CoHive Buka Coworking Space di Universitas Bina Nusantara
23 August 2019
CoHive kembali membuka ruang kerja komunal, kali ini di Universitas Bina Nusantara (Binus), Kamis (22/8/2019). Tempat itu dirancang sebagai pusat belajar mahasiswa, mengembangkan jaringan, serta potensi di industri digital yang kini sedang berkembang.
Langkah itu merupakan jalan untuk memberikan ruang dan fasilitas para talenta muda mengembangkan bakat. Jumlah penduduk Indonesia selama beberapa tahun mendatang terus meningkat, dari 268 juta pada 2018 menjadi 317 juta pada 2045. Pada 2019 saja, sekitar 24% populasi penduduk Indonesia ialah generasi milenial.
“Kami ingin membantu Binus menginkubasi potensi mahasiswa untuk menciptakan perusahaan startup di Indonesia. Selain itu, CoHive@Binus Square juga menjembatani mahasiswa untuk mendapatkan akses peluang kerja yang lebih besar,” kata CEO CoHive, Jason Lee dalam keterangan resminya.
Wakil Rektor bidang Ketenagakerjaan Global & Kewirausahaan Binus, Meyliana mengatakan, kerja sama Binus dan CoHive diharapkan dapat menjadi sarana menyenangkan bagi mahasiswa untuk terus belajar dan menjalin relasi.
Meyliana berkata, “Hal ini selaras dengan tingginya minat mahasiswa untuk menciptakan startup baru di berbagai bidang. Mereka sangat membutuhkan ruang yang dinamis untuk berinteraksi.”
Dewasa ini, generasi milenial memiliki berbagai macam peluang karier. Perusahaan startup merupakan pilihan bisnis yang banyak diminati. Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), pertumbuhan startup di Indonesia diperkirakan mencapai 20-30% karena tingginya permintaan solusi digital dalam bisnis, industri, pemerintahan, dan sektor lain.
Baca Juga: CoHive CEO: We are The Toyota of Co-Working Space, High-Quality but Affordable
Berada di area seluas 600 meter persegi, CoHive@Binus Square menawarkan produk antara lain daily pass, team desk, dan private offices. Hingga saat ini, CoHive memiliki sekitar 9.000 anggota dari 900 perusahaan yang menyewa ruang kerja di 33 lokasi seluas 66.000 meter persegi di empat kota: Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Bali.
Sumber: Warta Ekonomi