Uncovering the potential of D2C brands in SEA
East Ventures

Share

14 November 2024

Insights

Mengungkap potensi brand D2C di Asia Tenggara

Pada salah satu panel East Ventures Summit 2024 yang diadakan Juli lalu, tiga founders di sektor direct-to-consumer (D2C) yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara berutukar cerita dan pandangan mengenai industri D2C. Jackson Aw, Founder dan CEO Mighty Jaxx, Roshni Mahtani Cheung, Founder dan Group CEO The Parentinc, dan Stephani Herman, Co-Founder dan CEO Compawnion, berbagi wawasan tentang bagaimana brand digital era baru seperti mereka mengubah lanskap ritel di seluruh kawasan.

Membahas tren dalam iklim ekonomi yang penuh tantangan, para panelis mengamati adanya pergeseran permintaan konsumen ke arah produk sehari-hari namun tetap berkualitas. Compawnion, startup yang menawarkan makanan sehat bagi hewan peliharaan melalui produknya, Pawmeal dan UGO, melihat adanya minat yang besar terhadap pilihan produk premium, yang berfokus pada kesehatan untuk hewan peliharaan, ditengah meningkatnya tren kepemilikan hewan peliharaan. 

Demikian juga bagi The Parentinc, yang berfokus pada produk ibu dan bayi serta komunitas bagi orangtua,  mengalami perkembangan pesat yang ikut memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan penjualan produk mereka. 

Di samping itu, Mighty Jaxx, brand lifestyle untuk para kolektor budaya pop, juga memanfaatkan digital dalam meningkatkan loyalitas brand dan menavigasi pergeseran ekonomi. Bagi ketiga perusahaan ini, minat terhadap produk berbasis pengalaman dan gaya hidup sangat kuat karena perilaku belanja konsumen yang semakin membaik.

Super-premium” menjadi kata kunci seiring dengan meningkatnya permintaan. Roshni menekankan bahwa pelanggan semakin bersedia untuk membayar lebih—atau berinvestasi—pada produk yang aman dan berkualitas untuk anak-anak mereka, terutama untuk berbagai aktivitas yang membutuhkan fungsi produk yang berbeda. Seperti contohnya,  kereta dorong bayi yang berfungsi untuk jogging, naik pesawat, atau bahkan trekking, orang-orang bersedia membeli tiga produk yang berbeda.

Jackson juga menyuarakan hal yang sama tentang produk premium, terutama karena perusahaannya melayani segmen pasar yang sangat khusus. Brand baru Mighty Jaxx yang baru-baru ini diluncurkan membuktikan bahwa hal ini benar, karena seri koleksi mewah ini masih sangat diminati oleh penggemar.

Dalam panel East Ventures Summit 2024 lainnya, Roshni juga membagikan kisahnya dalam mengembangkan perusahaannya, dari platform media theAsianparent menjadi grup D2C yang ada hari ini, The Parentinc. Panel ini menggarisbawahi poin-poin penting dalam mengubah bisnis apa pun menjadi perusahaan D2C yang menguntungkan: kepedulian dan pengamatan terhadap komunitas, riset mendalam untuk memahami demografi pasar, pengembangan bisnis, dan fleksibilitas terhadap ide-ide baru.

Dalam hal ekspansi, pasar Asia Tenggara—khususnya Indonesia—menawarkan potensi pertumbuhan yang sangat besar, serta ukuran dan adopsi digital yang cepat menjadikan Indonesia sebagai target utama.

Meskipun ada peluang yang menjanjikan, tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan infrastruktur digital dan menavigasi peraturan lokal. Namun, dengan berfokus pada pembangunan komunitas, pelokalan produk, dan mendorong keterlibatan digital, setiap brand menemukan cara untuk mengatasi rintangan ini dan terus berkembang.

Dapatkan cerita selengkapnya dari pemilik brand D2C di Asia Tenggara dengan menonton video berikut.