Insights
Portofolio East Ventures melampaui ekonomi digital di Asia Tenggara
Ekonomi digital di Asia Tenggara diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang pesat. Laporan terbaru dari e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain menunjukkan bahwa ekonomi digital, menunjukkan kinerja yang solid dengan pertumbuhan dua digit pada Gross Merchandise Value (GMV), pendapatan, dan profit. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan dapat terjadi seiring dengan profitabilitas.
Laporan ini juga menjadi tolak ukur penting di Asia Tenggara dalam memahami tren dan metrik ekonomi digital di kawasan ini. Selain itu juga mengidentifikasi empat faktor utama yang dapat mendorong revitalisasi dalam lanskap pendanaan di Asia Tenggara. Saat ini empat faktor tersebut telah tercapai, dan East Ventures bangga dapat terus maju sebagai outlier dan secara konsisten meraih angka pertumbuhan diatas rata-rata kawasan.
East Ventures mampu mempertahankan pesatnya pertumbuhan dan mendorong nilai yang signifikan di dalam ekosistem kami, dengan pendapatan dari perusahaan portofolio tahap lanjutan yang meningkat 40% setiap tahun, tiga kali lipat lebih tinggi dari laju pertumbuhan pendapatan di Asia Tenggara.
Hal ini tidak hanya menegaskan langkah investasi kami yang tepat, tetapi juga memposisikan kami diatas standar kawasan ini, baik di antara perusahaan lain maupun sesama perusahaan modal ventura (venture capital/VC). Kami juga memiliki rencana exit yang kuat dalam waktu dekat dan bersiaplah untuk mendapatkan berita menarik dari ekosistem kami.
Di East Ventures kami percaya bahwa profitabilitas adalah tujuan utama bagi setiap perusahaan. Dalam kenyataannya, setiap startup memiliki perjalanan yang berbeda menuju kinerja keuangan yang menguntungkan, dimana kami telah melihat beberapa perusahaan yang didukung oleh fundamental yang kokoh serta roadmap yang jelas menuju profitabilitas, berada dalam posisi baik untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Secara khusus, menurut laporan tersebut, beberapa sektor seperti e-commerce, travel, dan F&B masih menunjukkan margin profit sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization/EBITDA) negatif. Sebagai perbandingan, 70% portofolio tahap lanjutan East Ventures saat ini telah mencetak profit, dan lebih dari 80% sudah menunjukkan peningkatan margin EBITDA selama setahun terakhir, dengan peningkatan margin rata-rata sebesar 54%. Dalam istilah dolar yang absolut, profit perusahaan portofolio tahap lanjutan kami tumbuh sebesar 32%, dimana lebih tinggi dibandingkan angka yang tercatat dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang hanya tumbuh sebesar 24%.
Perusahaan portofolio kami telah menunjukkan performa yang unggul di tahun 2024. Berikut adalah sektor-sektor yang berhasil melampaui standar pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara:
E-commerce:
- Sociolla
Sociolla mencatat pertumbuhan lebih dari 50% year-on-year dan mencapai profitabilitas di semester pertama tahun 2024, mengungguli para pesaingnya di segmen e-commerce produk kecantikan yang sangat kompetitif di Indonesia. Melalui keputusan strategis dan manajemen keuangan yang tepat, Sociolla bertransformasi dari e-commerce produk kecantikan menjadi saluran produk kecantikan yang terintegrasi secara online dan offline, komunitas kecantikan serta menghadirkan jurnal informasi kecantikan.
- ShopBack
ShopBack merupakan salah satu platform cashback terbesar di kawasan Asia Pasifik dengan lebih dari 45 juta pengguna. Melalui inovasi dalam layanan untuk penjual dan peningkatan penawaran produk bagi pembeli, ShopBack berhasil mencapai pertumbuhan mendekati 25% year-on-year, yang memperkokoh posisinya sebagai platform pilihan bagi pembeli dan penjual. Selain itu, mereka berhasil meningkatkan margin EBITDA melalui penawaran layanan yang lebih banyak kepada pelanggan dan monetisasi yang lebih baik.
- The Parentinc
Sebagai platform konten dan komunitas terbesar di Asia Tenggara bagi ayah dan ibu, perusahaan ini mencatat pertumbuhan sekitar 50% dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai profitabilitas dengan pendapatan bersih yang positif. Perusahaan ini juga memiliki dan mengoperasikan Mama’s Choice, salah satu merek ibu dan bayi dengan pertumbuhan tercepat, serta mengakuisisi Motherswork, pengecer produk ibu, bayi, dan anak-anak berbasis omnichannel.
- RPG Commerce
Perusahaan e-commerce Direct-to-Consumer (DTC) terkemuka di Asia Tenggara, RPG Commerce, mencatatkan pertumbuhan tahunan sekitar 50% dengan pendapatan bersih positif pada Q3 2024. Perusahaan ini berfokus pada produk kebutuhan sehari-hari yang inovatif, seperti pakaian olahraga dan produk rumah tangga. RPG memiliki portofolio lebih dari 10 merek, termasuk Montigo dan Cosmic Cookware. Perusahaan ini telah hadir di Singapura, Malaysia, dan Australia serta sedang memperluas ekspansinya ke Timur Tengah.
- Praktis
Praktis adalah platform supply-chain business to business (B2B) yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan hampir 35%, dua kali lipat dari sektor e-commerce secara umum. Karena kebutuhan biaya pemasaran yang lebih rendah di segmen B2B, mereka mampu mencapai pertumbuhan ini sambil tetap mencetak profit selama hampir dua tahun.
- Mighty Jaxx
Mighty Jaxx merupakan perusahaan yang merancang dan memproduksi phygital collectibles (koleksi fisik + digital) budaya masa depan berbasis teknologi dan gaya hidup. Mighty Jaxx telah berkolaborasi dengan lebih dari 120 talenta global dan brand seperti Netflix, Disney, Hasbro, and Toei Animation. Perusahaan ini juga telah berhasil mengirimkan jutaan collectibles ke 90 negara. Mighty Jaxx tumbuh dengan cepat dikarenakan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dan berhasil mencapai margin EBITDA yang menguntungkan pada kuartal tiga tahun 2024.
Travel:
- Traveloka
Sebagai perusahaan teknologi dan super app terkemuka di Asia Tenggara, Traveloka melampaui pasar dengan pertumbuhan dua digit meskipun menghadapi persaingan yang ketat. Perusahaan ini menawarkan lebih dari 20 produk, mulai dari layanan perjalanan hingga asuransi dan layanan keuangan. Saat ini Traveloka melayani enam negara di kawasan Asia Tenggara dan telah mencetak profit sejak akhir tahun 2023.
Fintech:
- Komunal
Komunal adalah platform teknologi finansial terkemuka di Indonesia yang membuka akses pada masyarakat yang belum terlayani oleh bank (unbanked) dengan solusi perbankan digital dan mentransformasi BPR (Bank Perkreditan Rakyat) digital. Dalam 12 bulan terakhir, Komunal berhasil mencetak pendapatan dua kali lipat dan memiliki margin EBITDA positif yang kuat. Komunal saat ini memiliki ekosistem BPR terbesar dan melayani hampir 20% BPR di seluruh Indonesia.
Food and Beverages (F&B):
- Fore Coffee
Fore Coffee mempertahankan compound annual growth rate (CAGR) dalam tiga tahun sebesar 200% dan menggandakan margin EBITDA positif dalam 12 bulan terakhir, yang merupakan pencapaian luar biasa di pasar kopi yang sangat kompetitif. Hal ini dapat terjadi karena adanya kombinasi yang tepat pada strategi pertumbuhan dan penawaran produk serta layanan premium yang disukai masyarakat.
- ISMAYA GROUP
ISMAYA GROUP tumbuh pada tiga tahun CAGR sebesar 40%, dan melampaui rata-rata perusahaan food and beverages (F&B) terbuka di Indonesia sebesar 2,5 kali lipat. Hal ini di dorong oleh segmen restoran dan destinasi favorit seperti The People’s Cafe, Djournal Coffee, dan Osteria Gia.
Media Online:
- IDN
Perusahaan yang memulai perjalanannya sebagai platform berita dan berhasil berkembang menjadi ekosistem media yang lengkap, IDN, juga mencapai lebih dari 70% pertumbuhan tahunan dan meraih keuntungan lebih cepat dari yang diperkirakan pada semester pertama 2024. Target pasar utama IDN adalah generasi milenial dan Gen-Z di Indonesia.
- Ruangguru
Ruangguru merupakan salah satu pemain terbesar di sektor edtech. Selama periode pemulihan COVID-19 ada banyak perusahaan edtech harus tutup akibat berbagai perubahan preferensi belajar. Ruangguru secara konsisten dinamis dalam beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang berubah, dan berhasil memperluas ke pusat pembelajaran offline saat permintaan untuk pendidikan tatap muka kembali. Selain itu, Ruangguru juga meluncurkan serial permainan intelektual yang viral secara online, Clash of Champions, yang meraih lebih dari 100 juta tampilan di YouTube.
Logistik:
Startup teknologi logistik terkemuka di Indonesia yang menghubungkan pengirim dan bisnis dengan pengangkut, truk dan gudang yang tersedia di seluruh Indonesia, waresix, mencatat pertumbuhan tahunan lebih dari 25% sambil tetap mencatatkan margin EBITDA positif tahun ini. Platform layanan logistik berbasis teknologi ini menyediakan layanan logistik end-to-end, di mana pengguna dapat mencari dan memesan gudang siap sewa serta layanan truk dalam satu platform.
- Inteluck
Inteluck adalah perusahaan logistik berbasis data yang menyediakan layanan logistik end-to-end untuk perusahaan di Asia Tenggara. Perusahaan ini mencapai pertumbuhan tahunan yang luar biasa sebesar 90% dan menunjukkan kinerja keuangan yang positif. Tujuan utama Inteluck adalah meningkatkan efisiensi logistik melalui penggunaan teknologi dan data, sambil memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan penyedia layanan.
Teknologi Keberlanjutan:
Xurya adalah produsen panel surya terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 100MWp kapasitas yang dikelola. Untuk mendorong adopsi energi surya ramah lingkungan, Xurya menawarkan skema tanpa biaya awal (0 capex) kepada kliennya. Perusahaan ini telah mencatatkan margin EBITDA positif dan menargetkan profit bersih positif pada tahun depan.
Sebagai kesimpulan, kami percaya bahwa ekonomi digital di Asia Tenggara merupakan bukti kekuatan dan ketahanan perusahaan teknologi di kawasan ini. Dengan pertumbuhan dua digit yang terus terjadi, profitabilitas bagi banyak bisnis bukan lagi sekadar aspirasi, melainkan realitas yang dapat dicapai. Hal ini berkat pola pikir para founders yang mengutamakan adaptabilitas, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit dan tantangan ekonomi.
Meskipun berbagai sektor menghadapi tantangan, hasil margin EBITDA positif dari perusahaan-perusahaan dalam portofolio kami menunjukkan pentingnya fundamental yang kuat dan roadmap yang jelas menuju kinerja keuangan yang positif.
East Ventures akan terus optimis terhadap masa depan ekonomi digital di Asia Tenggara.