Sakti Wahyu Trenggono, Minister of Maritime Affairs and Fisheries of Indonesia
East Ventures

Share

5 April, 2023

Leadership

Mengakselerasi pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan: Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia

Indonesia diperkirakan akan menghadapi perfect storm akibat resesi global, krisis energi, dan tensi geopolitik yang berdampak terhadap berbagai sektor. Strategi apa yang disiapkan pemerintah untuk menghadapi fenomena tersebut?

Dengan potensi sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang melimpah, KKP mengakselerasi pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan ekonomi, pertumbuhan berkualitas, dan berkeadilan dengan mengedepankan ekologi sebagai panglima berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi biru (blue economy).

Hal ini diimplementasikan melalui 5 program prioritas yaitu: perluasan wilayah konservasi perairan; penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan; pengembangan perikanan budidaya laut, pesisir, dan pedalaman yang ramah lingkungan, dengan komoditas unggulan berorientasi ekspor (udang, lobster,  kepiting, dan rumput laut) dan komoditas sesuai kearifan lokal; pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil berkelanjutan; serta penanganan dan pengelolaan sampah laut.

Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$ 63 miliar dan terus tumbuh diperkirakan dapat mencapai US$ 360 miliar pada 2030. Bagaimana upaya pemerintah menjaga momentum pertumbuhan di tengah  ancaman perfect storm?

Untuk menjaga momentum pertumbuhan digital di Indonesia, KKP terus berupaya mempercepat transformasi digital untuk pelaku usaha perikanan. Digitalisasi UMKM menjadi salah satu fokus utama akselerasi pengembangan UMKM perikanan dari segi peningkatan dan perluasan jangkauan pemasaran, manajemen pengelolaan usaha, ketersediaan bahan baku produksi, peningkatan akses dan perluasan skema pembiayaan, hingga kemitraan usaha.

Melalui pengembangan startup perikanan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi usaha perikanan. Sebagai contoh, eFishery (mitra binaan KKP) saat ini telah tumbuh menjadi startup dengan status unicorn yang telah terhubung dengan lebih dari 10.000 pembudidaya ikan di lebih dari 200 kabupaten/kota di seluruh penjuru Indonesia. Demikian juga UMKM-UMKM perikanan yang tergabung dalam #PasarLautIndonesia sebagai salah satu bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Selain itu, KKP juga melakukan perluasan akses pasar melalui digitalisasi pemasaran ikan dengan mengembangkan pemasaran ikan berbasis online dengan para pihak untuk mendukung keterjangkauan dan pemenuhan kebutuhan gizi/protein masyarakat. Salah satunya dengan belanja ikan dari  rumah melalui Toko Grosir Ikan KKP.

Saat ini, kesenjangan daya saing digital masih terjadi di beberapa daerah. Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong investasi dan pemerataan digital ke seluruh daerah?

Strategi-strategi KKP dalam mendorong peningkatan investasi di sektor kelautan dan perikanan yaitu: penyiapan bahan dan informasi peluang investasi yang ready to offer berdasarkan komoditas unggulan, daerah/kawasan prioritas, dan program terobosan KKP; promosi peluang usaha dan investasi; serta sinergi kebijakan dan kemudahan berusaha dan insentif investasi dengan instansi terkait.

Sementara itu, strategi pemerataan digital untuk pelaku usaha kelautan dan perikanan meliputi: pengembangan startup millennial; digitalisasi UMKM kelautan dan perikanan; pengembangan aplikasi untuk mempermudah pengelolaan usaha perikanan misalnya melalui Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (STELINA); sosialisasi akses perizinan berusaha secara online berbasis OSS; peningkatan akses pasar melalui #pasarlautindonesia dalam rangka  digitalisasi pemasaran bekerja sama dengan e-commerce dan marketplace; serta promosi Gemarikan melalui media sosial dan media online lainnya.

Aktivitas secara online dan konsumsi digital mengalami peningkatan dalam  beberapa tahun terakhir. Bagaimana upaya pemerintah dalam menyeimbangkan  aktivitas online dan offline untuk mendorong inklusivitas ekonomi digital? 

KKP mencoba menjaga keseimbangan aktivitas online dan offline untuk mendorong ekonomi digital sektor kelautan dan perikanan. Beberapa contoh diantaranya, KKP mendorong startup seperti eFishery untuk ikut terlibat langsung dalam pembiayaan/investasi untuk mengembangkan tambak  udang. Saat ini eFishery sudah melakukan kerja sama investasi dengan pembudidaya di Provinsi Aceh dan Jawa Timur dalam pengembangan usaha budidaya udang vaname melalui  revitalisasi tambak yang ada.

KKP juga memfasilitasi UMKM perikanan untuk bergabung dengan platform e-commerce yang telah bersinergi dengan KKP, menyediakan sarana prasarana pemasaran (pasar ikan modern, pasar ikan bersih, revitalisasi pasar ikan tradisional, dan sentra kuliner), serta fasilitasi bazar dan pameran secara offline dan virtual.

Di tengah disrupsi ekonomi digital, apa saja tantangan dan peluang yang dihadapi  dalam membangun kolaborasi dengan sektor swasta? Apa saja strategi yang  dilakukan untuk mengoptimalkan sinergi tersebut? 

Tantangan dan peluang dalam membangun kolaborasi dengan swasta dalam membangun ekonomi digital sektor kelautan dan perikanan antara lain: potensi kelautan masih belum banyak disentuh pelaku usaha, pelaku usaha perikanan terutama nelayan di wilayah pesisir yang  sebagian besar belum bisa tersentuh oleh teknologi dan akses distribusi. 

Lalu, belum ada pelaku usaha perikanan yang benar-benar fokus dalam mengembangkan komoditas tertentu karena beda komoditas akan berbeda cara, metode, dan strategi pengembangan usahanya. Tambahan lagi, sebagai ujung tombak ekonomi digital, startup perikanan saat ini sebagian besar hanya fokus pada kegiatan usaha antara, belum berani mengambil risiko untuk masuk langsung ke usaha hulu dan hilir maupun terintegrasi dari hulu hingga hilir. 

Strategi KKP untuk menjawab tantangan dan peluang tersebut yaitu dengan melibatkan penggiat ekonomi digital perikanan dalam kegiatan KKP sehingga bisa saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Seperti yang dilakukan pada Mei 2022 lalu, melalui Fisheries Startup+Millennial Expo 2022, KKP mengundang startup perikanan  nasional dan para pengusaha milenial untuk bersama-sama mengembangkan inovasi teknologi di sektor kelautan dan perikanan secara berkesinambungan dan bersinergi dengan program-program prioritas KKP. 

Pembangunan berkelanjutan merupakan aspek penting untuk memberikan akses  pembangunan yang adil dan inklusif, serta menjaga lingkungan hidup. Bagaimana upaya pemerintah dalam mendorong ekonomi digital yang selaras dengan tujuan  pembangunan berkelanjutan?

Dalam setiap pengembangan usaha perikanan, KKP selalu mensosialisasikan implementasi konsep blue economy di sektor kelautan dan perikanan. Ekonomi sektor kelautan dan perikanan sangat berkaitan erat dengan ketersediaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan. Pelaku ekonomi digital harus paham bahwa pengembangan usaha perikanan perlu dikelola sebaik mungkin dengan mengimplementasikan konsep blue economy sehingga usaha tersebut dapat berkembang secara berkelanjutan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusung program blue economy guna  menjaga kesehatan ekologi dan pertumbuhan ekonomi nasional secara  berkelanjutan. Bagaimana rencana jangka pendek, menengah, dan panjang dari  program tersebut?

KKP terus berupaya mendorong penerapan konsep blue economy untuk mewujudkan keseimbangan dalam ekosistem kelautan yaitu ekologi dan ekonomi. Konsep blue economy selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan  laut, juga akan dapat membuka peluang investasi, lapangan pekerjaan, dan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional. 

Strategi-strategi kebijakan KKP dalam pengembangan blue economy, yaitu memperluas wilayah konservasi dengan target 30% sebagai wilayah konservasi tertutup untuk menjaga fungsi serapan karbon dan menjadikan wilayah konservasi sebagai tempat pemijahan ikan, juga menjaga wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap potensi kerusakan akibat kegiatan ekonomi yang tidak terkendali. 

Penangkapan ikan di laut akan diatur dengan menerapkan kebijakan penangkapan Ikan secara terukur yang berbasis pada kuota penangkapan berdasarkan enam zona penangkapan ikan. Lalu, pembangunan budidaya yang ramah lingkungan di wilayah laut, pesisir dan darat. Kegiatan budidaya akan difokuskan pada produk perikanan unggulan dan ikan yang bernilai ekonomis tinggi. 

KKP juga menerapkan program “Bulan Cinta Laut “. Sebagai komitmen Indonesia untuk menjaga wilayah laut bersih dan bebas sampah plastik, salah satu program utama kami adalah membersihkan laut di seluruh wilayah Indonesia. Nelayan lokal dan nelayan industri diminta untuk membersihkan dan mengumpulkan sampah di laut pada satu bulan di setiap tahun penangkapan. 

Bagaimana bentuk kolaborasi yang dibutuhkan oleh Kementerian Kelautan dan  Perikanan untuk menyukseskan program blue economy? Mengingat masih minimnya pembudidaya ikan yang telah memanfaatkan teknologi digital.

Sinergi dan kolaborasi menjadi kata kunci mewujudkan keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan tata kelola yang bertanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan sumber daya kelautan dan perikanan yang  berkelanjutan. 

Dalam pengembangan digitalisasi UMKM kelautan dan perikanan, terutama pembudidaya ikan, KKP telah bekerja sama dengan startup terkait, antara lain eFishery, Kalikan.id, Jala, Minapoli, Banoo, Mina Ceria, Eden Farm, dan Venambak. Kerja sama dimulai dari pengembangan komoditas udang dan lokasi Kampung Perikanan Budidaya.

Fokus kerja sama saat ini adalah akselerasi  peningkatan produksi perikanan budidaya, terutama untuk komoditas unggulan seperti udang, rumput laut, lobster, dan kepiting. Kolaborasi yang sangat dibutuhkan selanjutnya dalam rangka peningkatan nilai tambah hasil perikanan yaitu dengan industri pengolahan hasil perikanan. Selain itu, kolaborasi dengan eksportir hasil perikanan juga harus dilakukan dengan tujuan untuk memacu  pertumbuhan ekspor hasil perikanan.


Unduh East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023 di sini.