Aruna tingkatkan kesejahteraan nelayan lewat ekosistem berkelanjutan

11 Agustus 2021

Mengembangkan layar sejak 2016, Aruna merupakan buah dari kerja keras tiga individu visioner yang bercita-cita menjadikan startup ini pusat ekonomi maritim dunia dengan merancang ekosistem yang berkelanjutan dan adil. Bersahabat sejak kuliah, Utari Octavianty, Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhillah kerap mengikuti kompetisi membuat business plan. Setelah beberapa kali menelan pil pahit kegagalan, tiga sekawan ini mulai mengail ide di tempat mereka lahir, yaitu desa pesisir. Aruna didirikan dengan harapan dapat memperbaiki industri perikanan dan hidup para nelayan. Ide ini pada akhirnya berbuah manis dan mengantarkan mereka memboyong pulang piala pertama.

Tumbuh besar di desa pesisir, Utari Octavianty tidak asing dengan industri perikanan. Lahir di keluarga yang menggeluti penangkapan ikan, Utari sadar betapa kurang berkembangnya bidang ini. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa teknologi bisa memajukan dan memperbaiki berbagai kebiasaan tidak efisien yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Ketiga pendiri Aruna memiliki misi memberantas praktik yang tidak transparan dalam industri perikanan dengan mengembangkan platform digital yang langsung menghubungkan para nelayan dan hasil tangkapan mereka dengan pelanggan.

Aruna adalah startup Indonesia pertama yang fokus menghubungkan nelayan ke pasar yang lebih besar dengan bantuan teknologi. Pada 2017, Aruna Site pertama didirikan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini tentunya bukan keputusan mendadak karena Utari dibesarkan di Kampung Baru, Balikpapan. Berdasarkan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021, Balikpapan merupakan kota dengan daya saing digital tertinggi di Kalimantan. Aruna juga membuka kantor di Jakarta pada tahun yang sama.

“Potensi maritim Indonesia mencapai US$ 1.2 triliun setiap tahun, tetapi 90% dari mereka masih bertransaksi di sektor informal dengan quality control yang rendah dan rantai pasok yang tidak efisien. Sistem konvensional tidak menguntungkan nelayan maupun konsumen karena makelar menerapkan markup harga yang tinggi sementara nelayan tetap miskin,” papar Utari Octavianty, co-founder dan General Director Aruna.

Misi menghubungkan nelayan dengan customer melalui platform e-commerce juga selaras dengan poin penting yang disampaikan oleh laporan EV-DCI, yang menyatakan bahwa e-commerce merupakan salah satu bidang dengan pertumbuhan luar biasa selama pandemi. Aruna juga membuktikan poin lain pada laporan EV-DCI yang menegaskan bahwa sektor-sektor yang mengadopsi ekonomi digital merasakan pertumbuhan positif. Sejak menebar jaring dengan memasarkan produknya di e-commerce lain di masa pandemi, Aruna berhasil tumbuh tujuh kali lipat di tahun 2020. Meningkatnya minat konsumsi seafood sebagai sumber protein selama COVID-19 juga berkontribusi pada pertumbuhan Aruna, karena semakin banyak orang menyadari betapa pentingnya peran makanan dalam menjaga kesehatan.

Berlayar menuju kejayaan

Tahun-tahun selanjutnya sangat menjanjikan bagi Aruna. Mereka berhasil mengantongi serangkaian penghargaan bergengsi seperti “Startup Pilihan Tempo 2019”, “Alipay-National University of Singapore Enterprise Social Innovation Winner 2019” dan “Forbes 30 Under 30 Asia – Industry, Manufacturing & Energy”.

Jika berbicara angka, Aruna telah merangkul lebih dari 21.300 nelayan dan mendirikan situs di lebih dari 40 lokasi. Sebagai penutup yang manis di tahun 2020, terlepas dari pandemi yang meluluhlantakkan banyak bisnis, pendapatan Aruna melesat 720% YoY.

Aruna telah berkontribusi dalam mensejahterakan nelayan, terbukti dengan fakta bahwa desa pesisir yang ditinggali komunitas nelayan dapat meraih pendapatan hingga 700 juta rupiah setiap bulan. Tidak terbatas pada itu saja, Aruna juga sukses meningkatkan pendapatan bulanan setiap nelayan dari yang tadinya hanya 1 juta rupiah menjadi 3 juta rupiah.

Tidak berpuas diri sampai di situ, Aruna selalu mengambil langkah ekstra untuk membina para nelayan. Aruna berinovasi dengan menerbitkan asuransi jiwa bagi para nelayan dengan bekerja sama dengan perusahaan insurtech. Menjajal semua hal yang bisa dilakukan, Aruna juga merancang proyek “live-in” di mana karyawan dari berbagai divisi menjadi sukarelawan untuk mengajar anak-anak yang tinggal di desa pesisir. “Dengan begitu, kami bisa menjalin hubungan yang erat dan mendapatkan insight tentang desa pesisir,” kata Utari.

Mencapai persebaran lebih merata di Indonesia Barat

Pengguna Aruna tersebar di hampir setiap pulau di Indonesia, mulai dari Jawa sampai Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Dua provinsi dengan pengguna terbanyak adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, diikuti oleh Aceh dan Jawa Timur.

Bicara mengenai pemerataan pengguna, Indonesia Timur adalah wilayah di mana Aruna Site paling banyak digunakan. Namun, ini bukan berarti mereka tidak akan merambah ke wilayah lain. Aruna juga sudah mulai berekspansi ke Indonesia Barat.

Kebanyakan Aruna Site berada di daerah terpencil. Satu hal menarik yang harus diperhatikan adalah penduduk dari daerah tersebut memiliki literasi keuangan yang cukup, namun tidak memiliki akses yang memadai. Melihat fakta ini, Aruna tengah menjalin kemitraan strategis dengan beberapa institusi agar para nelayan bisa mengelola keuangan melalui platform digital.

Sangat banyak harta karun tersembunyi yang ditemukan di daerah terpencil, dan hal ini dibuktikan dengan diekspornya rajungan atau blue swimming crab dari Papua dan Balikpapan ke pasar global. Komoditas ini banyak diminati, terutama di Amerika Utara dan Asia Timur karena kandungan gizi yang tinggi dan kalori yang rendah.

Secara konsisten merangkul nelayan dan melewati tantangan

Meski Aruna memiliki misi yang jelas, bukan berarti semuanya serba lancar bagi Utari, Farid dan Indraka. Sebagai negara kepulauan, Indonesia menawarkan banyak keuntungan sekaligus tantangan. Dengan garis pantai yang luas yang membentang lebih dari 54.716km, Indonesia tidak kekurangan hidangan laut yang eksotis dan berkualitas tinggi. AKan tetapi, tantangan terbesarnya terletak pada aksesibilitas karena variasi hidangan laut terbaik biasanya ada di daerah terpencil.

Menggaungkan platform digital ke daerah terpencil bukan proses yang mudah, tapi tidak mustahil. Untuk meraih adopsi teknologi yang diharapkan, para pendiri Aruna menghabiskan waktu satu tahun untuk melakukan validasi pasar dengan tinggal langsung di daerah pesisir guna mendapatkan wawasan yang menyeluruh. Mereka juga percaya bahwa hubungan dan pendekatan manusia adalah cara terbaik untuk membuat orang beralih ke pendekatan digital ketimbang UI/UX yang mencolok dan elegan. Dengan mempertimbangkan tantangan dan halangan ini, Aruna Site tidak hanya berfungsi sebagai pusat perikanan dan tempat transaksi semata, tetapi juga tempat para nelayan belajar bahwa teknologi dan platform online dapat mengubah hidup mereka.

Salah satu bukti komitmen Aruna terhadap perbaikan kehidupan nelayan adalah melalui bantuan Local Heroes, anggota khusus Aruna yang ditempatkan di desa-desa pesisir untuk membantu para nelayan dalam berkomunikasi, memasukkan hasil tangkapan mereka ke aplikasi Aruna dan melakukan quality control terhadap produk. Peran Local Heroes sangat penting. Tidak hanya sebagai pasukan garis depan Aruna, Local Heroes juga harus memiliki soft skills untuk berbaur dan mengajarkan penduduk setempat untuk menggunakan platform tersebut.

Sepanjang 5 tahun perjalanannya, Aruna telah membuka banyak lapangan pekerjaan bagi perempuan dan meningkatkan pendapatan nelayan hingga tiga kali lipat. “Dengan mengembangkan desa pesisir, kami yakin mereka bisa memiliki ekosistem mandiri dan tidak perlu menjelajah kota besar. Kota di tepi laut bisa tumbuh karena keunikannya, dan lewat keunikan tersebut, kita dapat melestarikan keanekaragaman budaya kita. Kita juga dapat melestarikan sumber daya pangan supaya generasi selanjutnya dapat merasakan manfaatnya,” tutup Utari.

Menurut David Audy, Operating Partner East Ventures, “Selain kinerja pertumbuhan Aruna yang luar biasa, kami juga senang melihat potensi nilai dan dampak ESG yang dberikan oleh Aruna, khususnya dalam komitmennya untuk meningkatkan taraf hidup para nelayan dan menjadi penjaga yang baik bagi lingkungan dan masyarakat. Selain itu, Aruna beroperasi di beberapa daerah terpencil dan jika mereka berhasil memanfaatkan teknologi dalam proses bisnisnya dan dapat meningkatkan adopsi internet di wilayah tersebut, maka Aruna dapat mempercepat skor EV-DCI di daerah tersebut.”