JiPay raih US$ 1.3 juta pada pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh East Ventures

1 April 2022

JiPay, startup fintech berbasis di Singapura yang menciptakan platform layanan keuangan inklusif untuk para pekerja rumah tangga migran, mengumumkan perolehan pendanaan awal (seed) senilai US$ 1,3 juta (sekitar 18,6 milyar rupiah). Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari SHL Capital dan juga beberapa angel investors termasuk Manila Angel Network dan Shivaas Gulati (Co-Founder Remitly).

JiPay didirikan oleh Dayana Yermolayeva (Co-Founder & CEO) setelah lulus dari Hong Kong University of Science and Technology pada akhir 2020. Ia pertama kali terpapar sektor pekerjaan rumah tangga setelah pindah ke Hong Kong untuk studinya. Berasal dari Ukraina, di mana konsep asisten rumah tangga hampir tidak ada, dia dikejutkan oleh betapa besar namun tidak terstrukturnya industri ini di Asia, terutama mengingat bagaimana pekerja rumah tangga memainkan peran yang penting dalam masyarakat dan industri tenaga kerja.

Bagi para pekerja rumah tangga (PRT), yang meramaikan kawasan Central Hong Kong di hari Minggu, masalah yang mereka hadapi tampak jelas; pekerja rumah tangga asing (PRT Asing) tidak memiliki akses ke bank serta akses terjangkau ke layanan keuangan dasar, seperti pengiriman uang, tabungan, dan asuransi.

Sementara itu, keluarga yang mempekerjakan PRT Asing kesulitan dengan pengaturan keuangan karena pembayaran gaji seringkali harus dilakukan secara tunai. Pengelolaan pengeluaran sehari-hari menggunakan uang tunai, kwitansi kertas, dan buku catatan adalah cara pembukuan manual yang melelahkan dan membosankan. “Masalahnya bukan sekedar ketidaknyamanan karena pengaturan pengeluaran rumah tangga dengan cara yang berantakan ini”, kata Dayana, “masalah sebenarnya adalah kurangnya kepercayaan antara keluarga dan PRT mereka.”

JiPay membangun kepercayaan di dalam rumah

JiPay membangun kepercayaan dengan merangkul pemberi kerja, PRT, dan bahkan anak-anak dalam satu platform. Aplikasi seluler (mobile app) JiPay dapat membantu dua kelompok pengguna:

Pemberi kerja dapat menggunakan aplikasi JiPay dan Mastercard gratis yang terhubung untuk melacak pengeluaran rumah tangga. Mereka dapat menambah dana, melihat transaksi, dan mendapatkan informasi tentang tren pengeluaran mingguan melalui aplikasi. Dengan JiPay, pemberi kerja tidak perlu melakukan perjalanan ke ATM dan membaca kwitansi PRT mereka lagi. Mereka tidak perlu khawatir kemungkinan akan hilangnya uang, bahkan mereka mendapatkan cashback 1,5% untuk pembelian kartu di supermarket dan banyak toko lainnya.

PRT dapat menggunakan JiPay Mastercard untuk berbelanja keperluan rumah tangga. Kartu ini dapat digunakan baik di toko offline, online, maupun untuk transportasi umum. Untuk pasar tradisional yang tidak menerima kartu, PRT dapat menggunakan fitur PayNow langsung dari aplikasi JiPay. PRT juga dapat melihat saldo dan transaksi kartu, sehingga mereka bisa lebih efektif dalam menggunakan anggaran rumah tangga. PRT Asing yang menggunakan JiPay melaporkan bahwa JiPay telah membantu mereka dalam menghilangkan rasa stres dan tidak nyaman dari mengatur uang tunai yang diberikan oleh pemberi kerja. Mereka tidak perlu meminta uang tunai, menyimpan kwitansi, atau membawa uang receh lagi. Dengan hal ini, para PRT dan pemberi kerja dapat membangun kepercayaan yang lebih baik.

“Kami sangat senang menerima pendanaan ini yang akan mempercepat misi kami untuk memberikan kemandirian finansial kepada para pekerja rumah tangga di seluruh Asia Tenggara. Kami memulai perjalanan kami dengan sebuah produk yang diperuntukkan untuk keluarga yang mempekerjakan PRT, yang kemudian memungkinkan kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebiasaan keuangan PRT dan mendapatkan dukungan dari keluarga yang mempekerjakan mereka ketika kami menawarkan fitur keuangan pribadi untuk PRT Asing,” kata Dayana Yermolayeva, Co-Founder & CEO JiPay.

“Kami telah berhasil mencapai lebih dari seribu PRT di Singapura yang menggunakan JiPay untuk pengeluaran rumah tangga, sehingga kami memiliki platform dalam menawarkan produk keuangan pribadi secara langsung kepada mereka. Pengguna JiPay dari sisi pemberi kerja turut membantu dalam edukasi ke para PRT mengenai manfaat JiPay untuk keuangan pribadi mereka, dan hal ini sangat penting terutama pada masa orientasi dan adopsi awal” tambahnya.

Pertumbuhan pesat JiPay dan rencana kedepannya

JiPay telah menjadi game-changer dalam membawa pekerjaan rumah tangga ke dalam cashless economy. JiPay baru-baru ini berhasil mencapai US$1.000.000 dalam nominal pengeluaran melalui kartu (card spending), dan volume transaksinya telah meningkat lebih dari 10x dalam 6 bulan terakhir. JiPay akan mengalokasikan dana yang baru diterima untuk melakukan ekspansi tim dan pengembangan produk. Rencana JiPay berikutnya adalah meluncurkan produk keuangan pribadi untuk para PRT; PRT akan dapat menerima pembayaran gaji ke akun pribadi JiPay mereka, mengirimkan uang ke keluarga mereka melalui JiPay Remit, dan menggunakan JiPay Save untuk menyisihkan uang untuk pengeluaran besar seperti pembelian properti atau biaya universitas untuk anak-anak mereka.

Mengomentari investasi tersebut, Devina Halim, Principal East Ventures mengatakan, “Kami percaya JiPay akan menjadi platform terintegrasi yang mengeliminasi masalah atas akses keuangan di industri pekerjaan rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga bukan hanya industri biasa, tetapi turut menjadi industri yang mendorong produktivitas tenaga kerja di banyak negara di Asia Tenggara. Kami percaya JiPay memiliki posisi yang strategis untuk meningkatkan inklusi keuangan di segmen ini.”