Startup perikanan asal Indonesia, Aruna, meraih pendanaan seri A senilai 500 miliar Rupiah dipimpin oleh Prosus Ventures dan East Ventures

5 Agustus 2021

Aruna, startup bidang perikanan dan kelautan terkemuka di Indonesia, mengumumkan pendanaan seri A senilai total 35 juta Dolar Amerika atau setara dengan 500 miliar Rupiah. Pendanaan ini dipimpin oleh Prosus Ventures dan East Ventures (Growth Fund) dengan partisipasi dengan SIG dan juga investor-investor sebelumnya, seperti AC Ventures, MDI, Vertex Ventures dan lainnya. Pendanaan ini merupakan pendanaan seri A terbesar saat ini di Indonesia untuk sektor pertanian dan perikanan, yang semakin memperkuat kepemimpinan Aruna di sektor ini.

Didirikan pada tahun 2016 oleh Farid Naufal Aslam, Indraka Fadhlillah dan Utari Octavianty, visi Aruna adalah mentransformasi rantai pasok perikanan di Indonesia dalam memenuhi permintaan pasar global yang terus melonjak dengan inovasi teknologi. Jika awalnya industri perikanan memiliki proses yang panjang, teknologi dari Aruna menjadi solusi serba ada sekaligus menjadi agregator rantai pasok dari hulu ke hilir, sehingga prosesnya menjadi terintegrasi dan ringkas untuk para nelayan.

Indonesia terdiri lebih dari 17,500 pulau dan saat ini menjadi produsen ikan kedua terbesar di dunia dengan market size kurang lebih 30 miliar Dolar Amerika (setara dengan 400 miliar Rupiah). Sektor perikanan juga memainkan peran yang krusial dalam menopang kehidupan masyarakat pesisir. Dengan lebih dari tiga juta nelayan di negeri ini, melaut menjadi salah satu mata pencaharian utama dan juga menjadi salah satu sumber pangan bagi jutaan penduduk. Aruna telah menjadi yang terdepan dalam mendorong inovasi di industri ini, dengan pertumbuhan yang solid lebih dari 7x (tahun ke tahun) pada tahun 2020.

Dengan mengusung jargon “Laut Untuk Semua”, Aruna berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup komunitas nelayan lokal dan mendorong praktik perdagangan yang bertanggung jawab, yang diyakini sangat vital bagi keberlanjutan industri dalam jangka panjang. Saat ini, eksploitasi berlebihan dari laut kita telah memberikan dampak negatif bagi keanekaragaman hayati maritim, sehingga kita perlu memiliki standar operasional tegas yang dapat diikuti oleh para pihak agar tetap terjaga. Aruna sendiri telah mengikuti standar global yang ketat dengan menampilkan informasi lengkap dari para nelayan serta memberdayakan masyarakat pesisir dengan program inklusi keuangan, karena pelaku industri perikanan tradisional masih menghadapi kemiskinan dan keterbelakangan yang signifikan.

Pendanaan ini akan digunakan Aruna untuk meningkatkan ekspansinya di lingkup Nasional dan juga memperkuat infrastruktur rantai pasoknya. Aruna juga akan melayani dan menambah pelanggan di pasar baru (new market) dengan menambah komoditas baru, serta meningkatkan kapabilitas teknologi dan data analitiknya.

“Saat ini terdapat 21,300 nelayan yang terdaftar di 13 provinsi di Indonesia,” demikian disampaikan oleh Farid Naufal Aslam, CEO and Co-Founder dari Aruna. “Pendanaan ini akan membantu kami dalam meningkatkan jaringan nelayan dan penambak kami di seluruh Indonesia dalam memenuhi tingginya permintaan global. Aruna bercita-cita untuk menjadi solusi yang nyata dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.”

Bersamaan dengan pendanaan ini, Aruna juga mengumumkan penunjukan Budiman Goh sebagai presiden utama perusahaan dan menunjuk Utari Octavianty, sebagai Chief Sustainability Officer (CSO), untuk memimpin dan mewujudkan ide-ide yang berhubungan dengan sustainability atau keberlanjutan. 

“Kami mendukung industri perikanan yang berkelanjutan dan adil untuk semua,” kata Utari Octavianty sebagai Chief Sustainability Officer (CSO). “Aruna akan terus mengkombinasikan kapabilitas teknologinya dengan local insights dan juga studi kasus dari pasar global, sembari menjaga ekosistem, memberdayakan masyarakat pesisir dan memenuhi permintaan dari pasar global. Visi kami adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia di masa yang akan datang”

“Kami sangat terkesan dengan perkembangan Aruna dan posisinya dalam memimpin revolusi industri perikanan di Indonesia,” kata Sachin Bhanot, Head of Southeast Asia Investments at Prosus Ventures. “Setelah membangun rantai pasokan dan infrastruktur teknologi yang kuat dengan pengetahuan dan keahlian industri yang mendalam, kami percaya Aruna memiliki posisi unik dalam melayani permintaan global yang terus meningkat terhadap produk perikanan berkelanjutan, seraya mendukung mata pencaharian nelayan lokal.”

Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures menambahkan, “Sektor ini akan tumbuh pesat. Visi Aruna selaras dengan visi kami untuk membangun ekonomi perikanan dan kelautan yang berkelanjutan yang akan berdampak positif untuk waktu yang lama. Kami berharap dapat melihat lebih banyak inovasi dari tim Aruna.”

“Kami sangat bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Aruna untuk meningkatkan taraf hidup jutaan nelayan di seluruh Indonesia secara signifikan. Sebagai salah satu geografi maritim terbesar di dunia, Aruna melakukan bagian mereka untuk memastikan penangkapan ikan yang berkelanjutan untuk membantu melestarikan ekosistem laut kita untuk generasi mendatang,” kata Michael Soerijadji, Co-Founder & Managing Partner AC Ventures.