Caesar Indra, President of Traveloka
East Ventures

Share

5 April, 2023

Leadership

Pelonggaran pembatasan bantu industri pariwisata bertumbuh: Caesar Indra, Presiden Traveloka

Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$ 63 miliar dan terus tumbuh diperkirakan dapat mencapai US$ 360 miliar pada tahun 2030. Bagaimana startup memainkan peran penting sebagai katalis pertumbuhan ekonomi digital? 

Platform digital seperti Traveloka telah berhasil membuka akses untuk bisnis lokal di berbagai daerah dan menghubungkan mereka dengan pasar global. Sebagai contoh, partner bisnis akomodasi dan transportasi kami saat ini dapat membuka peluang usahanya ke pasar yang lebih luas di seluruh dunia. Selain itu, unit bisnis financial services kami telah memberikan pilihan dan akses kredit ke segmen underbanked yang sebelumnya belum terjangkau oleh lembaga keuangan konvensional. 

Digitalisasi melalui platform seperti Traveloka juga telah mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas talenta berpengalaman untuk ekonomi digital Indonesia. Kami memiliki lebih dari 2.000 karyawan di enam negara di Asia Tenggara, yang mayoritas berbasis di Indonesia. Melalui operasi bisnis kami, talenta kami memiliki kesempatan untuk meningkatkan dan memajukan keterampilan mereka di bidang keahlian yang sebelumnya belum tersedia di industri, seperti pakar cloud computing, data engineer atau data analyst, dan bahkan pakar di bidang sustainability. Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan pemerintah dan institusi akademik untuk membuka kesempatan bagi talenta digital muda guna meningkatkan kapasitas keterampilan mereka melalui program internship di Traveloka. 

Di Traveloka, kami percaya bahwa teknologi memiliki kemampuan untuk menciptakan masa depan yang adil bagi semua, dimana individu dan masyarakat – baik dari negara maju hingga negara berkembang – dapat memperoleh manfaatnya. Sebagai platform travel terdepan di Asia Tenggara, Traveloka berperan penting dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dan inklusif. 

Perekonomian global menghadapi krisis multidimensional atau perfect storm akibat resesi global, krisis energi, dan tensi geopolitik. Apa saja strategi yang disiapkan Traveloka menghadapi kondisi tersebut? 

Traveloka optimis namun tetap waspada bahwa kita akan melihat pemulihan pasca-pandemi sepenuhnya pada tahun 2024. Ini adalah peluang bagi Traveloka karena sebagian besar pembatasan telah dibuka kembali dan lonjakan permintaan terhadap perjalanan mendekati tingkat pra-pandemi. Hal ini memberi kami kesempatan untuk memperdalam engagement kami dengan konsumen. Dengan pendekatan ini, kami akan tetap hati-hati dalam mengelola keuangan kami, dan tetap fokus untuk menyediakan pilihan produk perjalanan yang komprehensif dan kompetitif kepada konsumen di Asia Tenggara. 

Asia Tenggara adalah rumah bagi 600 juta orang – yang hampir setengahnya berada di Indonesia. Kami percaya bahwa posisi yang unik dalam ekonomi global ini membuat kami siap untuk tumbuh lebih besar di sektor yang menjanjikan, terutama dengan kenaikan permintaan seiring dengan pelonggaran pembatasan pandemi di seluruh dunia. Selain itu, menurut laporan e-Conomy SEA 2022 yang diterbitkan oleh Google, Bain dan Temasek, pemulihan progresif ini terjadi bersamaan dengan kelas menengah ke atas yang berkembang pesat dengan pendapatan yang meningkat. Laporan tersebut menambahkan bahwa sektor perjalanan online di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai USD 43 miliar pada tahun 2025, yang mencerminkan tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) mendekati 40 persen dari level tahun 2021. 

Di tengah digitalisasi yang tumbuh pesat, infrastruktur digital dan fisik masih belum merata di Indonesia. Bagaimana Traveloka memanfaatkan peluang tersebut untuk mendorong pemerataan digital dan pertumbuhan ekonomi digital di daerah-daerah tier 2 dan 3 Indonesia? 

Sebagai platform perjalanan terdepan se-Asia Tenggara, Traveloka telah mendukung digitalisasi kota-kota tier-2 dan tier-3 di Indonesia. Sebagai contoh, kami terus mendukung Destinasi Super Prioritas Indonesia melalui pemberdayaan digitalisasi kepada konsumen, mitra bisnis, dan usaha lokal untuk lebih mendorong permintaan di wilayah tersebut. 

Selama bertahun-tahun, kami telah aktif bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendukung kampanye digital “Wonderful Indonesia”. Hal ini termasuk mempromosikan beragam destinasi yang kurang dikenal dan Destinasi Super Prioritas melalui media sosial dan fitur dalam aplikasi berbentuk artikel yang mengungkap atraksi terbaik di area tersebut. 

Traveloka juga telah memberikan pelatihan kepada 1.000 peserta di Indonesia melalui program Travedu Fest untuk . Hal ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menciptakan industri pariwisata yang lebih berkelanjutan dengan berkontribusi kepada pengembangan literasi digital dan keuangan di sektor ini. Para peserta terdiri dari berbagai bidang seperti akomodasi, transportasi, F&B, rekreasi, dan UMKM. 

At Traveloka, we also play a part in improving the access of Indonesians to financial services. Traveloka PayLater is a powerful enabler in bridging the gap in access to credit and improving the way our consumers manage their finances. 

Di Traveloka, kami juga berperan dalam memperbaiki akses masyarakat Indonesia terhadap layanan keuangan. Traveloka PayLater adalah solusi yang relevan dalam menjembatani kesenjangan kredit dalam akses keuangan dan meningkatkan kemampuan konsumen kami dalam mengelola keuangan mereka. 

Startup membawa inovasi teknologi yang berdampak nyata bagi ekonomi digital dan kolaborasi menjadi hal penting didalamnya, seperti apa dan bagaimana Traveloka berkolaborasi untuk menumbuhkan ekosistem digital yang berkelanjutan?

Sejak awal, Traveloka fokus untuk menghadirkan inovasi berbasis teknologi yang dapat berdampak positif, kami juga terus mengupayakan berbagai kolaborasi strategis guna memperluas akses terhadap teknologi kami sekaligus juga membantu kami untuk dapat lebih memahami kebutuhan konsumen, mitra, dan pemangku kepentingan dengan lebih baik. 

Dengan kenyamanan dan kemudahan akses, platform perjalanan terdepan seperti Traveloka menjadi semakin relevan dan bahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari industri ini. Kepemimpinan Traveloka di industri memungkinkan kami berkontribusi terhadap ekonomi digital dan menciptakan nilai lebih bagi seluruh ekosistem perjalanan. 

Kolaborasi merupakan kunci untuk mewujudkan tujuan ini. Fokus utama Traveloka adalah menciptakan platform digital yang mudah diakses dan mudah digunakan, untuk memungkinkan para mitra usaha kami memanfaatkan platform untuk kebutuhan mereka, serta tumbuh dan berkembang bersama kami saat kami memulai mendigitalisasikan industri perjalanan lebih jauh. Lanskap inventaris yang terfragmentasi dan luas, terutama di sektor perhotelan – di mana kami memiliki 1,8 juta mitra di 100 negara – sangat berarti bagi banyak mitra UMKM, sehingga dengan mendaftarkan produk mereka di Traveloka telah menjadi cara utama menuju digitalisasi. 

Traveloka juga terus berkolaborasi bersama pemerintah dan sektor publik di seluruh negara tempat kami beroperasi, dengan mendorong inovasi dan adopsi lebih lanjut di ruang perjalanan digital. Pandemi sekali lagi menjadi katalis untuk kolaborasi yang lebih erat, karena berbagai pihak sama-sama berfokus dalam mendukung industri untuk melewati masa-masa dimana permintaan lemah dan pembatasan fisik selama beberapa tahun terakhir. Beberapa contohnya termasuk 

  • Asia Tenggara: Traveloka menjalin kemitraan dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) serta meluncurkan serangkaian sesi pelatihan pariwisata berkelanjutan untuk mitra hotel kami di Asia Tenggara. Kemitraan ini juga memungkinkan kami untuk mempromosikan hotel yang berkelanjutan (sustainable hotels) di platform kami. Inisiatif dan program keberlanjutan ini (misalnya; climate neutral checkout, carbon neutrality project, waste management program, female mentorship program, digital inclusion programs, dll) merupakan permulaan dari upaya Traveloka dalam mendorong industri yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
  • Indonesia: Secara aktif mengambil peran dalam menunjukan kepemimpinan pada agenda G20 pemerintah di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 2022 di Bali, Traveloka memainkan peran penting sebagai koordinator task force bersama perusahaan teknologi besar lainnya. 
  • Singapura: Traveloka merupakan mitra resmi Singapore Tourism Board. Kami berperan penting dalam peluncuran program SingaporeRediscover Vouchers, yang memberikan insentif kepada konsumen untuk merasakan berbagai akomodasi dan atraksi yang ditawarkan oleh Singapura. 
  • Malaysia: Bekerja sama dengan Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dan Malaysian Medical Association (MAA), Traveloka meluncurkan Kampanye Apresiasi Pahlawan Medis pada tahun 2020. Kampanye ini menawarkan diskon eksklusif kepada petugas medis dan institusi medis melalui program Buy Now Stay Later di 250 mitra hotel lokal. 
  • Thailand: Traveloka bermitra dengan Otoritas Pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand) dalam kampanye “We Travel Together” untuk pariwisata domestik.
  • Vietnam: Traveloka menjalin kemitraan strategis dengan Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam (Vietnam National Administration of Tourism VNAT) sebagai komitmen untuk mempercepat transformasi digital dan mendukung kebangkitan sektor pariwisata nasional. 

Aktivitas bepergian perlahan kembali meningkat setelah berakhirnya pembatasan mobilitas, namun dibayangi ancaman inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Bagaimana strategi Traveloka dalam menghadapi situasi tersebut? 

Traveloka tetap optimis namun berhati-hati bahwa kita akan melihat pemulihan pasca-pandemi sepenuhnya pada tahun 2024. Dengan pulihnya sektor perjalanan, layanan yang melengkapi perjalanan – seperti local services dan financial services – menjadi semakin penting. 

Kami juga menyadari bahwa keadaan ekonomi makro yang penuh dengan tantangan. Meskipun kami meyakini bahwa bangkitnya permintaan perjalanan pasca-pandemi akan terus mendorong pertumbuhan di sektor ini, kami memahami bahwa banyak konsumen dan mitra bisnis kami mungkin terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro. Traveloka terus mendukung mitra bisnis kami melalui kegiatan promosi rutin dan pemasaran produk mereka, sekaligus bekerja sama dengan mereka untuk menarik konsumen yang relevan dengan target pasar mereka. Di sisi lain, kami juga menyediakan beragam produk dan opsi pembayaran kepada konsumen agar sesuai dengan anggaran, keinginan, atau aspirasi mereka. 

Traveloka optimis namun tetap waspada bahwa industri ini akan terus tumbuh secara cepat meskipun menghadapi tantangan ini. Ketangguhan dan dukungan mitra kami yang teguh selama pandemi akan terus berlanjut di tengah kondisi ekonomi makro saat ini, dan kami tetap berkomitmen untuk memastikan para pemangku kepentingan kami memiliki lintasan pertumbuhan yang positif. 

Traveloka baru saja menutup layanan Eats dan Send sebagai bagian dari strategi bisnis dan prioritas perusahaan. Selanjutnya, apa saja inovasi yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi bisnis di tengah berbagai situasi kedepannya? 

Kami memberhentikan layanan Traveloka Eats and Send sebagai bagian dari strategi bisnis dan prioritas perusahaan. Seiring dengan bangkitnya sektor perjalanan, kami sangat antusias menyambut hal ini kedepannya. 

Saat ini kami fokus untuk menghadirkan platform dan produk yang selalu mampu beradaptasi terhadap kebutuhan konsumen kami. Sejalan dengan dibukanya kembali perbatasan, permintaan yang tinggi untuk perjalanan domestik dan perjalanan internasional yang semakin meningkat juga mendorong permintaan akan layanan komplementer yang kami tawarkan. 

Resiliensi bergantung pada kemampuan beradaptasi di tengah berbagai kondisi, pun ketika terjadi disrupsi. Bagaimana model bisnis dan talenta digital yang diperlukan untuk terus membuka potensi ekonomi digital yang baru? 

Traveloka adalah platform perjalanan terdepan se-Asia Tenggara, di mana misi kami adalah untuk terus memenuhi aspirasi perjalanan konsumen dan membantu mitra bisnis kami untuk berkembang di berbagai situasi. Kami memulai perjalanan kami 10 tahun yang lalu untuk memecahkan masalah utama yaitu menyederhanakan perjalanan (simplifying travel), dan sejauh

ini telah beradaptasi dan berkembang melalui berbagai kondisi ekonomi makro dan industri untuk mencapai posisi kami saat ini. Bahkan di tengah tantangan COVID-19, Traveloka terus berinovasi dan tetap tangguh dengan menciptakan produk dan menggunakan cara yang relevan, seperti menggunakan Livestream, gamification, dan membuat rekomendasi Clean Partner. 

Yang terpenting, perusahaan harus menemukan model bisnis yang terukur dan berkelanjutan dalam jangka panjang, untuk membuka potensi kesempatan pada lanskap ekonomi digital yang baru. Pengelolaan keuangan yang bijak dan fokus pada eksekusi layanan tetap menjadi penting, terutama dalam mengelola bisnis yang disruptif. 

Daya saing digital di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Menurut East Venture Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2022, Indonesia memperoleh skor 35,2, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 32,1 (2021), dan tahun sebelumnya sebesar 27,9 (2020). Bangkitnya daya saing digital Indonesia menunjukkan peluang yang sangat besar untuk membuka potensi ekonomi digital melalui talenta yang dimiliki. 

Traveloka merancang pendekatan sumber daya manusianya berdasarkan tiga pilar dasar yaitu; People, Purpose dan Perks. Untuk mewujudkan semua pilar tersebut, Traveloka telah menyediakan berbagai fasilitas dengan tujuan menjadi Employer of Choice yang menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. 

Traveloka juga melihat lebih banyak talenta berbentuk T (T-shaped talents) – mereka yang memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang tertentu, tetapi juga memperluas kapasitasnya di bidang lain. Mereka dicirikan dengan karakteristik yang sangat adaptif dalam hal perkembangan teknologi yang dinamis saat ini. 

Kami secara rutin memberikan serangkaian pelatihan kapasitas untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan SDM kami untuk memastikan mereka memiliki keahlian yang relevan dengan teknologi terkini. Secara internal, kami memiliki Traveloka Academy, yang berfokus pada penetapan standar struktur dan mekanisme bagi talenta kami untuk meningkatkan kapasitas mereka dan mengembangkan karir mereka di berbagai sektor termasuk Data, Engineering, Produk, dan Desain, melalui pelatihan yang bersertifikat. 

Secara eksternal, Traveloka konsisten berkolaborasi dengan mitra seperti institusi pemerintah dan universitas untuk mendukung pengembangan talenta lokal kami. Beberapa kemitraan antara lain Mitra 5.0 dengan Monash University, program Google Bangkit, dan Kampus Merdeka dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 

Agenda pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif juga ditandai dengan keselarasan dengan SDG melalui penerapan ESG, bagaimana penerapannya di Traveloka dan apa saja tantangan yang dihadapi? 

Traveloka berkomitmen untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif. Komitmen ini dilakukan melalui pengembangan dan penerapan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan membangun kapasitas komunitas/ekosistem kami. 

Beberapa upaya penting kami meliputi Program Mitra 5.0 dengan Monash University yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketangkasan para dosen universitas dalam bidang data science, design thinking dan project management. Kedua, Program Bangkit yang bekerja sama dengan Google untuk mengembangkan kurikulum cloud computing untuk mahasiswa. Ketiga, Program Kampus Merdeka untuk membina talenta digital baru untuk memenuhi permintaan industri teknologi. 

Kami juga meluncurkan dua inisiatif baru yang sejalan dengan SDG. Pada tahun 2022, kami menandai kemitraan kami dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) dengan meluncurkan serangkaian sesi pelatihan pariwisata berkelanjutan di Asia Tenggara untuk mitra hotel kami, guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pariwisata berkelanjutan di kalangan pelaku bisnis perhotelan di Asia Tenggara. 

Kami juga meluncurkan program #PahlawanPohon, dimana kami menanam 50.000 bibit mangrove di Bali dan Nusa Tenggara. Ini sejalan dengan strategi jangka panjang pemerintah untuk mencapai ketahanan iklim dan emisi rendah karbon pada tahun 2050. 

Melalui beragam inisiatif ini, seluruh upaya Traveloka sejalan dengan SDG Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang meliputi quality education, gender equality, decent work and economic growth, no poverty, reduced inequality, sustainable cities and communities, dan climate action.


Unduh East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023 di sini.