini dapat berfungsi sebagai salah satu pedoman yang dihadirkan secara sukarela untuk mendorong kemajuan yang lebih cepat,” kata Avina.
East Ventures – Sustainability Report 2022 versi bahasa Indonesia dan Inggris dapat diunduh melalui tautan berikut.
Artikel ini mengutip diskusi East Ventures di webinar berjudul “How venture capital is creating an inclusive and sustainable future in Southeast Asia”.