Co-founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono

KoinWorks pertajam kehadiran sebagai Neobank untuk garap segmen UMKM

19 Januari 2022

Neobank menjadi senjata baru KoinWorks di luar bisnis lending, untuk menjangkau lebih banyak target pengguna dari segmen UMKM yang memiliki keterbatasan terhadap akses layanan keuangan. Saat ini produk tersebut masih dalam tahap beta fase ketiga, rencananya akan dirilis secara resmi pada April 2022 mendatang dengan mengumumkan solusi baru yang diklaim pertama hadir di Indonesia.

Dalam wawancara bersama DailySocial.idCo-founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono menjelaskan untuk saat ini neobank menjadi prioritas baru perusahaan, banyak sumber daya yang diarahkan untuk memperbesar kapasitas, termasuk lewat pemanfaatan dana segar seri C yang baru diumumkan perusahaan sebesar $108 juta yang bakal diarahkan untuk pengembangan produk teranyar tersebut.

Sebagai catatan, pendanaan seri C ini dipimpin oleh MDI Ventures, dengan partisipasi dari investor sebelumnya, seperti Quona Capital, Triodos Investment Management, Saison Capital, ACV, dan East Ventures. Pendanaan ini terbagi menjadi dua, dalam bentuk ekuitas senilai $43 juta dan debt senilai $65 juta.

Menurut data yang kami dapat, dari pendanaan ekuitas yang ada KoinWorks, kini valuasi perusahaan sudah mencapai sekitar $250 juta dengan MDI sebagai pemegang saham terbanyak.

“Kita coba masuk ke neobank karena masih banyak segmen yang belum kita sentuh sebagai perusahaan lending, mengingat mereka belum bisa generate enough data, belum terkualifikasi dengan akses kredit. Sementara misi kami adalah menjangkau bisnis sebanyak mungkin dari segala segmen,” terang dia.

Lebih lanjut, Benedicto mengatakan bahwa neobank nantinya akan menjadi gerbang awal untuk meningkatkan kapabilitas UMKM, yang masih underserved dan underbanked, sebelum naik tingkat dan layak mendapat akses kredit dari lending yang disediakan KoinWorks.

KoinWorks

Dalam rangkaian produk finansial yang ada di neobank, perusahaan menawarkan berbagai produk yang tergabung dari sebuah Neobank untuk UKM, seperti NEO Account dan NEO Card, hingga akses untuk melakukan pinjaman dan meningkatkan produktivitas dalam berbisnis.

Di platform KoinWorks, pengguna akan menemukan marketplace aplikasi terintegrasi seperti perangkat lunak akuntansi, POS, e-commerce, HRMS untuk UKM, aplikasi budgeting bersama produk-produk utama KoinWorks, seperti penyediaan modal kerja, anjak piutang, EWA (Early Wage Access), dan pengelolaan dana – yang dirancang untuk membantu pemilik bisnis agar mampu berdiri sendiri dan membuat layanan keuangan dapat diakses serta terjangkau bagi siapa saja.

Solusi-solusi di atas dihadirkan bersama para mitra, salah satu yang sudah diumumkan perusahaan sebelumnya adalah Bank Sampoerna. Kedua belah pihak memanfaatkan keunggulan kompetensi satu sama lain di bidangnya, terutama teknologi dalam melaksanakan kerja sama tersebut.

“Kami jadi wadahnya, mengawinkan solusi-solusi finansial untuk UMKM jadi lebih terpersonalisasi dan tailored agar lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga mereka punya akses keuangan yang lebih terintegrasi baik itu dari segi invoicing dan sebagainya.”

Solusi NEO ini nantinya dapat diakses melalui aplikasi utama KoinWorks, namun hanya diperuntukkan buat akun bisnis, bukan akun personal. Sejak diinisiasi ini dimulai pada April 2021, hingga kini telah mendatangkan lebih dari 100 ribu UKM dalam daftar tunggu dan mereka mulai bisa menikmati produk tersebut secara bertahap.

Rekrut talenta engineer berlipat ganda

Dengan teknologi sebagai backbone dari sebuah startup digital, KoinWorks juga akan mengalokasikan sebagian besar dana segarnya untuk merekrut tim engineer berkapabilitas terbaik untuk menyokong pengembangan produk dan teknologi. Saat ini tim engineer di perusahaan ada 70 orang dan rencananya akan ditambah menjadi 300 orang dalam tahun ini.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Benedicto mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengakuisisi perusahaan, seperti yang sebelumnya dilakukan pada 2019. Pada saat itu, perusahaan melakukan acquihire perusahaan pengembang piranti lunak di Yogyakarta. Seluruh talenta di perusahaan tersebut sepenuhnya dilebur menjadi tim engineer. Tak hanya di Yogyakarta, perusahaan juga punya tim engineer yang tersebar di India dan Vietnam.

Dalam menyeriusi tim engineer, termasuk menangani sisi teknologi, data, dan keamanan, pada Juli 2021, perusahaan merekrut Jim Geovedi sebagai CTO. Jim memiliki pengalaman yang kuat sebagai konsultan keamanan, penasihat teknologi, dan pemimpin inovasi digital untuk beberapa perusahaan teknologi di Tanah Air.

Mengenai kinerja KoinWorks, realisasi penyaluran pinjaman sepanjang tahun lalu tercatat lebih dari Rp5 triliun, meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,5 triliun. Sementara total penggunanya mencapai lebih dari 1,5 juta orang, dengan komposisi lenders sebanyak 900 ribu dan borrowers sebanyak 600 ribu.

***

Artikel asli di DailySocial, 18 Januari 2022.