Revolusi kepemimpinan: Perspektif dari para eksekutif yang menjadi founder startup

The recent East Ventures Summit 2024, held in July this year, brought together over 100 experts and leaders in the Southeast Asian tech, startup, and business landscape to share their nuanced insights in more than 30 simultaneous panels.

Misi Meeting.ai melawan pemain mapan di pasar startup transkripsi

Teknologi konversi suara ke teks (speech-to-text) sudah ada sejak lama, tetapi terobosan-terobosan dalam AI generatif kini menjadikan persaingan untuk menyempurnakannya semakin ketat. Seketika, banyak pihak mengklaim bahwa mereka menawarkan layanan transkripsi rapat berbasis AI.

Xendit bantu lembaga keuangan mikro tingkatkan literasi keuangan

Data Finance Indonesia pada 2022 menyebutkan 51 persen penduduk Indonesia belum memiliki rekening bank (unbanked population). Artinya, setengah populasi masyarakat Indonesia masih belum memiliki akses ke tabungan di bank, pembiayaan via kredit, dan fasilitas perbankan lainnya.

Bioteknologi dan masa depan kesehatan di Indonesia

Indonesia generates millions of tonnes of waste daily, making it one of the largest waste-producing countries globally. The country also has the highest municipal waste in Southeast Asia, creating a pressing problem that affects public health, the environment, and the economy. But amidst this crisis lies an opportunity. Entrepreneurs and innovators can create sustainable solutions that can transform waste management practices in Indonesia.

Melihat peluang dari sampah: Perlunya startup teknologi pengelolaan limbah

Indonesia menghasilkan jutaan ton sampah setiap hari dan menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki limbah kota tertinggi di Asia Tenggara dan menciptakan masalah penting yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Namun, di tengah krisis ini terdapat peluang. Para entrepreneur dan inovator dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat mengubah praktik pengelolaan sampah di Indonesia.

Menciptakan pertanian masa depan dengan teknologi untuk ketahanan pangan

Dunia sedang menghadapi situasi yang mengkuatirkan. Populasi diperkirakan akan tumbuh luar biasa, diperkirakan akan mencapai 9,7 miliar orang pada tahun 2050. Namun, permintaan pangan diperkirakan akan berlipat ganda. The World Count memprediksi, kita akan kehabisan makanan dalam 27 tahun jika tidak segera berupaya untuk mengubah sistem pertanian global.