Beyond Southeast Asia - Exploring global opportunities
East Ventures

Share

16 Agustus 2023

Insights

Melampaui Asia Tenggara: Menjelajahi peluang global

Selama satu dekade terakhir, teknologi di Asia Tenggara telah mengalami transformasi yang signifikan. Dari startup baru hingga ekspansi global, Asia Tenggara memasuki era keemasannya yang didorong oleh manajemen, operasi, dan infrastruktur yang baik.

Memanfaatkan potensi pasar global saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk meraih kesuksesan, seperti yang disampaikan pembicara dalam East Ventures Summit 2023. Dalam sebuah diskusi panel bertajuk “Beyond Southeast Asia: Exploring global opportunity“, empat founder startup: Maddy Barber, Co-Founder Madly; Mulyono Xu, Co-Founder dan CEO Desty; Adrien Desbaillets, Co-Founder dan Managing Director SaladStop!, serta Korawad Chearavanont, Co-Founder dan CEO Amity membagikan pengalaman, strategi, dan tantangan yang mereka hadapi dalam berekspansi ke luar Asia Tenggara.

  • East Ventures Summit 2023 - Beyond SEA - Exploring global opportunities panelists
  • East Ventures Summit 2023 - Beyond SEA - Exploring global opportunities - Maddy Barber
  • East Ventures Summit 2023 - Beyond SEA - Exploring global opportunities - Mulyono Xu
  • East Ventures Summit 2023 - Beyond SEA - Exploring global opportunities - Adrien Desbaillets
  • East Ventures Summit 2023 - Beyond SEA - Exploring global opportunities - Korawad Chearavanont

Hingga Mei 2023, Asia Tenggara telah mengalami peningkatan yang luar biasa dalam hal pertumbuhan wirausaha, dengan 4.603 startup yang tumbuh pesat di dalam kerangka kerja ASEAN. Hal ini semakin dipertegas dengan kehadiran 52 unicorn, yang melambangkan perusahaan rintisan dengan valuasi melebihi US$1 miliar.

Selain itu, dampak pandemi COVID-19 juga secara signifikan meningkatkan kebutuhan akan layanan digital yang inovatif. Dalam situasi ini, startup memiliki posisi yang menguntungkan untuk unggul dan memenuhi meningkatnya permintaan terhadap solusi transformatif.

Namun, ekspansi ini membawa sejumlah tantangan seperti upaya memahami pasar baru, peraturan, dan perbedaan budaya. Keberhasilan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam beradaptasi, merencanakan strategi, dan memahami pasar. Berikut adalah cara para founder dalam panel tersebut mengatasi tantangan dan merancang strategi mereka dalam mengembangkan bisnis di kancah internasional.

1. Menjangkau talent yang lebih luas

Rumah desain perhiasan milik Maddy Barber, Madly, membuka cabang internasional pertamanya di Dubai. Di tengah tantangan seperti mencari desainer terampil di Asia, Maddy menekankan pentingnya mempromosikan pendidikan desain. Menjadi perusahaan global memberikan jalan untuk memanfaatkan jaringan talent yang lebih luas. Pendekatan Madly berpijak pada penciptaan desain yang dipesan lebih dahulu agar sesuai dengan budaya lokal dan preferensi pasar.

2. Mengoptimalkan dan menyederhanakan alur kerja

Mulyono Xu menghadapi tantangan ketika menjembatani kesenjangan antara tim Desty Tiongkok dan Indonesia. Untuk mengatasinya, ia menggunakan integrasi Application Programming Interface (API) dan menekankan pada pembuatan alur kerja yang efisien dengan dokumentasi yang komprehensif. Dokumentasi yang menyeluruh, termasuk Dokumen Persyaratan Produk (PRD) dan Dokumen Spesifikasi Fungsional (FSD), sangat penting dalam menghilangkan masalah internal dan saling melempar kesalahan, sehingga perusahaan dapat mengatasi tantangan lintas wilayah dengan baik.

3. Strategi zona waktu

Korawad Chearavanont menempatkan riset dan pengembangan (R&D) startup Amity, di Bangkok dan unit bisnis lainnya di Milan, London, dan San Francisco. Penempatan di lokasi tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan penjualan dan zona waktu yang memastikan komunikasi dan dukungan lancar untuk klien Amerika dan Asia. Dengan mendistribusikan operasi secara strategis di berbagai zona waktu yang berbeda, Amity dapat mempertahankan komunikasi yang berkelanjutan dan memberikan dukungan yang efisien kepada klien dan tim secara global.

4. Kemampuan beradaptasi dengan tren pasar lokal

Adrien Desbaillets berbagi cerita tentang kesuksesan SaladStop! Group yang berhasil melakukan ekspansi dengan berfokus pada kemampuan beradaptasi dengan pasar berbeda dan menangani tren Gen Z dengan mitra yang memahami berbagai pasar. Melalui penelitian di lapangan dan kolaborasi dengan mitra, mereka menyesuaikan struktur biaya dan secara efisien berekspansi ke pasar-pasar seperti Korea, Jepang, dan Australia. 

Efisiensi operasional dan teknologi memainkan peran penting dalam memastikan ekspansi yang sukses dan berkelanjutan. Ketika para pengusaha menavigasi perairan pertumbuhan internasional yang belum dipetakan, adaptasi strategis, integrasi budaya, dan keunggulan operasional mereka menarik pelajaran untuk berkembang secara global.

Mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis global

Keberlanjutan kini secara signifikan memengaruhi berbagai sektor dan menunjukkan pentingnya isu ini bagi bisnis dan masyarakat.

Pendekatan Maddy yang didasarkan pada pendekatan konsumen berfokus pada pengurangan limbah sehingga selaras dengan permintaan akan produk ramah lingkungan. Di industri makanan, Adrien menyoroti pencapaian SaladStop! sebagai restoran emisi nol bersih (net zero) pertama di Asia. Ia juga memperkenalkan metode seperti penerapan label karbon dan pengurangan jejak pembangunan yang menekankan komitmen berkelanjutan mereka.

Dalam era globalisasi, berekspansi di pasar global menawarkan potensi pertumbuhan dan dampak yang sangat besar jika perusahaan menerapkan strategi yang tepat. Berbagai gagasan dari diskusi panel ini menekankan bahwa ekspansi global bukan hanya tentang menaklukkan pasar baru, melainkan juga tentang menjalin hubungan dengan individu dan komunitas di seluruh dunia dengan tetap peka terhadap budaya dan preferensi yang beragam. 

Panel diskusi ini dapat ditonton ulang di saluran YouTube kami.