3 cara menjadi founder luar biasa dan startup berkualitas

14 Oktober 2021

Kelahiran banyaknya startup inovatif di Indonesia dipelopori lebih dari satu dekade lalu. Gejolak startup mulai membara dan membangkitkan semangat dalam diri individu dengan cita-cita tinggi untuk mewujudkan aspirasi mereka. Tetapi, mendirikan startup bukan perkara mudah. Pada akhirnya, kesuksesan startup bertumpu pada diri seorang founder (pendiri). Jadi, kualitas apa saja yang membentuk startup berkualitas dan founder luar biasa? Dalam sesi di acara KOMPASFEST NAVIGATE pada 20 Agustus 2021, Melisa Irene, Partner di East Ventures, Brian Marshal, CEO dan Founder SIRCLO, dan Mulyono Xu, CEO dan Co-Founder Desty, berbagi 3 hal yang mereka anggap penting.

  1. Riset dan perencanaan untuk inovasi

Startup hebat dibangun agar bisa bertahan lama, dan untuk mewujudkannya, membutuhkan perencanaan yang cermat. Founder yang bijak biasanya melakukan penelitian secara konsisten mengenai industri yang ingin mereka kelola dan transformasi mendatang di level industri. Oleh karena itu, para founder harus cerdas dalam menentukan tren yang akan diciptakan. Pengetahuan mendalam dan ikatan emosional terhadap industri tersebut menjanjikan awal yang baik. Setelah menetapkan industri yang akan dikelola, kita harus memikirkan inovasi berbasis teknologi yang dapat memajukan bisnis dan membuat perusahaan berkembang pesat dalam 5 atau 10 tahun ke depan. Kami percaya bahwa teknologi merupakan enabler yang memungkinkan perusahaan memonopoli pasar. Memilih industri yang tepat juga berarti menemukan model bisnis yang sesuai supaya produk dikenal orang.

Tidak lengkap rasanya jika membicarakan startup tanpa membahas perspektif investor. Menekuni bidang ini selama lebih dari satu dekade, kami sepakat bahwa investor akan cenderung memberikan investasi ke perusahaan dengan target yang jelas, rencana rinci mengenai bagaimana pendanaan akan digunakan dan cara mereka memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah. Beberapa investor akan berinvestasi sejak perusahaan dibangun, tapi sebagian baru akan berinvestasi ketika model bisnis perusahaan sudah rampung.

  1. Trial dan error wajib dilakukan

Setelah mencetuskan inovasi yang akan dihadirkan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengerti bahwa proses trial and error tidak bisa dihindari dan harus dijalani berulang-ulang. Tindakan yang tepat hanya dapat diambil setelah mengetahui feedback pengguna, baik itu untuk memperbaiki model bisnis, memperluas target demografi, kota atau level pendapatan.

  1. Mentalitas tangguh seorang entrepreneur

Karena mewujudkan startup bukan hal yang mudah, tanyalah kesiapan diri meninggalkan stabilitas yang ditawarkan dari bekerja kantoran. Meskipun memiliki support system yang terdiri dari beberapa orang terpercaya yang bisa memberikan pandangan objektif, tetapi membangun perusahaan berdasarkan visi yang kita pegang teguh dan bersedia menderita melakukan apa yang disukai adalah mentalitas yang perlu dimiliki untuk meraih apa yang kita inginkan.

Selama bertemu banyak founder dalam 12 tahun terakhir, East Ventures selalu menggunakan framework yang sama untuk menilai mereka. Karena East Ventures membantu startup sejak hari pertama, wajar saja kalau founder adalah pegangan utama kami. Tiga sifat utama founder startup yang baik adalah integritas, kesadaran diri dan pola pikir paradoks.

Sifat pertama adalah integritas di mana seseorang bisa mempertanggungjawabkan informasi yang mereka lontarkan. Integritas juga berarti melakukan hal yang benar bahkan saat tidak ada orang yang melihat. Istilah ‘integritas’ memiliki konteks yang luas dan banyak turunan, tiga di antaranya yang penting adalah akuntabilitas, kejujuran dan rasa hormat.

Di sisi lain, kesadaran diri juga berarti menyadari dan mau mengakui kelemahan dan mencoba memperbaikinya. Sikap ini seringkali juga ditandai dengan kemampuan beradaptasi berdasarkan situasi tertentu.

Sifat terakhir adalah pola pikir paradoks, di mana seorang founder harus bisa menempatkan diri secara strategis dan mampu menghadapi setiap situasi dengan dua pendekatan. Seorang founder harus mengetahui kapan harus bersikap fleksibel tapi tegas dan menghormati orang lain tapi tetap asertif jika diperlukan.

Mengevaluasi privilese (hak istimewa) yang kita miliki dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir adalah dua langkah awal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan keraguan diri dan menjadi lebih percaya diri. Mengaudit diri sendiri akan mendorong kita untuk menyusun rencana berdasarkan hal-hal yang belum dimiliki atau dikuasai.

***

Kriteria founder startup yang hebat perlu dilengkapi dengan sikap disiplin dan kebiasaan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Pada akhirnya, investor dapat mengidentifikasi individu yang secara konsisten mengerjakan model bisnis-nya terlepas dari peluang untuk bertemu investor.