Ngobrol bareng Founders session of Indonesia PASTI BISA Maju Terus Pantang Mundur
East Ventures

Share

1 Desember, 2022

Insights

Tak hanya sekadar pendanaan startup, IDPB MTPM juga hadirkan lowongan pekerjaan

Seperti yang sudah diwartakan sebelumnya, East Ventures baru-baru ini meluncurkan inisiatif terbaru di Indonesia PASTI BISA melalui Maju Terus Pantang Mundur atau IDPB MTPM. Di mana inisiatif keempat di Indonesia Pasti Bisa ini ditujukan untuk membantu mereka-mereka yang terkena dampak gelombang PHK yang menimpa industri digital beberapa waktu terakhir. Menariknya, inisiatif ini tak hanya mendorong mereka yang terdampak untuk mengembangkan ide bisnisnya guna menjadi founder startup semata. Karena IDPB MPTM juga membuka kesempatan bagi mereka yang terdampak PHK dapat bekerja di ekosistem perusahaan teknologi yang berada di bawah naungan East Ventures.

Menurut pihak East Ventures, gelombang PHK kreatif digital beberapa waktu yang lalu mungkin bisa menjadi kesempatan bagi mereka yang sebelumnya sudah memiliki berbagai ide bisnis untuk benar-benar merealisasikannya sebagai startup. Di mana ini direalisasikan melalui program IDPB MPTM dan bagi tim founder yang terpilih maka dapat mengikuti proses 11 hari coaching serta hackaton bersama para ahli dari East Ventures dan founder startup di bawah naungan perusahaan modal ventura itu dengan contoh adalah Founder serta CEO TipTip Albert Lucius.

“Sebenarnya ini bukan hanya peluncuran startup baru tapi juga membuka lowongan pekerjaan bagi mereka (terdampak gelombang PHK) yang ingin mencari kerja, karena East Ventures jaringannya banyak, salah satunya TipTip. Jadi tidak hanya mendukung para calon startup founder membentuk tim untuk bisnis barunya tapi juga menyalurkan pekerjaan untuk jaringan yang ada, karena banyak perusahaan di jaringan ini masih hiring,” ungkap Albert kepada PingPoint.co.id di sela-sela kegiatan Ngobrol Bareng Founders di Djournal House Senopati, Jakarta Selatan (28/11/2022).

Hal senada juga disampaikan salah satu partner di East Ventures Avina Sugiarto. Ia mengungkapkan, apa yang mendorong East Ventures akhirnya terdorong untuk menghadirkan inisiatif IDPM MPTP memang usai melihat ramainya PHK masal di ekosistem industri digital dan ingin memberikan opsi kepada mereka yang terdampak, bisa mencoba merealisasikan ide bisnisnya yang selama ini belum dikembangkan atau bisa juga melamar pekerjaan di lowongan yang ada. Untuk yang lowongan, ini bisa dilihat langsung di laman indonesiapastibisa.com/mtpm-id/ dan memilih opsi saya ingin mencari pekerjaaan. Dari mulai lowongan backend engineertech support, analis bisnis, hingga product manager terbuka di opsi tersebut.

Kemudian untuk opsi utama di IDPB MTPM adalah realisasi ide bisnis dan baik bagi East Ventures serta mentor program ini Albert, semuanya sudah memiliki target, kira-kira founder apa yang paling berpotensial menjadi satu dari maksimal hingga 30 tim yang terpilih meraih pendanaan dengan per timnya sekitar Rp250.000.000. Bagi Albert, ide dari founder menjadi kunci dari apa yang akan dilihat nanti selama proses coaching.

“Idenya founder harus bisa solve problem yang sudah ada saat ini, jadi kita harus mulai mengetahui problem apa yang akan dipecahkan dan bagaimana cara memberikan solusinya. Banyak sekali ide bisnis sebenarnya dari situ. Kita ambil contoh 10 tahun yang lalu, belum ada Grab dan Gojek, terbayang seperti apa cara pesan antar makanan terus antar jemput kita, sekarang ini menjadi sesuatu yang wajar. Ini contoh startup yang mampu melihat problem yang ada dan mereka berusaha keras memecahkannya,” tutur Albert.

Sedangkan menurut Avina, dari sisi founder yang akan berpotensi meraih pendanaan, East Ventures sudah memiliki kriteria sendiri yang harus dimiliki oleh calon wirausahawan tersebut. Pertama adalah bagaimana founder startup itu menunjukan potensi pasar dari solusi yang mereka hadirkan melalui startup-nya. Kedua adalah dari sisi founder-nya itu sendiri bagaimana.

“Untuk hackaton program ini yang kita lihat bagaimana MVP (Minimum Viable Product) dari product tersebut dan akan dibentuk selama dua minggu nanti. Dari sinilah kita akan menilai mana yang akan diberikan funding kira-kira Rp250 juta per tim dan ini akan membantu founder untuk launch menjadi startup,” pungkas Avina.

***

Artikel asli di PingPoint.co.id, 28 November 2022.