Ilustrasi investasi dan modal ventura.

Tips untuk Startup Founder: Bagaimana Mendapatkan Pendanaan dari Modal Ventura

4 Desember, 2020

Dalam setahun terakhir, ekonomi digital Indonesia secara konsisten menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan terutama dari sisi konsumen baru. Menurut laporan Google yang dilansir dari Bain and Temasek’s eConomy 2020, 1 dari 3 pengguna layanan digital adalah pendatang baru. Untuk memanfaatkan peluang ini, calon pendiri startup harus bergerak cepat untuk memvalidasi ide mereka sebelum memasuki pasar dan mendapatkan pendanaan. Banyak startup tertarik mencari pendanaan ke modal ventura atau venture capital (VC), sementara tak semua model bisnis kompatibel dengan pendanaan gaya modal ventura.

Partner East Ventures, Melisa Irene, berbicara di webinar #SELASASTARTUP pada 3 November 2020, dengan topik “Muda Berinovasi: Start Your Startup Now”, Melisa menjelaskan apa saja yang dibutuhkan oleh startup baru saat mencari pendanaan dan memulai bisnisnya.

Poin utama dari sesi ini adalah:

  • “Inovasi adalah tentang menemukan solusi efisien untuk masalah pasar yang sudah ada sebelumnya,” kata Melisa. Pengusaha harus mampu mendefinisikan dengan jelas masalah pasar yang mereka pecahkan sebelum melakukan pitching.
  • Modal ventura melihat dengan cermat ukuran pasar, seperti pandangan mereka tentang skala pasarnya dalam industri yang dipilih, menurut Melisa. Meskipun pendanaan dari modal ventura adalah cara yang bagus untuk banyak perusahaan rintisan, masih ada model pendanaan lain seperti bank, investor institusi, atau swasta lainnya. Semuanya tergantung pada pasar yang ditargetkan.
  • Melebarkan jaringan secara aktif.
  • Ekosistem Indonesia sudah matang untuk inovasi dan perintisan.

Ikuti percakapan Melisa Irene dan moderator Amir Karimuddin, selaku Kepala Redaksi dan Riset di DailySocial.

Sebuah inovasi harus mampu menyelesaikan masalah yang ada

Amir Karimuddin : Melisa, bagaimana melihat banyak inovasi yang dihasilkan oleh anak muda Indonesia saat ini?

Melisa Irene : Pada dasarnya, East Ventures memang bergerak dengan memberikan investasi ke perusahaan yang berbasis teknologi. Namun, perusahaan yang tidak menerima investasi dari East Ventures, bukan berarti perusahaan yang tidak melakukan inovasi.

Saat ini, kita melihat banyak sekali perusahaan baru yang mulai memanfaatkan teknologi. Tapi yang paling penting adalah apakah inovasi yang dilakukan itu bisa menyelesaikan masalah yang ada?

Jadi kembali lagi ke prinsip inovasi, dan teknologi hanya sebagai sebuah alat untuk menyelesaikan masalah dengan lebih cepat. Banyak sekali kita temukan perusahaan yang membuat aplikasi atau sebuah produk tapi tidak dibarengi dengan konsep penyelesaian yang jelas dalam, menyelesaikan masalah, akibatnya ya susah dianalisa hasilnya.

Jadi inovasi pada ujungnya adalah bagaimana kita mencari solusi yang lebih baik, lebih efektif untuk masalah yang baru.

Tidak semua startup cocok dengan sistem pendanaan ala modal ventura

Amir Karimuddin : Bagi perusahaan rintisan baru, sangat penting untuk mengetahui cara mendapatkan pendanaan dari modal ventura. East Ventures sebagai modal ventura, bisa jelaskan apa yang harus dilakukan oleh startup agar bisa menarik perhatian dan mendapatkan informasi juga pendanaan dan kontak yang bisa dihubungi untuk pendanaan?

Melisa Irene : Sebenarnya tidak semua perusahaan cocok dengan pendanaan modal ventura. Jadi kalau tidak berhasil mendapatkan pendanaan dari modal ventura, bukan berarti tidak ada pendanaan lain yang cocok dengan perusahaan tersebut. Misalnya, ada perusahaan yang lebih cocok jika mendapat pendanaan dari bank dalam bentuk pinjaman.

Tidak pernah ada prinsip bahwa sebuah bisnis harus mengacu pada modal ventura. Yang perlu diperhatikan oleh startup yang ingin mendekati modal ventura adalah apakah kriteria bisnis sudah sesuai dengan yang dicari oleh modal ventura. Ada banyak startup yang pada akhirnya kecewa karena merasa sudah mengejar dan pitching kok ternyata gagal.

Jadi, setiap modal ventura itu memiliki target return masing-masing. Yang akan dilihat pertama oleh modal ventura adalah market size-nya bagaimana, di mana bisnis beroperasi, dan bagaimana peluang persaingan bisnis di industri tersebut. Ini yang membuat ada banyak bisnis yang sebenarnya memiliki pertumbuhan bagus tapi di industri tersebut sudah mentok, tidak bisa lebih tinggi lagi. Hal ini yang jadi salah satu pertimbangan modal ventura dalam memberikan investasi atau tidak.

Kemudian, kalau memang market dan industrinya sudah cocok, modal ventura akan melihat lagi, kira-kira apa yang bisa dilakukan? Pada akhirnya, hubungan antara startup dan modal ventura itu kan seperti partner untuk hubungan jangka panjang. Nantinya selain memberikan pendanaan, modal ventura juga akan meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk membuat startup ini berkembang, jadi memang harus sama-sama cocok.

Salah satu tip untuk mendekati modal ventura adalah coba dekati dulu founder startup yang sudah pernah mendapatkan investasi dari modal ventura tersebut. Lihat bisnis yang dijalankan  oleh startup tersebut, jadi bisa sekalian riset kira-kira bisnis seperti apa yang cocok dengan si modal ventura. 

Baca juga: 4 pola pikir yang tepat sebelum mendirikan startup

Lalu, networking juga penting. Biasanya modal ventura juga akan lihat, ini rekomendasi dari siapa? Bisnis ini kan tentang kepercayaan, karena modal ventura akan kasih uang ke startup binaan. Jadi dengan mempertimbangkan rekomendasi dari orang yang sudah dipercaya, bisa mengurangi kemungkinan terburuk seperti uang yang dibawa kabur dan lain-lain.

Buat startup yang sedang pendekatan ke modal ventura, bisa coba perluas networking juga dan riset tentang bisnis model seperti apa yang cocok.

Startup harus mendapat mentor yang cocok dalam program akselerasi

Amir Karimuddin : Selain pendanaan kan ada program pendukung startup seperti akselerasi, inkubasi, dan lain-lain. Nah, kira-kira program seperti apa yang bisa meningkatkan kemampuan startup itu sendiri?

Melisa Irene : Yang menarik di Indonesia ini adalah pemerintah ikut aktif dalam mendukung program-program yang bisa membantu startup untuk berkembang, seperti yang sudah dijalankan oleh beberapa kementerian.

Program akselerasi itu kan sebuah proses discovery untuk para pengusaha. Pertanyaannya, apakah mereka ini betul-betul ini jadi pengusaha atau ingin belajar dan cukup mengikuti perusahaan yang sudah ada sebelum memulai perjalanannya sendiri.

Kedua adalah saya merasa kehadiran mentor itu penting ya, dan harus dipilihkan dengan yang sesuai. Misalnya, startup yang bergerak di bidang artificial intelligence (AI), sebaiknya mendapat mentor dari bidang serupa.

Tapi secara keseluruhan, menurut saya ekosistem di Indonesia ini sudah cukup baik dan mendukung. 

Amir Karimuddin : Ada tip terakhir tentang pendekatan dan pitching dari startup ke modal ventura dari Melisa dan East Ventures?

Melisa Irene : Coba kuasai masalah apa yang ingin diatasi dan solusi apa yang ditawarkan. Ide itu penting, tapi kalau tanpa rencana eksekusi yang jelas ya susah untuk diukur keberhasilannya bagaimana. Kritis terhadap ide dan solusi yang ditawarkan sendiri itu penting.

Baca juga: Validasi Ide bersama Willson Cuaca: Bagaimana cara membuat bisnis startup yang menarik investasi

Selanjutnya ya perluas networking. Cari teman untuk membantu proses belajar. Harus selalu diingat kalau proses pencarian dana ini bisa jadi sangat panjang, kenali juga jenis pendanaan yang cocok untuk bisnis yang dimiliki, lalu pilih modal ventura yang paling sesuai.

Amir Karimuddin : Terima kasih Melisa sudah hadir dan memberikan banyak info dan tip bermanfaat.