Insights
Perusahaan manufaktur Indonesia: Penggerak pertumbuhan ekonomi di masa depan
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia mengalami tren positif pasca pandemi COVID-19 yang melanda dunia tahun 2020 lalu. Tercatat industri ini memiliki nilai US$240 miliar pada tahun 2022 dan berada di peringkat 12 terbesar di dunia.
Industri manufaktur Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 4.64% di tahun 2023 dan berkontribusi sekitar 20% dari total Produk Domestik Bruto (PBD) nasional yang mencapai US$1.371 triliun.
Terdapat permintaan yang meningkat dalam beberapa waktu belakangan dari kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersamaan dengan munculnya startup manufaktur di tanah air. Jumlah usaha yang menggunakan industri manufaktur pada tahun 2023 mencapai 4,19 juta unit bisnis, mewakili 99,7% dari total bisnis industri di Indonesia. Diketahui bahwa pertumbuhan populasi masyarakat menjadi faktor meningkatnya jumlah UKM.
Pemerintah sendiri mencanangkan dalam meraih visi Indonesia emas 2045, kontribusi industri manufaktur atau pengolahan harus mencapai 28% terhadap total PDB nasional. Ini menghadirkan peluang besar bagi perusahaan manufaktur untuk mendapatkan dukungan pemerintah dan meningkatkan kehadiran di pasar ekonomi nasional.
Pada acara East Ventures Summit 2024 yang diselenggarakan pada bulan Juli lalu, terdapat beberapa founders dan CEO startup manufaktur yang menjadi narasumber. Sosok tersebut adalah Adrian Gilrandy, CEO dan Co-Founder Praktis, Fajar Adiwidodo, CEO dan Co-Founder Bababos, Chendy Jaya, CEO dan Co-founder Imajin, serta Zhengyi Zhu, East Ventures Investment Professional sebagai moderator. Berikut ini adalah beberapa insight dari perbincangan tersebut:
Meningkatkan efisiensi perusahaan manufaktur melalui teknologi
Teknologi manufaktur semakin menarik perhatian UKM di Indonesia karena memungkinkan proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, banyak pelaku usaha masih membutuhkan bantuan untuk beradaptasi dan mengakses informasi terkait teknologi tersebut.
Adrian Gilrandy, CEO dan Co-Founder Praktis, mengakui bahwa digitalisasi UKM di Indonesia memiliki tantangan tersendiri yang sudah berlangsung lama. Ia menjelaskan bahwa lanskap industri di Indonesia berbeda dengan negara-negara lain seperti Tiongkok, Amerika Serikat, atau Eropa, di mana adaptasi teknologi terjadi lebih cepat bagi sebagian besar pelaku industri.
“Kami mencoba mengumpulkan kisah sukses dari beberapa UKM dan ini memberi kami fleksibilitas untuk menarik lebih banyak UKM bergabung. Ide yang kami bangun ini bukan hanya tentang membangun platform, tetapi juga meningkatkan ekosistem kerja sehingga semua pelaku usaha dalam ekosistem agar dapat saling bekerja sama,” jelas Adrian Gilrandy, CEO dan Co-Founder Praktis.
Praktis adalah platform rantai pasok end-to-end untuk merek Direct-to-Consumer (D2C) yang berfokus pada industri fashion dan kecantikan. Platform ini membantu proses seperti pengadaan bahan baku, produksi, pemenuhan pesanan, hingga logistik. Dengan memanfaatkan teknologi canggih, Praktis menjadikan operasional lebih sederhana, efisien, dan handal.
Hingga saat ini, Praktis telah membantu ratusan UKM di Indonesia, memungkinkan mereka untuk fokus mengembangkan bisnis inti. Salah satu merek lokal yakni Fashion Today sudah berhasil meningkatkan bisnisnya hingga 50 kali lipat dalam tiga tahun terakhir sejak menggunakan Praktis.
Tonton fireside chat bersama Adrian Gilrandy di East Ventures Summit 2024 berikut.
Sementara itu, perusahaan manufaktur Bababos menyediakan solusi bisnis dengan mengagregasi permintaan bahan baku untuk industri kecil dan menengah.
Bababos menawarkan tiga solusi utama: penyediaan bahan baku untuk industri manufaktur, pengagregasian permintaan, dan pemberian opsi pembayaran kredit. Solusi ini bertujuan membantu UKM meningkatkan efisiensi dalam pengadaan berbagai bahan baku seperti baja, logam, polimer serta bahan kimia.
“Cara kami melihatnya lebih kepada rantai pasok (supply chain) B2B di sektor manufaktur. UKM dihadapkan pada masalah finansial dan komersial. Sebagai pelaku kecil di rantai pasok, mereka harus membeli bahan baku secara tunai, memproduksi barang dengan modal mereka sendiri, dan baru menerima pembayaran dari pembeli yang lebih besar di kemudian hari. Hal ini menciptakan masalah permodalan kerja bagi mereka,” ujar Fajar Adiwidodo, CEO dan Co-Founder of Bababos.
UKM seringkali terkendala dalam memenuhi jumlah minimum order quantity (MOQ) untuk membeli langsung dari produsen atau distributor tingkat 1. Bababos hadir dengan solusi yang memungkinkan pemilik usaha membeli bahan baku langsung dari produsen sesuai kebutuhan sekaligus mendapatkan akses kredit pada saat yang bersamaan.
Sejak didirikan pada tahun 2022, Bababos telah berkembang pesat dan membantu industri kecil dan menengah meningkatkan penjualan hingga 3 kali lipat. Para produsen ini telah merasakan dampak positif nyata dari layanan yang disediakan.
Dalam skala yang lebih besar, perusahaan manufacturing juga berpeluang untuk bermitra dengan industri yang lebih mapan, seperti sektor otomotif. Contohnya adalah Imajin, Imajin adalah hub manufaktur yang menghubungkan pelanggan dengan produsen kecil. Melalui platform ini, startup menawarkan layanan seperti pembuatan cetakan, produksi bagian logam dan plastik, penjualan bahan baku, fabrikasi, hingga produksi massal.
“Saat ini, sebagian besar pelanggan kami berasal dari produsen menengah dan besar seperti Toyota dan Daihatsu. Fokus kami saat ini adalah pada suku cadang otomotif, elektronik, dan bagian kemasan lainnya. Imajin membantu mereka menemukan mitra yang tepat dan menghubungkan mereka dengan produsen yang tepat, yaitu UKM Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari empat juta produsen mikro dan kecil, tetapi sulit untuk menjadi mitra bagi pemain besar. Oleh karena itu, jaminan kualitas menjadi penting,” terang Chendy Jaya, CEO dan Co-Founder Imajin.
Selain berfokus pada peningkatan kualitas produk, Imajin berupaya mengembangkan bisnisnya melalui riset dan pengembangan (R&D). Penelitian dan pengembangan sangat penting untuk mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing produk lokal dalam skala global.
Pada Oktober 2024, Imajin secara resmi meluncurkan Imajin Advanced Manufacturing Center (IAMC) di Kampus Biomedis BSD City, Banten, menjadikannya startup manufaktur pertama di Indonesia yang membangun pusat inovasi manufaktur canggih. IAMC akan menjadi pusat inovasi manufaktur di Indonesia yang berfokus pada mengubah ide menjadi produk nyata, pengembangan keterampilan, serta mendukung startup lokal dan UKM. Tujuan utamanya adalah mengurangi ketergantungan pada barang impor, terutama di sektor produksi massal.
Imajin juga bermitra dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar dapat bersaing secara global dan mendorong inovasi teknologi melalui riset dan pengembangan. Salah satu hasil nyata dari kolaborasi ini adalah mesin CNC 5-sumbu canggih di IAMC, yang dapat memproduksi produk kompleks dan mendukung inovasi biomedis.
Apa yang harus difokuskan oleh perusahaan manufaktur Indonesia?
Berdasarkan diskusi tersebut, setidaknya ada 3 hal penting yang perlu digaris bawahi oleh startup sektor manufaktur tanah air sehingga dapat berubah menjadi sebuah kesempatan baru untuk berkembang.
1. Mempersiapkan strategi riset dan pengembangan (R&D)
Riset dan Pengembangan yang berkelanjutan sangat penting untuk pertumbuhan bisnis perusahaan manufacturing. Melalui strategi ini, sebuah bisnis dapat mempelajari kebutuhan pelanggan, memahami pasar dengan lebih baik, dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia. Jika dilakukan secara berkelanjutan, bisnis akan selalu mampu menawarkan inovasi yang menarik bagi pelanggan dari waktu ke waktu.
2. Memberikan solusi bisnis yang menyeluruh
Ketika UKM ingin beralih dari sistem tradisional ke manufaktur, mereka sering kali membutuhkan belanja modal yang cukup besar untuk memulai. Faktor ini sering menjadi hambatan dalam mengadopsi teknologi baru.
Untuk mengatasi masalah ini, startup dapat menyediakan solusi yang komprehensif seperti menawarkan pinjaman berbunga rendah. Dengan langkah ini, startup tidak hanya mendukung transisi teknologi, tetapi juga kebutuhan finansial pelaku usaha.
3. Eksposure pencapaian
Berbagi kisah sukses dari mereka yang telah memanfaatkan sektor manufaktur dalam bisnis dapat menjadi cara untuk meningkatkan brand awareness perusahaan. Hal ini dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif dan efisien karena tidak memerlukan biaya sepeserpun.
Langkah ini juga dapat menjadi investasi jangka panjang untuk membangun reputasi perusahaann yang baik dan kepercayaan di antara para pengusaha yang membutuhkan solusi manufaktur untuk meningkatkan produksi bisnis mereka.
Sebagai perusahaan ventura terdepan yang bergerak pada seluruh sektor (sector-agnostic) di Asia Tenggara dan Indonesia, East Ventures menyadari bahwa industri manufaktur memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Dengan meningkatnya permintaan akan produk buatan mesin dan potensi integrasi teknologi canggih, kami percaya bahwa perusahaan manufaktur berada dalam posisi yang kuat untuk mendorong ekspansi industri ini lebih lanjut.
East Ventures berkomitmen penuh untuk mendukung startup manufaktur di Indonesia serta Asia Tenggara seperti Praktis, Bababos, dan Imajin. Kami yakin bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk berkembang pesat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Jika Anda adalah pendiri startup yang bergerak di sektor manufaktur, kirim pitch Anda di sini.