WIllson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner at East Ventures
East Ventures

Share

5 April, 2023

Leadership

Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia: Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures

Sebagai perusahaan investasi yang percaya pada kemampuan ekosistem digital Indonesia sejak tahun 2009, East Ventures menyaksikan evolusi pertumbuhan digital di Indonesia. Di awal East Ventures berdiri, jumlah penetrasi internet saat itu hanya 30 juta orang. Kini, jumlah pengguna internet di Indonesia per Januari 2023 tercatat mencapai 212,9 juta atau mencapai 77 persen dari total populasi Indonesia. Angka yang fantastis bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Indonesia telah mengalami lonjakan ekonomi digital yang luar biasa sejak 2016 lalu. Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia diproyeksi telah mencapai US$ 77 miliar pada 2022, dan akan terus tumbuh hingga mencapai US$ 220-360 miliar pada tahun 2030 mendatang.  

Tentunya, bukan suatu yang mudah untuk mencapai target tersebut, mengingat kondisi geografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang kini memiliki 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten. Namun, di sisi lain, faktor demografi Indonesia yang mayoritas adalah generasi muda dan berusia produktif menjadi salah satu kekuatan bagi Indonesia untuk mendorong ekonomi digital.

East Ventures meyakini bahwa setiap pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pelaku industri, maupun investor mempunyai peran untuk menciptakan keadilan digital yang merata bagi seluruh provinsi, kota, maupun kabupaten di Indonesia. Pemanfaatan teknologi dan digital tidak boleh hanya terpusat di kota-kota besar atau tier satu, seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Sebab, ekonomi digital adalah hak seluruh warga Indonesia. 

Untuk itu, East Ventures memetakan kemajuan daya saing dan ekonomi digital di setiap provinsi selama empat tahun berturut-turut yang kami bagikan melalui laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI). Melalui EV-DCI, kami ingin mendorong semua pemangku kepentingan untuk ikut terlibat mendorong digitalisasi dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia, sekaligus turut menikmati dampak positif ekonomi digital.

Sejak periode 2019 hingga kini, skor median EV-DCI menunjukkan daya saing digital antar provinsi semakin merata. Artinya, jarak atau gap kemampuan digital setiap provinsi semakin kecil; daya saing digital di kota-kota di tier 2 dan 3 semakin mengejar kota-kota tier 1. 

EV-DCI 2023 ini merupakan edisi keempat yang kami publikasi. Hal ini karena kami melihat bahwa tingkat adopsi internet dan digital sudah semakin merata, meski belum sempurna.

Selain itu, banyak perusahaan startup Indonesia yang telah menyadari pentingnya penguatan fundamental bisnis, dibandingkan sekedar meningkatkan pertumbuhan pengguna (users) dalam jangka pendek. Mencari dan membangun core bisnis dan produk amatlah penting dan menjadi suatu hal yang selalu kita temukan di startup pada umumnya. 

Kami juga merasakan adanya penciptaan nilai (value creation) dengan banyaknya kolaborasi baik dari pelaku startup digital lintas sektor, pemerintah, investor, maupun lembaga/institusi lainnya. Salah satu kolaborasi nyata yang telah dilakukan yakni, kolaborasi antara perusahaan portofolio East Ventures, kolaborasi antar perusahaan swasta dan badan usaha milik negara, serta kolaborasi antara pemerintah dan institusi atau perusahaan.

Terakhir, penerapan ESG (Environmental, Social, Governance) oleh startup di Indonesia dapat meningkatkan daya saing mereka. Startup yang menerapkan ESG akan lebih dipercaya oleh investor dan konsumen karena memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang baik serta tata kelola yang transparan dan efektif. Ini dapat membantu meningkatkan investasi dan peluang bisnis di provinsi, serta mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat sekitar.

Meskipun daya saing digital sudah semakin merata, tidak berarti pembangunan ekonomi digital akan terhenti. Masih banyak ‘pekerjaan rumah’ dan tantangan yang harus diselesaikan oleh semua pemangku kepentingan. Kami akan terus mendukung pemerataan daya saing digital di Indonesia dan turut mengembangkan ekonomi digital indonesia melalui berbagai investasi dan inisiatif atau program kami.

Laporan EV-DCI menyajikan kesimpulan dan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan dalam bentuk kerangka berpikir atau building blocks untuk dapat mewujudkan keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan pembangunan ekonomi digital yang berkelanjutan, kami berharap Indonesia akan melahirkan jutaan anak maupun talenta digital dari berbagai provinsi, kota, maupun daerah.


Unduh East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023 di sini.