Ismaya group journey
East Ventures

Share

9 Juli 2025

From Portfolios

Cerita Ismaya Group dalam menghadirkan inovasi strategis di industri F&B dan hiburan Indonesia

Ismaya Group telah menjadi role-model dalam industri makanan dan minuman (Food and Beverage atau F&B) serta hiburan yang dinamis di Indonesia. Didirikan pada tahun 2002 oleh Christian Rijanto, Bram Hendrata, dan Brian Sutanto, perusahaan ini lahir dari sebuah gagasan antara ketiga sosok tersebut yang merasa bahwa Jakarta membutuhkan tempat berkumpul dengan sentuhan lebih santai, mudah diakses, dan tidak terbatas pada kalangan tertentu. 

Visi dari Ismaya sederhana namun berani: membangun ruang di mana orang bisa menikmati makanan dan musik yang berkualitas, sekaligus menciptakan kenangan yang tak terlupakan dalam suasana yang inklusif dan tanpa kekakuan suasana.

Visi ini terwujud dengan dibukanya Blowfish pada tahun 2003 yang memperkenalkan konsep unik hasil perpaduan pengalaman bersantap premium dengan musik yang energik dan komunitas yang solid. Blowfish kemudian menjadi batu loncatan untuk ekspansi.

Selama bertahun-tahun, Ismaya Group meluncurkan berbagai merek seperti Djournal Coffee, Kitchenette, Skye, dan Haraku, masing-masing menyasar segmen pasar dan gaya hidup yang berbeda. Konsep-konsep ini membawa standar global ke dalam dunia F&B Indonesia dengan sentuhan cita rasa lokal.

Tidak hanya di bidang makanan dan minuman, Ismaya Group melebarkan sayap ke gaya hidup dan hiburan lewat pembentukan Ismaya Live pada tahun 2008. Proyek pertamanya, Djakarta Warehouse Project (DWP), dimulai sebagai acara klub kecil dan berkembang menjadi salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia.

Kemudian hadir We The Fest (WTF) yang memadukan musik, seni, dan fesyen, serta Jakarta Culinary Festival (JCF) yang merayakan keragaman kuliner Jakarta. Melalui acara-acara ini, Ismaya Group membuktikan bahwa mereka bukan sekadar membangun restoran, mereka merancang sebuah ekosistem gaya hidup yang terintegrasi.

Saat ini, Ismaya mengoperasikan lebih dari 100 gerai, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar internasional seperti Dubai.

Mengatasi krisis dan mengakselerasi inovasi

Pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi industri F&B serta hiburan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan Ismaya Group tidak luput dari dampaknya. Pembatasan sosial dan kebijakan lockdown memaksa penutupan sementara restoran serta pembatalan festival musik, yang merupakan dua komponen utama dari bisnis Ismaya.

Presiden Direktur Ismaya, Cendyarani, yang bergabung ke perusahaan di tengah masa sulit tersebut, memainkan peran penting dalam menavigasi krisis ini. Dengan latar belakang di bidang keuangan, ia membantu mengarahkan fokus operasional pada transformasi digital dan efisiensi biaya. 

Grup ini dengan cepat beralih ke layanan pesan-antar online dan takeaway, menyesuaikan menu agar tetap dapat dinikmati di rumah, serta memastikan bahwa meski dalam masa lockdown, pelanggan masih bisa merasakan “pengalaman Ismaya” secara maksimal.

Walaupun kerugian finansial tidak dapat dihindarkan, Ismaya tetap fokus menjaga semangat karyawan dan kepercayaan pelanggan. Manajemen perusahaan menolak untuk menyerah dan berupaya keras mencari solusi terbaik untuk semua pihak, termasuk ribuan karyawan yang menggantungkan mata pencahariannya di Ismaya. Masa pandemi juga turut menguji nilai-nilai perusahaan yang dikedepankan selama ini, dan pada akhirnya menjadi pemicu perubahan jangka panjang yang positif.

Setelah berhasil melewati masa sulit dan menerapkan strategi yang adaptif dengan perubahan perilaku konsumen, Ismaya Group memperoleh pendanaan sebesar US$18,1 juta yang dipimpin oleh East Ventures. Pendanaan ini memungkinkan mereka untuk bangkit kembali dengan kinerja operasional yang lebih baik. Pendapatan mereka tidak hanya kembali ke tingkat sebelum pandemi, tetapi juga meningkat sekitar 30%, mencerminkan tidak sekadar pemulihan, tetapi juga kekuatan baru yang menjanjikan.

Visi masa depan yang inovatif, inklusif dan ekspansif

Ismaya terus berinovasi untuk mengeksplorasi antara gaya hidup dan olahraga dengan memperkenalkan Padel House, tempat berolahraga baru yang berfokus pada olahraga padel yang kini sedang ramai di kalangan muda. Inisiatif ini mencerminkan keinginan mereka untuk menjangkau audiens generasi muda sambil tetap setia pada pelanggan loyal yang telah tumbuh bersama brand

Sementara itu, aplikasi mobile ISMAYA+ yang diluncurkan pada 2023 dan kini memiliki lebih dari 13 juta pengguna aktif, juga menjadi bukti konkrit dari komitmen Ismaya dalam menggunakan teknologi dan mebangun komunitas yang erat dengan pelanggan. Lebih dari sekadar alat transaksi, aplikasi ini juga, menawarkan rewards, dan memperkuat hubungan antara brand dengan pengguna.

“Dengan memanfaatkan teknologi untuk proses transaksi yang mudah dan ringkas serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan setiap pelanggan, ini adalah cara kami membawa industri F&B dan hiburan ke tingkat selanjutnya,” ujar Bram. 

Selain itu, brand seperti The People’s Cafe dan Djournal Coffee telah menjadi pilar strategi Ismaya Group. Keduanya memiliki daya tarik merata dan memungkinkan Ismaya menjangkau berbagai lapisan masyarakat sehingga dapat menciptakan ruang yang lebih inklusif. The People’s Cafe sendiri telah memiliki lebih dari 50 kedai, menunjukkan daya tarik besar yang kuat.

Konsistensi operasional tetap menjadi prioritas utama. Bagi Cendyarani, F&B adalah bisnis yang kompleks namun sangat menjanjikan, perlu koordinasi ketat dari sisi rantai pasok hingga layanan pelanggan. Alih-alih melihat kompetisi sebagai ancaman, Ismaya justru menganggapnya sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas.

Filosofi untuk menjadi trendsetter, bukan pengikut, menjadi dasar dari setiap peluncuran brand atau outlet baru. Ismaya Group tidak sekadar menyajikan makanan atau minuman, tetapi menciptakan pengalaman menyeluruh yang menghadirkan narasi, suasana, dan koneksi emosional. Dedikasi inilah yang memungkinkan mereka untuk terus bertahan di industri yang sangat dinamis.

Ke depannya, Ismaya tetap berpegang teguh pada misi utamanya dengan ide-ide berani, pola pikir fleksibel, dan komitmen terhadap kualitas. Bukan hanya beradaptasi, tapi Ismaya Group  juga memimpin perubahan bagi industri F&B. Lewat setiap tantangan dan inovasi, perusahaan terus menegaskan perannya sebagai pelopor dalam membentuk lanskap gaya hidup dan hiburan di Indonesia.


Artikel ini merupakan rangkuman dari artikel majalah Fortune Indonesia edisi Juni 2025.