RALALI DUKUNG PENGEMBANGAN UMKM DI PIK PULOGADUNG

21 March 2017

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Provinsi DKI Jakarta yang mengelola ratusan produsen produk UKM di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung menjalin kerja sama dengan marketplace Ralali, di kantor KUMKMP, PIK Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (21/3) siang.

Melalui kerja sama ini, diharapkan para pelaku usaha kecil dan menengah di kawasan PIK Pulogadung yang didominasi usaha tekstil dapat mengembangkan usaha mereka.

Founder Ralali, Joseph Aditya, mengatakan, pihaknya melakukan penandatanganan kesepakanan tersebut diharapkan para pengusaha di PIK Pulogadung dapat meningkatkan usaha mereka dengan bergabung di marketplace.

“Selama ini memang Ralali fokus pada bisnis ke bisnis, artinya kita menjembatani antara para produsen dengan re-seller. Sehingga. Ruang lingkup usaha di PIK Pulogadung sangat tepat untuk menjalankan kerja sama,” ujar Joseph.

Dengan bimbingan pemasaran online tersebut, lanjut Joseph, diharapkan unit bisnis para produsen di PIK Pulogadung dapat semakin berkembang didukung e-commerce yang fokus pada distribusi dari produsen ke re-seller yang jumlahnya sudah lebih dari 3.000 keanggotan.

“Pelatihan dari Ralali, dilakukan dua kali dalam seminggu secara tatap muka dengan minimal 15 pengusaha yang memiliki minat untuk mengembangkankan usaha mereka,” tambah Joseph.

Sementara itu, perwakilan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) Provinsi DKI Jakarta, John Frial, menyebutkan, selama ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah e-commerce.

“Namun sayangnya kerja sama itu hanya manis sesaat namun tanpa kelanjutan bimbingan jangka panjang. Dengan adanya kerja sama melalui Ralali ini, kami harap para pengusaha disini jauh lebih berdaya,” kata John.

Disebutkannya ada 1.200 pengusaha dalam kategori 691 kelas UMKM, seperti garmen, kulit, logam, mebel, pabrik, kuliner di PIK Pulogadung yang akan mendapatkan manfaat pelatihan pemasaran produk melalui Ralali dengan minat yang cukup tinggi untuk mengembangkan usaha mereka.

“Kita disini Mikro (PKL) ada 300-an orang yang dibantu pelatihan dan permodalan, ada juga yang sudah usaha kecil dan segmen menengah sebanyak 400 sentra garmen yang didominasi dengan produksi jasa tekstil seperti pakaian, jaket, sarung tangan, sepatu, dan produk industri lainnya,” tandasnya.

Sumber: BeritaSatu