Technology as a catalyst for Indonesians’ healthy lifestyle
East Ventures

Share

12 November, 2022

From Portfolios

Kala hidup sehat bisa dimulai dari genggaman tangan

Tak ada alasan untuk tak bisa merawat dan menjaga kesehatan diri. Begini caranya merawat diri dari ujung rambut hingga kaki dengan bantuan teknologi. 

Sebuah riset dari AIA Group di tahun 2018 menunjukkan, Indonesia sebagai peringkat terendah di Asia Pasifik terkait kegiatan hidup sehat penduduknya. Meski merasa puas akan kondisi kesehatannya, riset tersebut menunjukkan aktivitas sehat penduduk Indonesia menurun dari 4.0  di tahun 2016 menjadi 3.6 di tahun 2018. 

Beberapa faktor penyebab, seperti adanya asumsi keliru jika berolahraga butuh usaha besar, kurangnya kepedulian terhadap gizi karena persepsi makanan sehat yang lebih mahal, dan sebagainya. Hal ini juga memicu potensi penyakit yang sering diabaikan masyarakat, salah satunya adalah obesitas. Persentase obesitas penduduk berusia di atas 18 tahun meningkat, dari 14,8% pada 2014 menjadi 21,8% pada 2018. 

Obesitas tak hanya menyebabkan penurunan produktivitas, namun juga penurunan kualitas hidup dan kematian dini. Adapun, Penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa total kerugian ekonomi akibat obesitas di Indonesia sebesar Rp 78,5 triliun per tahun, setara dengan 0,9 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Oleh karena itu, peningkatan kesadaran kesehatan ini penting untuk mengurangi masalah kesehatan masyarakat kedepannya. Di East Ventures, kami percaya bahwa teknologi dapat berperan sebagai katalis di sektor kesehatan. Teknologi membuka akses lebih luas untuk layanan kesehatan bagi masyarakat serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan. Selain itu, hal ini juga mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) no.3: Kesehatan yang baik dan kesejahteraan.

Berikut platform digital dalam ekosistem East Ventures yang memberi kesempatan bagi masyarakat luas untuk membentuk pola hidup sehat dan merawat tubuh, baik fisik maupun mental.

1. Merancang dan menerapkan pola hidup sehat dan diet melalui aplikasi

FitHappy bisa menjadi awal bagi masyarakat untuk mulai membentuk pola hidup sehat. Melalui aplikasinya, FitHappy menciptakan sebuah metodologi baru yang berfokus pada pembentukan kebiasaan dan gaya hidup sehat untuk mengelola asupan makanan, olahraga, dan meningkatkan produktivitas, dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. Hal ini pun selaras dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Indonesia untuk meningkatkan promosi kesehatan, mencegah penyakit kronis, dan mendukung GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

“Kami akan terus berinovasi dalam sektor kesehatan demi meningkatkan efikasi dan efisiensi produk kami secara keseluruhan untuk pengguna kami. FitHappy sangat serius dalam menyederhanakan kesehatan untuk membuat lebih banyak orang fit dan happy,” kata Imam Prabowo Karnohartomo, CEO & Co-Founder FitHappy.

FitHappy percaya bahwa jasa kesehatan profesional semestinya dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat.

2. Tak hanya cantik, senyum yang sehat juga investasi jangka panjang bagi semua orang

Kesehatan gigi dan mulut juga tak kalah penting. Namun, masyarakat seringkali terlambat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Mayoritas masyarakat Indonesia mengalami maloklusi – keadaan medis dimana posisi atau susunan rahang gigi seseorang tidak normal, tapi masih sedikit yang mencari perawatan karena solusi yang tersedia masih dianggap mahal dan menyakitkan. Melalui KLAR Smile, masyarakat Indonesia dapat mengakses produk aligner gigi yang berkualitas namun tetap terjangkau.

KLAR Smile, startup kesehatan mulut dan gigi yang didirikan tahun 2020, bertujuan untuk merambah daerah pelosok untuk mengedukasi konsumen perihal pentingnya kesehatan mulut, serta meluncurkan produk lainnya dalam mendukung perawatan kesehatan gigi.

“Senyum yang cantik dan sehat merupakan investasi untuk kesehatan jangka panjang bagi semua orang. Kami ingin memberi akses bagi setiap orang untuk dapat menjaga kesehatan mulut. KLAR Smile membuatnya lebih menyenangkan dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat, agar mereka dapat memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi,” kata Ellen Pranata, Co-Founder & CEO KLAR Smile.

3. Konsultasi digital masalah dari ujung rambut hingga daerah intim dengan para pakar 

Seringkali kita merasa bingung kemana harus berkonsultasi jika mengalami masalah pada bagian tubuh, meski sudah berusaha untuk mengobatinya. Misalnya jerawat, rambut menipis, atau hingga masalah yang timbul di daerah intim. Adapun, klinik kecantikan dan solusi self-care selalu dianggap mahal, tidak praktis, dan hanya eksklusif di kota-kota besar saja. Padahal, merawat kesehatan diri setiap bagian tubuh dapat mempengaruhi kualitas hidup dan rasa percaya diri seseorang.  

Disinilah Diri Care berperan, sebuah perusahaan teknologi kesehatan konsumen untuk keluhan masalah kesehatan kulit, rambut, intim dan lainnya. Dengan bantuan teknologi, Diri Care membuat jasa klinik digital mudah diakses kapanpun dan dimanapun, serta menjadikan konsultasi virtual bersama tim dokter  Diri Care dapat dilakukan dengan lancar.

“Solusi self-care kami tidak hanya efektif dan terbukti secara medis, tapi juga dipersonalisasi secara khusus berdasarkan kondisi setiap konsumen. Kami ingin membantu masyarakat dalam membangun rasa percaya diri yang otentik. Karena kami percaya, semakin percaya diri seseorang terhadap kulit, rambut, dan tubuhnya, maka mereka juga akan menjadi lebih sehat dan bahagia,” kata Armand Amadeus, COO & Co-Founder Diri Care.

5. ‘Curhat’ dengan psikolog untuk menguatkan kesehatan mental 

Menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayang, sebagian masih abai terhadap isu kesehatan mental karena bingung harus berkonsultasi pada siapa, maupun stigma negatif akan masalah mental. Masalah kesehatan mental dapat timbul di mana saja dan dialami baik muda maupun tua. 

Untuk itu, munculnya startup mental health sangat membantu masyarakat untuk bisa curhat alias berkonsultasi dengan psikolog profesional tanpa merasa takut maupun terbebani dengan pandangan orang lain. Beberapa portofolio East Ventures dapat menjadi solusi mengatasi isu mental, seperti Riliv, Bicarakan.id, dan Mindtera.

Aktif mendorong perkembangan teknologi kesehatan Indonesia

East Ventures secara aktif terus mendorong perkembangan digital sektor kesehatan Indonesia. Selain berinvestasi pada startup yang fokus pada kesehatan dan perawatan tubuh, East Ventures juga telah berinvestasi di startup healthtech lainnya, seperti Nalagenetics dan Nusantics yang berfokus dan telah berinovasi di bagian bioteknologi. Nalagenetics dan Nusantics berhasil memenangkan Top Startup dalam ajang G20 Innovation League 2021 dan G20 Digital Innovation Network 2022.

Selain mendorong pertumbuhan startups, East Ventures turut memberikan dukungannya terhadap peluncuran Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi), yakni inisiatif dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia dalam upaya menghadirkan layanan pengobatan presisi bagi masyarakat di bulan Agustus 2022. Sebagai perusahaan venture capital yang percaya pada ekosistem digital di Indonesia, East Ventures secara aktif mendukung peningkatan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Selamat Hari Kesehatan Nasional yang ke-58!